Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad Menjawab Kontroversi Salib Jin Kafir

  • Bagikan

JAKARTA, Harian Indonesia ID – Ustadz Abdul Somad menjelaskan latar belakang munculnya kata ‘salib’ dan ‘jin kafir’ dalam pengajiannya yang kemudian videonya viral dan memicu kontroversi.

Dai yang akrab dipanggil UAS menjelaskan posisinya dalam video berdurasi 1 menit 36 detik. Video ini tersebar di media sosial. Seorang netizen bernama Datok Tamburin mengunggah video klarifikasi UAS ini di akun Twitter-nya.

Berikut ini pernyataan klarifikasi UAS selengkapnya dalam video tersebut.

“Saya sedang dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Timur karena dianggap penistaan agama. Sudah baca beritanya?

Pertama, itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Ini perlu dipahami dengan baik.

Pengajian itu tiga tahun yang lalu. Sudah lama.

Yang kedua, itu pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di teve, tapi untuk intern umat Islam yang meminta penjelasan tentang patung, tentang kedudukan Nabi Isa alaihi salam. Untuk orang Islam dalam Alquran dan Sunah Nabi Solallahualaihi wassalam.

Yang ketiga, pengajian itu tiga tahun yang lalu. Sudah lama. Kajian subuh Sabtu. Di Masjid An Nur Pekanbaru. Satu jam pengajian diteruskan tanya jawab tanya jawab tanya jawab.

Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang, saya serahkan kepada Allah Subhanallahu wataala.

Sebagai warga yang baik, saya tidak akan lari, tidak akan mengadu, tidak akan takut, karena saya merasa tidak salah dan saya tidak pula ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Dari tiga poin ini, apakah jelas?”

Ajakan Memaafkan UAS
Sebelumnya pendiri Komunitas Gerakan Pancasila, Jack Boyd Lapian, mengajak masyarakat memaafkan Ustaz Abdul Somad yang menyebut salib jin kafir dalam video viral.

SIMAK JUGA :  Jaksa Agung Sebut Kebakaran tak Sampai ke Ruang Berkas Perkara

“Ampuni UAS karena dia tidak tahu apa yang dia perbuat. Mengampuni adalah esensi dari nilai-nilai Pancasila dalam kasus UAS,” ujar Jack Lapian.

“Apa yang ditabur UAS akan dituainya, apa pun agamanya. Pembalasan adalah hakNya Allah,” kata Jack Lapian.

Sumber : Tagar.id

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *