H.ASNAWI BAHAR
PADANG – Mantan Ketua DPP Asita dan mantan Ketua Kadinda Sumbar H. Asnawi Bahar menilai alih komando di tubuh Kadin Indonesia selalu berjalan dari kalangan pengusaha kharismatik.
“Itu menunjukan bahwa Kadin sangat memperhatikan proses alih komando ditingkat pimpinannya. Oleh sebab itu, saya berharap kawan kawan di Kadinda Sumbar mencermati dengan cerdas dinamika peralihan kepemimpinan di tubuh Kadin Indonesia,” ujar Asnawi Bahar dalam keterangan tertulisnya kepada Harianindonesia.id, Kamis (13/5/2021) malam.
Asnawi dimintakan pandangannya berkaitan dengan telah selesainya Kadinda Sumbar menetapkan tiga peserta penuh Munas Kadin Indonesia yang akan berlangsung pada 2-4 Juni mendatang di Western Hotel Nusa Dua Bali.
Ketiga peserta Munas Kadinda Sumbar yang terpilih tersebut adalah Ramal Saleh, Sam Salam dan Deni Masriyadi. Ketiganya dipilih dalam rapat Pleno Dewan Pengurus Lengkap, Rabu (12/5/2021) di Kantor Kadinda Sumbar di Padang.
Menurut Asnawi Bahar, pada Munas Kadin tahun 2021 ini muncul dua nama pengusaha punya kharismatik, yakni Anindya Bakri dan Arsyad Rasyid.
Anin, adalah sumando urang Pariaman. Istri Anin adalah adik kandung tokoh Syamsul Bahri dalam film Siti Nurbaya.
Sementara Arsyad Rasyid adalah anak kandung H.M.N. Rasjid, seorang Purnawirawan TNI AD dan ibunya bernama Hj. Suniawati.
Arsjad Rasjid P.M., lahir di Jakarta, 16 Maret 1970 adalah Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk., posisi yang pertama kali didudukinya pada tahun 2005.
Selain di bidang energi, ia juga menduduki beragam posisi di beberapa perusahaan bidang media, keuangan dan teknologi.
Arsyad menematkan pendidikan tingginya di Pepperdine University
University of Southern California.
Selain menjabat Direktur Utama PT Indika Energy Tbk, Arsyad juga Komisaris PT Kideco Jaya Agung,Komisaris PT Grab Teknologi Indonesia, Komisaris PT Net Mediatama Televisi (NET), Komisaris Utama PT Petrosea Tbk.
Di bawah payung PT Indika Energy Tbk., Arsjad berhasil membesarkan aset perusahaan sekitar 7x lipat dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp 18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005 – 2011 melalui strategi akuisisi. Posisi aset terbaru ada di kisaran Rp. 50 Triliun.
Arsjad menahkodai sekitar 10.000 lebih karyawan di dalam Indika Energy Group dan memimpin perusahaan melakukan turnaround atas kinerja perusahaan yang terdampak penurunan harga batubara pada periode tahun 2013 – 2016 hingga akhirnya kondisi perusahaan berbalik positif.
Arsjad juga memimpin PT Indika Energy Tbk. untuk melakukan diversifikasi usaha dengan berinvestasi di sektor non batubara, seperti pertambangan emas, teknologi digital, hingga solusi energi terbarukan.
Saat ini, Arsjad menjabat sebagai Wakil Ketua Umum KADIN bidang Pengembangan Pengusaha Nasional yang fokus untuk mengakselerasi kewirausahaan nasional yang inklusif dan terarah, termasuk mengembangkan wirausaha sosial dan pemula.
Arsjad juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Dana dan Sarana KADIN periode 2008 – 2013.
Keduanya memiliki reputasi tinggi dalam kancah bisnis nasional. Anin melalui grup usaha Bakrie Brather berhasil mencapai value bisnis senilai Rp260 triliun.
Anin dan Arsyad sama sama menjabat Wakil ketua umum Kadin Indonesia, dan sangat dikenal oleh kalangan Kadinda Daerah.
Cuma bedanya, Anin sudah lebih dahulu berkiprah di Kadin Indonesia selama 15 tahun dengan posisi terakhir sebagai Waketum OKK.
Dalam kaitan memilih dari dua Caketum ini, Asnawi Bahar mengingatkan agar utusan Kadinda Sumbar jangan salah pilih. Sebab jika salah pilih akan berpengaruh besar terhadap kiprah Kadinda Sumbar di masa depan.
“Alih kepemimpinan di tubuh Kadin Indonesia akan sangat berpengaruh terhadap posisi Kadinda Sumbar. Oleh sebab itu saya minta teman teman dengan cermat dan cerdas melihat proses alih kepemimpinan itu,” ujar Asnawi Bahar mengakhiri (*)
Awaluddin Awe
