Bus Rombongan Pemda Agam Terjun Bebas ke Dalam Sungai, Tiga Meninggal Dunia

  • Bagikan

MADINA – Rombongan study banding Pemda Agam ke Banda Aceh mengalami musibah. Bus yang mereka tumpangani terjun bebas ke dalam Sungai di Kabupaten Madina, Sumut, Senin kemarin.

Tiga orang penumpang, salah satunya sopir, meninggal dunia di tempat kejadian perkara, 14 penumpang lain mengalami luka berat dan satu orang diantaranya selamat.

Ketiga korban meninggal itu adalah Kadis Kominfo Agam, Fauzan Hutasuhut, S.Sos, MAP, Fatimah, S.Sos, Kadinas Tenaga Kerja Agam dan David, sopir bus malang tersebut.


Upacara persiapan pemakaman korban meninggal yang berasal dari alumni SRPDN yakni Fauzan dan Fatimah (foto : ist)

Jasman Rizal, Kepala Dinas Kominfo Sumbar menjelaskan bahwa kedua pejabat Pemda Agam yang meninggal adalah alumni STPDN.

“Pak Fauzan adalah angkatan 06 dan Fatimah angkatan XXII di APDN, samo jo ambo (sama dengan saya, red),” tulis Jasman Rizal dalam keterangannya, Selasa (9/2).

Bupati Agam Indra Catri yang dikonfirmasi Harianindonesia.id, Selasa pagi, menjelaskan bahwa rombongan yang pergi adalah unsur pimpinan pemda Agam yang penuh dedikasi dan memiliki semangat yang tinggi dalam mencari solusi permasalahan yang tengah kami hadapi khususnya musibah pendemi covid19.

“Mereka mengajukan kepada Saya agar belajar ke Aceh karena Daerah ini tersebut sebagai salah satu negeri yang bertuah, tangguh dan mampu bangkit saat mengahadapi musibah tsunami dan covid. Pertanian mereka terutama kopi dan UMKM tetap maju dan menjadi sumber kemakmuran bagi rakyat mereka sampai saat ini. Merekapun saat ini cukup banyak mendapatkan kunjungan wisata.” kata Indra Catri dalam keterangan tertulisnya.

Mereka, tulis Bupati Agam ini, mengunjungi kebun-kebun kopi dan industri ikutannya agar bisa belajar lebih baik. Mereka mengunjungi sentra UMKM dan pasar untuk belajar lebih banyak lagi dalam memilih mata dagangan (comoditas) agar tetap bisa bertahan.

“Mereka belajar bagaimana caranya pengusaha Aceh menembus pasar mancanegara untuk menyelamatkan produk unggulan mereka. Mereka juga mengunjungi obyek-obyek wisata yang sepi pengunjung dan pembeli cinderamata seperti halnya di Agam agar dapat mengambil pembelajaran dari sana.” kata Indra Catri lagi.

SIMAK JUGA :  Warga Kecamatan Parenggean Gelar Shalat Istisqa Minta Turun Hujan

“Namun apa mau dikata malang tidak dapat ditolak saat mau sampai dan kembali pulang rombongan mendapatkan musibah.” ujar Indra Catri masgul.

“Semoga saudara kami yang meninggal husnul khotimah, diterima disisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan dalam menghadapinya.” tambah Indra Catri.

Menjawab pertanyaan, apa tindakan yang akan diambilnya terhadap para korban meninggal dan luka berat, mantan Calon Gubernur Sumbar ini, menjelaskan nagi yang cidera akan ditangani dengan sebaik-baiknya.

“Dengan harapan segera pulih dan sembuh kembali agar bisa bekerja dan berbakti bagi negeri yang sama-sama kita cintai.” tutup Indra Catri yang kerap dipanggil dengan inisial Uda IC.

DIDUGA MENGANTUK

Sementara itu dari informasi yang diterima media, kejadian naas yang menimpa bus pariwisata berplat BA 7015 OA yang diduga terjadi karena sopir bernama David mengantuk.

Sebelum terbas (terjun bebas, red) ke dalam sungai di jalan lintas Sumatera Jalinsum Desa Lumban Pasir, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Madina, Sumatera Utara, bus sempat menghantam jembatan di atas sungai tersebut.

Setelah itu, bus meluncur ke dalam sungai sedalam 10 meter dari atas jembatan dan terjatuh dengan posisi bagian sisi bus menghadap ke atas.

Seluruh korban kecelakaan tunggal ini, tulis staf Kominfo Kabupaten Agam, Alfianus, dievakuasi ke Puskesmas Kota Nopan dan RSUD Penyabungan.

Menurut satu sumber, seluruh korban yang mengalami luka berat, mengalami luka dibagian kepala. Hal itu terjadi, pada saat terbas, bus meluncur dan jatih dengan posisi bagian sisinya lebih dulu.

Menurut, Alfianus, evakuasi para korban kecelakaan, selain oleh masyarakat setempat juga dibantu oleh Anggota Babinsa Koramil 14/KTN. Sementara bodi Bus Pariwisata tersebut ditarik dengan bantuan alat berat ke atas badan jalan. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *