Debat Capres, Jenderal Andika dan TPN Yakin Ganjar Pranowo Mumpuni Jadi Panglima Tertinggi

  • Bagikan

JENDERAL TNI (PURN) ANDIKA PERKASA

Jakarta, HARIANINDONESIA.ID –

Mantan Panglima TNI yang bergabung jadi Wakil Ketua Koordinator TPN Ganjar-Mahfud Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa dan Jajaran TPN meyakini Calon Presiden RI nomor 3 Ganjar Pranowo akan mumpuni sebagai Panglima Tertinggi Republik Indonesia.

“Mas Ganjar adalah seorang nasionalis sejati yang punya visi yang jelas dan pengalaman tata kelola yang baik sebagai anggota DPR dua periode dan Gubernur Jawa Tengah dua periode. Saya yakin Mas Ganjar bisa mendukung TNI dan POLRI melalui modernisasi sembari tetap mengedepankan kesehatan keuangan negara dan kesejahteraan aparat,” kata Andika kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

Menilik visi dan misi Ganjar-Mahfud, Andika menilai Ganjar akan bisa melakukan perencanaan yang lebih strategis dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Ada tiga hal yang membuat saya yakin Mas Ganjar bisa jadi panglima tertinggi yang lebih baik. Pertama, modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) yang adaptif dengan teknologi 5.0. Kedua, pembentukan angkatan siber TNI, dan yang ketiga membangun industri pertahanan dan keamanan (hankam) kelas dunia secara selektif di dalam negeri,” jelas jenderal bintang empat ini.

Lebih lanjut Andika menjelaskan bahwa membangun industri Hankam kelas dunia secara selektif di Indonesia akan mendatangkan banyak manfaat.

“Ganjar-Mahfud berambisi menaikkan derajat rakyat. 17 juta lapangan pekerjaan akan dibuka, salah satunya adalah melalui pembangunan industri pertahanan kelas dunia. Dengan begitu, tidak hanya mengurangi pengangguran, tapi juga akan mengurangi utang negara dari belanja alutsista yang berlebihan dari luar negeri,” tegasnya.

Selain soal modernisasi dan ekonomi, ada isu kesejahteraan TNI dan POLRI yang disorot Jenderal TNI (Purn) itu. Diketahui, misi gerak cepat Ganjar-Mahfud juga mencakup isu tersebut.

“Mas Ganjar itu anak polisi berpangkat rendah. Tetapi beliau sangat paham permasalahan kesejahteraan dan ekonomi aparat. Bisa dilihat dari apa yang beliau rumuskan menjadi program prioritas, di mana akan ada jaminan kebutuhan dasar prajurit dan keluarga yang lebih berkualitas dan beasiswa khusus untuk anak-anak bintara dan tamtama POLRI maupun TNI melalui Program Kuliah Gratis Anak TNI dan POLRI,” sebutnya.

Program Kuliah Gratis Anak TNI dan POLRI akan yang menjamin lebih banyak anak TNI dan POLRI bergelar sarjana untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

“Jika kita sudah kuat di dalam negeri, saya yakin Indonesia akan jaya di luar negeri. Pandangan Mas Ganjar soal globalisasi dan politik luar negeri juga pantas menjadi alasan masyarakat menjatuhkan pilihan kepada beliau,” pungkas Andika.

Bebas Aktif

Penilaian yang sama juga disampaikan Dewan Pakar Bidang Politik TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad AS Hikam. Menurut dia, pengalaman Ganjar Pranowo yang mumpuni sebagai Gubernur Jawa Tengah (2013-2023) dan Anggota DPR RI (2004-2013) menjadi modal utama untuk menjabarkan Visi Misi di Bidang Pertahanan dan Keamanan (Hankam), pada Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, (7/1/2024).

Di bidang Hankam, Ganjar-Mahfud, mengusung misi mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru, yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara.

AS Hikam menyatakan, sangat memahami talenta serta penguasaan pengetahuan Ganjar di bidang pertahanan dan keamanan.

“Insya Allah, Mas Ganjar akan tampil optimal. Dan, tentu saja berpenampilan presidensial pada Debat Capres Ketiga. Mas Ganjar memiliki talenta dan pengetahuan mumpuni, juga berpengalaman sebagai anggota DPR RI dan sebagai eksekutif,” ujar Hikam.

Mantan Menristek itu mengungkapkan, visi misi yang diusung Ganjar-Mahfud di bidang Hankam sangat jelas dan menegaskan posisi Indonesia di fora dunia internasional.

Disebutkan, bahwa Ganjar bukan dari kalangan militer, tetapi memiliki tekad dan semangat untuk memajukan industri pertahanan dan keamanan di dalam negeri agar menjadi tuan di negerinya sendiri.

“Bukan menjadi penghalang bagi pemimpin sipil untuk memajukan industri pertahanan nasional. Yang terpenting adalah seorang pemimpin memiliki Visi yang jelas dan sesuai kepentingan nasional, serta dinamika geopolitik global. Jika Visinya jelas, maka kebijakannya pasti konkret, bisa dilaksanakan, dan selanjutnya diserahkan kepada para ahli di bidangnya, dengan pengawasan dan pengelolaan yang efektif,” ujar Hikam.

SIMAK JUGA :  KPK Harus Inisiatif Dalami Dugaan Informasi Transaksi Mencurigakan Jet Tempur Bekas Qatar yang Melibatkan Prabowo Subianto

juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo – Mahfud MD, Patria Gintings, menambahkan sejak era Soekarno-Hatta Indonesia memiliki konsep politik luar negeri bebas aktif.

Bebas artinya bebas menentukan sikap dan kebijakan terhadap persoalan internasional, serta tidak mengikatkan diri pada kekuatan blok atau poros tertentu.

Sedangkan aktif mengacu pada partisipasi menyelesaikan konflik, sengketa, dan persoalan-persoalan dunia lainnya demi mewujudkan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Sebagai orang yang banyak membaca buku karya Bung Karno, Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo tentu sudah sangat memahami konsep tersebut, sehingga Ganjar senantiasa mendorong tercapainya perdamaian, baik di dalam negeri maupun dunia internasional.

Hal ini diyakini membuat Ganjar memiliiki kelebihan tersendiri pada debat ketiga capres-cawapres yang berlangsung Minggu, 7 Januari 2024 dengan tema ‘Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik’.

“Capres Ganjar akan menekankan bahwa konsep politik bebas aktif yang digaungkan Bung Karno pada zaman perang dingin masih relevan dengan situasi zaman sekarang. Hari ini dunia terbelah dalam beberapa kekuatan yang saling bertentangan. Tentu Indonesia tidak memihak salah satunya, agar dapat menjembatani perdamaian,” katanya.

Patria menambahkan, dengan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social sesuai tujuan kemerdekaan sebagaimana tercantum Undang-undang Dasar 1945, maka Indonesia bisa membangun, menyediakan 17 juta lapangan pekerjaan, menyediakan internet gratis, memberi makan rakyat, dan program-program unggulan lain yang membuat Ganjar-Mahfud yakin Indonesia akan lebih baik dalam pemerintahan lima tahun ke depan.

“Selain perdamaian, persoalan dunia yang lain adalah kelangkaan pangan. Terkait hal ini, Ganjar memiliki visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” papar Patria.

Langkah pertama Ganjar mewujudkan kedaulatan pangan itu yakni dengan mendorong swasembada pangan di dalam negeri, selanjutnya menjadi negara pengekspor pangan bagi negara-negara lain.

“Dengan menjadi lumbung pangan dunia, posisi Indonesia strategis di mata internasional. Dengan memiliki posisi strategis, suara Indonesia akan semakin didengar di kancah perpolitikan internasional,” pungkas pria yang menyelesaikan gelar masternya di University of Leeds, Inggris ini.

Pengalaman Mumpuni

Deputi Politik TPN Ganjar-Mahfud, yang juga mantan Gubernur Lemhanas, Andi Widjajanto juga meyakini Ganjar akan tampil prima pada Debat yang mengusung tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

“Kami relatif anteng untuk tema politik dan keamanan, karena Mas Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah, memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam terkait tema itu,” kata Andi di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

Ia mengatakan, Visi-Misi Ganjar-Mahfud untuk menjawab berbagai tantangan sekarang ini sangat komprehensif dan menjangkau hingga ke akar rumput. Salah satu di antaranya adalah menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim dunia.

Poros maritim dunia merupakan cita-cita Presiden Joko Widodo, yang sudah diagendakan sejak periode pertama kepemimpinannya, tahun 2014.

Andi menilai Visi menjadikan Indonesia Poros Maritim dunia, bukannya tidak mungkin terwujud, mengingat luasnya perairan Indonesia dan posisi Indonesia sebagai Ketua ASEAN.

Ganjar, lanjut Andi, menyadari betul disrupsi yang terjadi saat ini, konflik geopolitik Ukraina vs Rusia, Alutsista, Perubahan Konstelasi Geopolitik, dan Pertahanan Keamanan di dalam negeri.

“Mas Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah, jelas sering berinteraksi dengan jajaran TNI. Mas Ganjar mengetahui betul Batalyon Artileri ada di mana saja, kekuatannya seperti apa, dan beberapa jumlah Alutista. Dari situ, kami benar-benar melayani kebutuhan Mas Ganjar untuk menghadapi Debat Capres. Ada juga Jenderal Andika Perkasa sebagai mantan Panglima TNI dan Pak Todung Mulya Lubis yang berpengalaman sebagai Duta Besar,” jelas Andi. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *