Dubes Baru Inggris Awali Kegiatan di Jakarta Audiensi ke Kantor PDIP, Ajak Hasto Ngopi Bareng

  • Bagikan

SEKJEN DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyerahkan buku Mustikarasa kepada Dubes Amerika Dominic Jermey yang mengawali kegiatannya di Indonesia berkunjung ke kantor DPP PDIP. (FOTO : Akun X DPP PDIP)

JAKARTA, HARIANINDONESIA.ID

Duta Besar Inggris yang baru Dominic Jermey mengawali kegiatannya di Indonesia dengan mengunjungi Kantor DPP PDIP di Kawasan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023) diterima Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Mengaku kediaman resminya dekat dengan markas Hasto, sang Dubes menawarkan Ngopi Bareng.

“Tempat tinggal saya dekat dari sini, jadi sesekali bisalah kita ngopi bareng,” ujar Jermey yang disambut tawa lepas Hasto yang saat itu juga terlihat santai.

Dubes Dominic mengatakan bahwa dirinya menyerahkan surat kepercayaan (credentials) kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta pada Senin (23/10/2023).

Kunjungan ke markas PDIP merupakan kegiatan pertama Dominic di Indonesia. Sepertinya sang Dubes ingin mendapatkan gambaran awal dari PDIP tentang situasi perpolitikan Indonesia menjelang Pemilu 2024.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat menerima audiensi Duta Besar Inggris untuk RI yang baru Dominic Jermey di Kantor DPP PDIP, didampingi Ketua DPP Ahmad Basarah, Anggota DPR Andreas Pareira dan Ketua Departemen Hubungan Internasional DPP PDI Perjuangan, Hanjaya Setiawan.

Kepada Dubes baru Amerika ini, Hasto menjelaskan bahwa PDI Perjuangan (PDIP) terus melakukan institusionalisasi partai politik dalam rangka meningkatkan demokratisasi di Indonesia.

“Ini jawaban PDI Perjuangan dalam hal meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia dengan cara institusionalisasi partai dan meningkatkan kualitas demokrasi internal partai,” sebut Hasto.

Dalam pertemuan, Hasto juga memaparkan sejarah kantor PDIP saat mengalami serangan masa Orde Baru. Saat itu kantor PDIP menjadi simbol perlawanan dan mendapat dukungan moral yang sangat luas dari masyarakat. Lalu diceritakannya langkah-langkah memodernisasi partai termasuk dengan membangun 129 kantor partai serta tiga sekolah partai.

Mengenai situasi terkini di Indonesia, Hasto mengatakan PDIP saat ini bersiap diri menuju Pemilu dengan banyak melakukan konsolidasi. Diceritakannya soal pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang baru saja diumumkan.

“Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diumumkan oleh Ibu Megawati di kantor ini. Ketika pasangan itu diumumkan, inilah jawaban PDIP dalam menghadapi prolematika yang ada saat ini. Kami mendengar aspirasi masyarakat dengan mengumumkan pasangan calon ini. Kami percaya paslon Ganjar-Mahfud akan menjadi terang keadilan, mempercepat kemakmuran dengan memberantas KKN”, lanjut Hasto.

SIMAK JUGA :  Rezka Oktoberia Minta Bawaslu Harus Tindak Lanjuti Laporan Masyarakat Pasaman Barat

Dia juga mengatakan melalui berbagai survei, untuk Pemilu Legislatif, PDIP menempati peringkat pertama.

Atas hal itu, Dubes Dominic mendengar anstusias.

Pertemuan berlangsung hangat selama 1 jam. Dubes Dominic menyebut sedang mencari kediaman permanen selama masa tugasnya di Indonesia. “Sepertinya tidak jauh dari Kantor PDIP. Sehingga sesekali nanti bisa ngopi bareng,” kata Dubes Dominic yang mengundang tawa Hasto.

Mengakhiri pertemuan Hasto menyerahkan Buku Mustikarasa tentang resep masakan Nusantara yang disusun pada masa Pemerintahan Soekarno
dan Buku Pancasila versi Bahasa Inggris.

Sambil melepas Dubes Dominic, Hasto menjelakan makna tulisan Satyam Eva Jayate yang tertulis di dinding lobby. Hasto menambahkan, Pemilu tahun 2024 merupakan tantangan berat untuk demokrasi Indonesia, untuk itu penting bagi masyarakat Internasional pun memberikan perhatian serius bagi proses pemilu yang sedang berlangsung di Indonesia.

Sekjen PDI Perjuangan mengapresiasi perhatian Dubes Inggris dan juga masyarakat Internasional atas perkembangan dan situasi politik nasional paska keputusan Jokowi mendorong Gibran menjadi cawapres dengan berbagai skenario hukum melalui MK di Indonesia.

“Saya hari ini sengaja menggunakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan. Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai Presiden dengan total, namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini,” ujar Hasto menjawab pertanyaan terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi.

Dubes AS Dominic Jermey setelah pertemuan dengan Hasto membuat status pribadinya di X dengan menyebut politik dan sambal sama pentingnya. Ungkapan ini muncul setelah Dominic membaca buku Mustikarasa yang berisi Menu Nusantara karangan Presiden Soekarno yang diterimanya dari Hasto.

“Terimakasih @PDI Perjuangan dan Pak Hasto untuk bertemu dan diskusi yang sangat bermanfaat,” tulis Dominic lewat akun pribadinya @Domjermey, Jumat malam. Akun @Domjermey ini 27.598 pengikut. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *