Ganjar Pranowo Pastikan Kecukupan Alokasi Bahan Bakar di SPBN dan Akomodir UMKM

  • Bagikan

Capres Ganjar Pranowo bertemu dengan nelayan dan UMKM di Bekasi, Kamis (14/12). Ganjar janjikan pasolan solar buat nelayan dan jaminan berusaha untuk para UMKM. (FOTO : Media Center TPNGM)

BABELAN, Harianindonesia.id – Calon Presiden Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo memastikan adanya kecukupan alokasi bahan bakar di berbagai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN), untuk meningkatkan produktivitas nelayan di seluruh Indonesia. Selain itu, antrean panjang dalam pengisian bahan bakar juga akan dipangkas.

“SPBN adalah pom bensin khusus untuk para nelayan. Bisa kita tingkatkan alokasi bahan bakarnya, kita hidupkan kembali,” kata Ganjar saat bertemu para nelayan di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).

Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), hingga akhir tahun 2022, jumlah nelayan di seluruh Indonesia mencapai 1,27 juta orang. Jumlah itu berkurang sekitar 5,22% dibandingkan tahun 2021, yang sebesar 1,34 juta orang.

Sementara itu, sebaran nelayan, berdasarkan data Kemendagri, paling banyak di Provinsi Jawa Timur, di mana hingga akhir tahun 2022 jumlahnya mencapai 131.844 orang. Di Jawa Tengah sebanyak 114.229 orang, disusul Sulawesi Selatan 103.849 orang.

Jumlah nelayan di Sumatera Utara menduduki peringkat keempat yaitu 88.837 orang, Sulawesi Tenggara (64.911 orang), Aceh (55.591 orang), dan Jawa Barat (55.187 orang), termasuk di Babelan.

Alokasi Berbasis Data

Ganjar mengatakan, selama ini alokasi bahan bakar di setiap wilayah, khususnya di daerah pesisir adalah berbasis data. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, membutuhkan pasokan bahan bakar setiap hari untuk melaut. Namun, produktivitasnya akan terganggu apabila pasokan bahan bakar tidak mencukupi.

“Yang dibutuhkan, sekali lagi data jumlah nelayan. Kalau kemudian mereka itu sudah jelas jumlahnya, dia profesinya nelayan, maka beban BBM-nya bisa dialokasi sesuai kebutuhan,” ujarnya.

Menurut Ganjar, pemerataan pasokan bahan bakar di daerah, khususnya di luar Pulau Jawa, sudah saatnya dilakukan berdasarkan data kebutuhan masyarakat secara riil.

SIMAK JUGA :  7 Insiden Kecelakaan Kapal Selam 2020 - 2021

“Supaya tidak ada lagi masyarakat di daerah yang harus ngantre berjam-jam, bahkan berhari-hari di pom bensin untuk mendapatkan bahan bakar. Padahal, mereka membutuhkan bahan bakar untuk mencari nafkah,” ungkapnya.

Cerita “Hetero Space”

Dalam kesempatan terpisah di depan buruh dan pelaku UMKM, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menceritakan bagaimana dirinya ketika menjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menginisiasi “Hetero Space” bersama beberapa anak muda untuk mengakomodir industri kreatif dan UMKM agar bisa menciptakan lapangan pekerjaan.

“Kita harus berinovasi dalam membuat produk, dan harus ada pendampingan,” kata Ganjar, saat menghadiri “Konsolidasi Buruh dan Pelaku UMKM” di Gedung Guru, Bekasi, Kamis (14/12/2023).

Ganjar yang ditemani anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka menjelaskan, ketika dia ditemui seorang anak muda yang menyampaikan kepeduliannya dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.

Lalu anak muda ini meminta dirinya untuk memberikan ruang berkreasi untuk menyiapkan pekerjaan.

“Saya berikan gedung, akhirnya diberi nama hetero space. Disana dibuatkan pelatihan-pelatihan. Sehingga anak-anak muda yang ingin jadi pengusaha akhirnya mereka belajar bersama,” kata Ganjar.

Belakangan diketahui anak muda itu bernama Khalid Pranowo yang juga berkesempatan hadir bersama Ganjar.

Khalid menceritakan, kala 2018-2019 pihaknya mendatangi Ganjar selaku Gubernur Jateng. Dia kemudian menyampaikan keinginannya untuk bisa memfasilitasi anak-anak muda kreatif, start up digital agar lebih produktif.

“Agar bisa mendapatkan hasil, mendapatkan pekerjaan untuk anak-anak muda. Jadilah hetero space,” ujar Khalid.

Dia mengakui, pernah ada anak muda datang kepada dia, dan menceritakan bahwa pernah beberapa kali menggeluti bisnis, tapi gagal. Nah dari situ, lanjut Khalid, anak muda tadi dihubungkan dengan mentor-mentor yang ahli.

“Jadi ternyata orang-orang yang ingin berbisnis, sebenarnya hanya butuh teman,” tegas Khalid. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *