Arsjad Rasjid Optimistis Rakyat Titipkan Amanah di Pundak Ganjar-Mahfud dan Hantarkan Menuju Indonesia Emas

  • Bagikan

ARSJAD RASJID – Ketua TPN Ganjar – Mahfud (foto : Dok)

JAKARTA, HARIANINDONESIA.ID-

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid optimistis rakyat akan menitipkan Indonesia ke pundak pasangan calon (Paslon) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD berkontestasi pada Pilpres 2024, yang akan digelar 14 Februari 2024, didukung partai politik PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).

Ketua Umum Kadin Indonesia nonaktif itu mengungkapkan, Ganjar dan Mahfud adalan sosok pemimpin rakyat yang latar belakang hidupnya terkait erat dengan kehidupan rakyat Indonesia pada umumnya, sehingga sangat layak untuk didukung.

“Insya Allah, saya yakin rakyat akan menitipkan Indonesia di pundak Mas Ganjar dan Prof Mahfud agar Indonesia dibawa ke arah yang lebih baik, menuju Indonesia Emas 2045,” kata Arsjad, seperti dikutip dari akun Instagramnya, Senin (5/2/2024).

Dia mengatakan, Ganjar-Mahfud adalah sosok calon presiden dan calon wakil presiden yang layak mendapat kepercayaan rakyat di Pemilu 2024.

Hal itu, bisa dilihat dari rekam jejak (track record), kepribadian (personality), dan kedekatan kedua tokoh itu dengan rakyat yang sangat natural dan tanpa batasan, serta program-program yang berpihak pada kebutuhan dan harapan rakyat.

“Personal okay, rekam jejak okay. Rugi dong kalau gak dicoblos. Jadi mari yuk, pilih Yang “Mahfud akal” supaya kita di-Ganjar presiden rakyat, presiden yang pasti lebih baik,” ujar Arsjad.

Disebut Gila

Lewat unggahan di Instagramnya, Arsjad mengungkapkan, dia sampat disebut gila karena mendukung pasangan calon yang tidak diusung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya dibilang gila. Arsjad, are you crazy? Ini fakta. Begitu komen teman-teman dekat saya saat mendengar saya menjadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud,” ujar Arsjad.

Dia mengakui keputusannya mendukung Ganjar-Mahfud mungkin merupakan keputusan yang gila bagi sebagian orang. Ada yang menyampaikan bahwa Arsjad lebih baik tenang-tenang saja menjadi pengusaha.

“Ngapain? Udah enak-enak jadi pengusaha malah ikut proses politik. Mendingan cari aman dan sebagainya. But, I would be crazy if I did’nt do this,” ungkap Arsjad.

Dia menjelaskan, Indonesia harus menjadi negara maju sesuai visi besar indonesia emas pada 2045. Apalagi puncak bonus demografi Indonesia juga makin dekat, yaitu di tahun 2030.

SIMAK JUGA :  GANJAR dan Megawati Bakal Ikut Saksikan Babak Final Liga Kampung Soekarno Cup di GBK

“Kalau Enggak gercep, menangkap momentum, melakukan sesuatu, risikonya besar sekali. Kita bisa mundur jauh,” ujar Arsjad.

Dia memutuskan untuk menerima kepercayaan menjadi Ketua TPN Ganjar-Mahfud karena tak ingin tinggal diam.

“Kalau pakai analogi main bola, saya nggak mau duduk di pinggir lapangan. Saya ingin berkontribusi secara langsung dan mendukung penuh Mas Ganjar dan Prof Mahfud sebagai Capres dan Cawapres di Pemilu 2024,” kata dia.

Arsjad kemudian menjelaskan memiliki 3 alasan yang membuatnya memilih mendukung pasangan Ganjar-Mahfud.

Pertama, Ganjar adalah sosok Presiden Rakyat. “Di mata saya, mas Ganjar itu sosok yang bisa dekat dengan rakyat. Sedangkan Prof Mahfud itu Pendekar Hukum. Sosok yang berintegritas, sosok pembela rakyat,” kata Arsjad.

Dia mengungkapkan, kehidupan Ganjar-Mahfud hingga berada di posisi sekarang ini juga melalui proses panjang.

“Kehidupan mereka paling related dengan kebanyakan rakyat Indonesia. Pemimpin yang lahir dari rakyat biasa, bukan dari elite. Mas Ganjar anak seorang polisi berpangkat rendah, lalu Prof Mahfud anak seorang pegawai kecamatan. Keduanya merintis karier dari nol hingga menjadi orang hebat seperti sekarang,” ungkap Arsjad.

Kedua, Ganjar-Mahfud mempunyai rekam jejak yang jelas, baik di eksekutif maupun legislatif. Ganjar tercatat dua periode menjadi anggota DPR RI, pada tahun 2004–2009 dan 2009–2013. Selain itu, Ganjar juga dipercayakan sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 10 tahun, yaitu pada tahun 2013-2018 dan 2018-2023.

“Mas Ganjar dibilang gak punya prestasi? Coba cek datanya dulu. Ada SMK gratis, ada trans Jateng, pemberdayaan UMKM naik 2 kali lipat,” ujar Arsjad.

Sementara itu, Mahfud juga mempunyai pengalaman mentereng di eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ia dikenal sebagai tokoh berintegritas.

“Jangan macam-macam sama hukum, semua diberantas Prof Mahfud dengan tegas,” ungkap Arsjad.

Ketiga, personal Ganjar-Mahfud dinilai baik alias okay untuk berbagai kalangan.

“Nah, kalau personal okay, rekam jejak okay, rugi dong kalau gak dicoblos di tanggal 14 Februari,” ujar Arsjad. (*)

Editor : AWALUDDIN AWE

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *