Ganti Pejabat BPN Sumbar dan PPK Lahan Tol Sicincin Padang : Sudah Keterlaluan!

  • Bagikan

Jalan tol yang sudah selesai di rigid di STA-800 ini sebentar lagi akan menjadi kenangan dan monumen tol. Sebab sambungan jalan tol ini sampai sekarang belum dibayar ganti ruginya. (Foto : Awe)

JAKARTA – Isu keterlambatan pembayaran ganti rugi jalan tol Sicincin Padang yang berdampak terhentinya pembangunan jalan tol tersebut, mengkristal kemana mana.

Sebuah sumber menyebut, pemberitaan Harianindonesia.id tentang jalan tol Sicipa ini sudah sampai ke tangan direksi PT Hutama Karya Jakarta.

Bahkan di kantor Kepala Staf Presiden pemberitaan ini juga sudah jadi bahan diskusi harian pejabat disana.

Donny Magek Piliang, seorang aktifis sosial dan politik asal Sumbar di Yogyakarta meminta pimpinan pejabat BPN Sumbar dan PPK Lahan Tol Sicincin Padang agar bertindak keras terhadap anak buahnya yang menjadi sebab keterlambatan ganti rugi itu.

“Bila perlu ganti mereka dengan pejabat yang lebih progresif dan berpihak kepada percepatan pembangunan jalan tol Sicincin – Padang,” ujar Donny Magek Piliang kepada Harianindonesia.id, Rabu (8/9/2022) pagi.

Menurut Magek, panggilan alumni aktifitis 1998 ini, masalah keterlambatan jalan tol Sicincin Padang bukan lagi jadi masalah teknis pihak perusahaan dan kontraktornya. Tetapi sudah menjadi masalah nama baik Sumbar secara keseluruhan.

“Sumbar diberikan fasilitas proyek infrastruktur tol mahal, tetapi tidak bisa membantu mensukseskan pembebasan lahan. Apa bisa Sumbar membangun jalan sebagus itu dengan menggunakan APBD? Pasti tidak. Oleh sebab itu, jika ada pihak yang menghalangi kelancaran jalan tol harus diberi sanksi,” tegas lelaki kelahiran Agam ini.

Menurut dia, Sumbar harus berani melakukan evaluasi secara objektif terhadap pembangunan jalan tol dan harus berani pula melakukan koreksian terhadap daya dukung kelancaran pembangunan jalan tol.

Sebab, katanya, sikap itu akan menentukan posisi Sumbar di mata pihak investor lain, termasuk investor swasta.

“Jika tol saja tidak sukses, pasti mereka akan berkata : tuch investasi pemerintah saja tidak jalan, apalagi investasi swasta dari kita kita,” papar Donny.

Dalam kasus keterlambatan pembebasan lahan tol yang berdampak kepada penghentian pekerjaan jalan tol Sicincin Padang, Donny meminta kepada pimpinan lembaga terkait agar bertindak tegas dan keras.

Sebab, jika masih dipertahankan tetapi malah tetap lambat, maka akan berpengaruh terhadap persepsi orang luar ke Sumbar.

“Akan mengesankan bahwa Sumbar tidak peduli dengan kehadiran proyek strategis nasional. Dan orang akan lebih gampang membuat tafsir Sumbar dan Jakarta, itu maksud saya,” papar Magek lagi.

Sementara itu, sebuah sumber juga melaporkan kepada Harianindonesia.id bahwa pihak Jakarta pun juga sudah jenuh dengan cara Sumbar mendukung proyek tol Sicincin Padang ini.

SIMAK JUGA :  MAGEK : Wagub Sumbar Mampu Selesaikan Dana Lahan Tol Sicincin - Padang

Jika dibuat tafsir buta, itu pula barangkali yang membuat Badan Pangatur Jalan Tol (BPJT) menunda pembangunan seksi jalan tol dari Sicincin ke Pangkalan. Padahal seksi jalan tol itu sudah masuk prioritas dalam Keppres tentang jalan tol Sumatera.

“Dari aspek manapun kita membacanya, saya yakin penundaan itu terkait dengan sikap Sumbar terhadap pembangunan jalan tol Sicincin Padang. Karena tidak serius makanya ditunda,” ujar Donny lagi.

Dia berharap semua pihak bisa mengevaluasi sikap Sumbar dalam masalah jalan tol ini. Jangan terus bersikap pesimis terhadap masa lalu pembebasan lahan untuk investasi yang memang tidak pernah selesai dengan baik.

Jalan Tol Trans Sumatera akan dijual

Sementara itu, PT Hutama Karya (Persero) tak dipungkiri lagi tengah dilanda utang yang menumpuk akibat pandemi Covid-19. Untuk menutupi beban utang tersebut, langkah yang diambil adalah bakal melakukan divestasi dengan menjual 3 ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Ruas jalan tol yang dimaksud seperti Medan-Binjai, Bakauheni-Palembang, dan Pekanbaru-Dumai.

“Hasil dari penjualan divestasi dari ruas-ruas tersebut akan kami gunakan untuk menurunkan pinjaman,” kata Direktur Utama Hutama Karya (Persero) Budi Harto dalam acara Webinar Mengukur Infrastruktur, Jumat (16/4/2021).

Selain melakukan divestasi, perseroan juga rencananya akan menerbitkan global bond. Namun untuk strategi ini, pihaknya masih menunggu kondisi pasar yang berkembang pada tahun inin dan tahun depan.

Di sisi lain lanjut Budi, pihaknya jug sedang mempersiapkan diri untuk melepas tiga anak usahanya di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO). Ketiga anak usaha tersebut yakni PT HK Infrastruktur, PT Hakaaston dan PT HK Realtindo.

Budi menambahkan, HKI direncanakan akan IPO pada semester II tahun 2021. Saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan-persiapan agar target tersebut bisa terealisasi.

Dari IPO tersebut lanjut Budi, pihaknya menargetkan bisa meraup dana segar sebesar Rp2 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perseroan.

HKI sendiri ini saat ini tengah mengerjakan sejumlah proyek yakni jalan tol. Seperti misalnya, Tol Indralaya-Prabumulih, Tol Pekanbaru-Bangkinang, Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Tol Taba Penanjung–Bengkulu, dan Tol Padang-Sicincin.

Sementara itu ada sejumlah proyek yang sudah selesai meliputi jalan Tol Pekanbaru-Dumai, Tol Medan-Binjai Seksi 1, Tol Palembang-Indralaya, Tol Medan-Binjai Seksi 2 (Helvetia – Sei Semayang) dan Seksi 3 (Sei Semayang – Binjai), dan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago).

“Kami harapkan dari IPO HK Infrastruktur ini kami bisa dapat dana segar sebesar Rp2 triliun, sehingga kami bisa kembangkan HK Infrastruktur lebih maju lagi,” jelasnya (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *