Dewinta Pringgodani Berharap Kursi Wagub DKI Segera Diisi

  • Bagikan

Dewinta Pringgodani SH MH

JAKARTA, harianindonesia.id – Polemik kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta masih terus berlanjut. Lamanya sengkarut siapa yang akan menduduki posisi nomor dua di DKI Jakarta itu pun membuat PKS DKI merasa ‘terkuras’ tenaganya.

PKS pun lantas berharap persoalan cawagub DKI yang sudah hampir 7 bulan tak kunjung selesai ini akan membuahkan hasil yang manis secepatnya. Menurut PKS, kehadiran Wagub DKI dapat membantu kampanye pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno semakin maksimal.

Menanggapi kursi Wakil Gubernur DKI yang masih dibiarkan kosong, Pengamat politik, hukum dan keamanan Rr. Dewinta Pringgodani SH MH mengaku geli.

“Masa urusan kursi ini sampai berbulan-bulan tanpa kepastian. Sebagai partai pengusung PKS dan Gerindra tinggal duduk bareng menentukan pengganti Sandiaga Uno,” ujar Dewinta Pringgodani Rabu pagi ini ke media ini.

Menurutnya, Gubernur Anis Baswedan harus pro aktif mendesak partai pengusung untuk mengisi posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sudah lama ditinggalkan Sandiaga Uno.

Dewinta berspekulasi, jangan-jangan Gubernur Anis masih menginginkan Sandiaga Uno mengisi posisi tersebut. Karena itu dibiarkan kosong hingga sekarang.

“Ini dugaan saya saja loh. Jika itu yang diinginkan Gubernur Anis artinya beliau pesimis bahwa pasangan Prabowo-Sandi tidak akan memenangi Pilpres 2019,” kata wanita cantik kelahiran Solo Jawa Tengah ini.

Karena itu Dewi berharap agar posisi Wagub tersebut segera diisi untuk mengoptimalkan kinerja Pemrov DKI Jakarta dalam melayani masyarakat. “Kasihan Pak Anis kerja sendiri,” ujarnya.

Nama Nama

PKS dan Gerindra telah menguji tiga nama cawagub untuk menggantikan Sandiaga Uno, yang maju pada Pilpres 2019, yaitu Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, dan Abdurrahman Suhaimi. Nantinya, dua dari tiga nama akan diusulkan dan diputuskan menjadi wagub oleh DPRD DKI Jakarta melalui rapat paripurna.

“Caleg-caleg nggak ada yang nggak promosikan Prabowo-Sandiaga gitu. Nah, pada bantu-bantu, apalagi kalau jadi ada wagub tambah maksimal itu gitu,” kata juru bicara DPW PKS DKI Jakarta Zakaria Maulana Alif di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/2/2019).

Pernyataan PKS itu pun mendapat dukungan dari DPP Gerindra. Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Gerindra Habiburokhman sepakat adanya Wagub DKI akan dapat memaksimalkan kampanye Prabowo-Sandiaga.

SIMAK JUGA :  Manokwari Masih Mencekam, Massa Teriak Jarah Toko

“Ya, setuju-setuju saja, sih,” ujar Ketua Bidang Advokasi dan Hukum Gerindra Habiburokhman saat dihubungi, Selasa (19/2/2019).

Berbeda dengan DPP, DPD Gerindra DKI memiliki sikap yang berbeda. Gerindra justru mempertanyakan maksud dari pernyataan PKS. Sebab, pernyataan soal Wagub DKI yang akan semakin memaksimalkan kampanye untuk Prabowo-Sandiaga dinilai membingungkan.

Gerindra mempertanyakan domain pernyataan PKS tersebut. Apakah dalam domain fraksi atau domain partai pengusung. Lagi pula, bagi Gerindra, persoalan cawagub ini sudah selesai.

“Proses kan terus berjalan. Ada tiga domain yang harus diperhatikan, harus cermat. Domain fit and proper test sudah selesai, sekarang domainnya partai pengusung untuk mengajukan ke Gubernur. Kalau komitmen partai pengusung PKS dan Gerindra kan sudah jelas ke PKS. Sekarang waktunya nunggu konsultasi dengan DPC, minggu ini akan selesai. Setelah selesai ya diajukan PKS sama Gerindra ke Gubernur. Kan juga belum tentu segera ada wagub definitif dan dilantik. Bacanya harus cermat harus teliti,” tutur Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif kepada wartawan, Selasa (19/2/2019).

“Kalau untuk kewajiban kita, dari Gerindra sudah selesai. Bentar lagi selesai dikirim surat ke Gubernur. Apakah yang dimaksud sudah ada wagub itu dengan berkirim surat. Coba ditanyakan apakah yang dimaksud sudah ada wagub itu setelah PKS-Gerindra berkirim surat ke Gubernur. Kalau itu yang dimaksud, minggu depan sudah selesai kok, sudah dikirim. Yang kedua, apa sampai dipilih dan dilantik ya bukan domainnya Gerindra. Itu domainnya fraksi-fraksi DPRD,” sambung dia.

Gerindra pun enggan menafsirkan pernyataan Zakaria soal ‘kalau jadi ada wagub tambah maksimal’. Sebab, selama ini dia melihat mesin PKS untuk Prabowo-Sandiaga berjalan dengan lancar.

“Ya tanyakan kepada PKS. Kalau belum ada wagub apakah terus tidak maksimal. Kan saya lihat positifnya saja. Coba baca pernyataannya, kalau ada wagub kerja politik pilpres semakin maksimal. Kan kita nggak bisa kesimpulan, kalau belum ada wagub nggak maksimal. Harus tanya ke PKS apa betul kesimpulannya begitu,” kata Syarif.

Musta’in

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *