Ganjar Pranowo Bertemu Pengusaha Nasional, Anindya Bakrie : Dunia Usaha Butuh Kepastian

  • Bagikan

Calon Presiden Ganjar Pranowo bertemu para pengusaha nasional dan daerah dalam agenda dialog Capres yang digelar Kadin Indonesia di Djakarta Theater, Kamis (11/1/2024)

 

JAKARTA, Harianindonesia.id – Calon Presiden RI Ganjar Pranowo bertemu dengan pengusaha Kadin Indonesia dan Kadin Daerah di Djakarta Theater Jakarta, Kamis (11/1/2024). Agenda Dialog Capres ini digelar Kadin Indonesia untuk melihat program visi misi para Capres.

Ganjar Pranowo tampil sebagai Capres pertama yang bertemu dan berdialog dengan para pengusaha Kadin.

Saat menjawab pertanyaan para pengusaha, Ganjar menekankan program kerjanya di bidang pertanian dengan melakukan modernisasi pertanian.

Berkaitan dengan modernisasi pertanian itu, Ganjar menyatakan aktifitas riset and devolepment ke depan akan menjadi prioritas pemerintah.

Ganjar juga mengkritisi begitu banyaknya hasil riset pertanian yang dimiliki Indonesia, namun tidak digunakan secara praktis melalui penerapan kebijakan pemerintah.

Menurutnya, sudah seharusnya hasil riset para peneliti/akademisi pertanian bisa dijadikan acuan untuk merealisasikan kedaulatan pangan.

“Hasil riset terbanyak di Indonesia adalah pertanian, cuma kita tidak pakai. Harusnya dipakai dong,” kata Ganjar, saat berdialog dengan pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dalam acara yang bertajuk “Dialog Capres Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2014 itu.

Ganjar mengatakan ketika banyak hasil riset terkait pertanian tidak digunakan, membuat modernisasi pertanian di Indonesia kurang berjalan efektif.

Padahal, modernisasi pertanian menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan produksi pangan dan menciptakan kemandirian akan salah satu kebutuhan primer manusia tersebut.

“Modernisasi pertanian, gak ada pilihan lain,” tegasnya.

Ganjar yang sering melakukan diskusi dengan kaum tani menjelaskan, hampir semua petani tidak menginginkan anaknya menjadi petani. Bahkan menurut pengalamannya berdialog dengan petani, nyaris tidak ada. Sebab tidak sejahteranya mayoritas petani di Indonesia.

Oleh karena itu, menurutnya modernisasi dan industrialisasi pertanian berbasis riset yang dikuatkan kebijakan negara menjadi solusi utama. Hal itu pun dinilainya dapat mendorong regenerasi petani dengan mendorong anak-anak muda agar mau bertani.

Jika terpilih memimpin Indonesia pada pemilu 2024, pasangan Ganjar-Mahfud pun sudah siap dengan berbagai program untuk mewujudkan hal tersebut. Caranya, dengan memberikan dukungan penggunaan teknologi, lahan, bibit, hingga ketersediaan pupuk. Selain itu, Ganjar pun menekankan perlu adanya konsolidasi lahan dan korporatisasi, dengan maksud mengajak anak muda untuk mau menjadi petani.

“Anak-anak muda ini punya ideologi, mereka ingin ketahanan dan berdaulat. Maka insentif perlu diberikan, mereka banyak bilang ke saya, kasih kami pelatihan, teknologi dan mudahkan bibit,” kata Ganjar.

Ganjar pun menambahkan, dalam menciptakan kedaulatan pangan kerja sama yang baik oleh seluruh stakeholder terkait perlu diwujudkan. Seperti kalangan akademisi, petani, pengusaha atau pelaku bisnis, juga pemerintah.

Sebelumnya pasangan Ganjar-Mahfud pun sudah memiliki program unggulan lainnya, terkait mewujudkan aspirasi kedaulatan pangan yang berpihak kepada petani jika terpilih. Di mana capres-cawapres nomor urut 3 tersebut berkomitmen akan menghapus kredit macet petani, yang terkait bencana dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Dorong Kebijakan Strategis Perkuat Industri Farmasi Nasional

Menjawab pertanyaan lain, Ganjar Pranowo menegaskan akan mendorong sejumlah kebijakan strategis untuk memperkuat industri farmasi nasional yang berdaulat.

Ke depan, menurutnya Indonesia akan menghadapi situasi ekonomi yang sangat dinamis. Selain itu pandemi Covid-19 menurutnya menjadi pelajaran berharga, dan masalah sejenis bisa saja terulang di masa depan.

Di sisi lain pihaknya pun menyimpan keresahan. Sebab, sampai saat ini Indonesia masih mengimpor 90% bahan baku untuk industri farmasi.

Belum lagi hanya ada empat industri petrokimia yang dimiliki Indonesia untuk mendukung farmasi. Sementara negara tetangga seperti Vietnam telah mempunyai 29 industri petrokimia.

Oleh karena itu, Ganjar berkomitmen untuk menambah industri petrokimia guna memenuhi bahan baku farmasi/obat-obatan.

“Produksi dalam negeri kita tidak boleh lagi utopis,” tegasnya.

SIMAK JUGA :  Ganjar Terjun Payung dari Helikopter di Lokasi Hajatan Rakyat Banyuwangi, Mahfud : Survey Pilpres akan Meleset!

Ganjar kemudian mengutip Bung Karno, Presiden Republik Indonesia pertama, yang menegaskan jika Indonesia ingin menjadi negara besar, ada dua hal harus dipenuhi yaitu logam dasar dan kimia dasar.

Untuk itu Ganjar menegaskan, mengenai kimia dasar belum rampung sampai sekarang. Mau tidak mau, suka tidak suka, kata dia, kita harus memulai penguatan industri petrokimia.

“Kalau itu dilakukan, hutan kita yang sangat luas, plasma nutfah yang luar biasa, perisetnya sudah ada, namun kenyataannya, setelah sampai ke meja pengambil keputusan, tidak ada,” jelasnya.

Dalam industri kesehatan nasional, Ganjar pun menyoroti minimnya dana riset untuk pengembangan alat kesehatan (alkes) yang baru 0,5% dari PDB (Product Domestik Bruto). Berkaca dari negara-negara maju yang memiliki industri kesehatan dan farmasi mumpuni, 3% minimal dari PDB dikucurkan untuk sektor strategis tersebut.

“Perlu riset and development. Kita sudah sering berdiskusi dengan BRIN. Seandainya kita siapkan 1% saja dana riset dari PDB, lantas kita dorong, saya yakin biaya risetnya mencukupi,” paparnya.

Ganjar lanjut menjelaskan, setiap menyusun anggaran terkait kesehatan, permintaan tertinggi adalah alkes. Oleh karena itu jika terpilih menjadi pemimpin Indonesia berikutnya, industri alkes akan ditopang kebijakan kuat. Dengan demikian masalah terkait sektor ini dapat direduksi.

Dia berharap dengan penguatan industri tersebut melalui kebijakan dari pemerintah pusat, Indonesia akan berdikari dalam bidang kesehatan yang berpengaruh pada kondisi ekonomi.

“Tim kami sudah merancang kawasan industri kesehatan, itu triger yang bisa kita mulai. Maka dengan diplomasi internasional, kita harus punya mitra strategis dengan negara-negara lain untuk kebutuhan itu,” imbuhnya.

Dunia Usaha Perlu Kepastian

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyebutkan bahwa Pelaku usaha menilai Program Unggulan Ganjar-Mahfud memiliki kesamaan pandangan dengan Kadin, khususnya dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional, selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Dunia usaha sangat membutuhkan kepastian agar dapat menyusun rencana bisnis jangka panjang. Adanya dialog, pelaku usaha mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai arah kebijakan ekonomi dan pembangunan yang disampaikan para capres,” kata Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, Anindya Bakrie.

Anindya mengatakan, pengusaha berharap, hasil dialog Kadin bersama Capres Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menjadi sinyal positif bagi dunia usaha di Indonesia, yang membutuhkan kepastian hukum, jaminan keamanan, dan kebijakan pembangunan jangka panjang berkelanjutan.

Disebutkan, berdasarkan pemaparan Ganjar Pranowo, pelaku usaha menyimpulkan, pasangan Nomor Urut 3 memiliki Visi Misi pembangunan ekonomi yang selaras dengan Roadmap Indonesia Emas 2045.

Kadin telah membuat peta jalan (roadmap), yang dapat dijadikan sebagai panduan dunia usaha dan swasta sekaligus melengkapi roadmap, yang disusun pemerintah untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Peta jalan yang disusun Kadin menekankan pada empat pilar, yaitu ketahanan pangan dan kesehatan, kesejahteraan, inklusivitas, serta keberlanjutan (sustainability).

Semangat Gotong Royong

Sementara itu, Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, menambahkan pemaparan Visi Misi dan program ekonomi Capres Ganjar Pranowo, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045, yaitu terlepas dari middle income trap serta menjadi negara maju dan sejahtera akan terwujud.

“Kadin juga realistis bahwa cita-cita itu hanya bisa tercapai apabila semua stakeholders terlibat aktif, dilandasi semangat gotong royong dan Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, kuncinya adalah kolaborasi, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Yukki.

Ia menegaskan Kadin sebagai induk organisasi dunia usaha pada kontestasi Pemilu 2024 bersikap netral dan tidak memihak kepada Capres mana pun. Sebagai mitra pemerintah di bidang ekonomi, Kadin berkomitmen untuk mendukung capres yang terpilih.

“Bagi dunia usaha, siapa pun nanti yang terpilih tidak menjadi persoalan, selama bisa menjaga stabilitas keamanan dan memberikan jaminan kepastian hukum dan kebijakan,” jelas Yukki. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *