Ulama Besar Arab Saudi Kritik Sikap Jamaah Indonesia yang Hobi Selfie di Tanah Suci

  • Bagikan

Kolase foto ulama besar Arab Saudi, Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili (kiri) mengkritik sikap para jamaah asal Indonesia yang hobi melakukan foto selfie saat melaksanakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci. /Kolase foto Moslem Today dan PIXABAY

HARIANINDONESIA.ID – Baru-baru ini warganet di media sosial dihebohkan dengan pernyataan seorang ulama besar asal Arab Saudi yang memberi kritikan tajam terhadap jamaah haji dan umrah asal Indonesia di Tanah Suci.

Diketahui, ulama bernama Syekh Sulaiman Ar-Ruhaili tersebut mengkritik sikap para jamaah asal Indonesia yang hobi melakukan foto selfie

Seperti diketahui, saat ini orang Indonesia diketahui sangat hobi melakukan di tempat manapun dan dalam situasi apapun.

Hal tersebut biasanya dilakukan untuk mendokumentasikan kebersamaan dengan keluarga atau sahabat, bahkan untuk mengenang berbagai hal yang pernah dilakukan.

Selain itu, banyak juga orang Indonesia yang malah melakukan foto selfie saat sedang melaksanakan kegiatan keagamaan seperti mendengarkan ceramah atau pengajian bersama.

Bahkan, di tempat suci yang disakralkan seperti Masjid Nabawi di Madinah juga para jamaah Indonesia masih tetap melaksanakan foto selfie yang kemudian dikritik keras oleh Syekh Sulaiman.

Sembari disisipi dengan humor segar, Syekh Sulaiman mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh jamaah Indonesia tersebut sangat tidak dibenarkan.

“Di Masjid Nabawi ketika khatib berkhutbah dia (jamaah Indonesia) malah foto selfie. Dia tidak mendengarkan khutbah sedikit pun,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan video yang diunggah oleh channel YouTube Thuwailib Yaman pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Dirinya menambahkan bahwa para jamaah Indonesia tersebut telah berbohong dikarenakan menyebarkan foto selfie yang memperlihatkan mereka sedang berdoa, akan tetapi mereka tidak melakukannya.

“Sungguh dia berbohong ketika berfoto dengan pose sedang berdoa. Dusta dia, padahal dia tidak berdoa. Ketika kembali ke Indonesia mereka memperlihatkan fotonya yang berpose sedang berdoa dan dipajang besar-besar di rumahnya,” katanya.

SIMAK JUGA :  Genius Umar Tawarkan Investasi Pariaman ke Duta Besar Uni Emirat Arab

Syekh Sulaiman kemudian menyatakan bahwa hal tersebut tidak boleh ditiru dan merupakan sesuatu yang haram hukumnya.

“Saya katakan kepada sekalian manusia bahwa ini haram. Meskipun ketika ada pelajaran di Masjid Nabawi, anggaplah keharaman itu terjadi hanya sepuluh persen saja maka itu tetap haram,” katanya.

Tak sampai di situ, dirinya juga menambahkan bahwa bagi siapa saja jamaah yang melakukan ibadah haji dan umrah ke Tanah Suci maka harus berniat untuk mendapatkan pahala.

“Apakah kau datang ke Madinah untuk berbuat dosa? Tidak! Engkau datang ke Madinah untuk mendapatkan pahala,” katanya.

“Kenapa kamu jerumuskan dirimu ke dalam perkara yang haram baik Madinah kota Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam ataupun di Masjidil Haram?,” tambahnya.

Meskipun ada orang yang menganggap bahwa hukum berfoto selfie itu haram adalah lemah, akan tetapi dirinya mengatakan bahwa hal tersebut tetaplah haram jika niatnya hanya untuk pamer/riya terhadap orang lain.

“Anggaplah, saya katakan pendapat terkait hukum tersebut lemah. Tapi yang terpenting bahwa perbuatan tersebut tetap haram karena riya,” katanya.

Menurutnya, hal tersebut berbanding terbalik dengan sikap para salaf yang tak mau memamerkan diri mereka pada orang lain saat beribadah kepada Allah karena takut dianggap sombong dan riya.

“Para salaf menyembunyikan amal sholeh mereka sampai di dalam khusuk semaksimal mungkin. Tapi engkau berbohong dengan melakukan foto selfie dengan pose berdoa dan engkau pamerkan ke orang lain,” katanya.

“Tidak diragukan lagi ini jelas haram, maka sepantasnya bagi para penuntut ilmu untuk mengobatinya dengan hikmah dan cara yang memuaskan serta dalil,” tutup Syekh Sulaiman. (*)

Sumber: Pikiranrakyat

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *