Tembok Ratapan. (photo/Dok. Wikipedia)
HARIANINIDONESIA.ID – Yerusalem merupakan kota suci untuk 3 agama. Selain terdapat Masjidil Aqsa, terdapat pula Tembok Ratapan yang dianggap suci oleh orang Yahudi. Lantas, bagaimana kisahnya? Tidak jauh dari Masjidil Aqsa, para turis dapat melihat Tembok Ratapan yang sakral bagi umat Yahudi. Tembok ini menempel di bagian belakang masjid.
Bagi Yahudi, Tembok Ratapan merupakan situs paling religi yang sangat penting dan sakral. Di depan tembok ini, mereka bisa doa dengan khusyuk, dengan satu tangan menyentuh dinding Tembok Ratapan. Untuk memasuki area Masjid Al-Aqsa dan Tembok Ratapan, traveler harus melintasi tempat yang sama dan hanya dipisahkan sebuah pintu penjagaan.
Pintu untuk masuk Masjid Al-Aqsa berada di sebelah kanan. Ketika melintasi lorong menunju Masjid Al-Aqsa itulah, pengunjung bisa melihat orang Yahudi tengah berdoa di Tembok Ratapan. Tempat ibadah umat Yahudi di Tembok Ratapan sendiri dipisah antara laki-laki dan perempuan. Dimana, laki-laki berada di sebelah kiri, sementara perempuan berada di sisi kanan. Meski demekian, tidak ada dinding pembatas yang jelas antar kedua area.
Usai berdoa, beberapa dari mereka menyelipkan sebuah kertas di dinding Tembok Ratapan. Terdapat keyakinan bahwa doa yang ditulis di atas kertas dan kemudian diselipkan di Tembok Ratapan akan dikabulkan. Sebelumnya, Tembok Ratapan adalah bagian dari Bait Suci, yakni tempat peribadatan yang dibangun di masa Nabi Sulaiman. Bait Sulaiman menurut Alkitab adalah bait suci pertama agama Yahudi kuno di Yerusalem.
Setelah Nabi Sulaiman wafat, Israel dilanda perang saudara. Wilayah kerajaaan terbagi menjadi dua, sebelah utara Israel yang beribukota di Samaria dan bagian selatan Yehuda dengan ibu kota Yerusalem.
Akibat perang itu, Bait Suci kini tinggal tersisa tembok sebelah baratnya saja. Kini sisa reruntuhan yang diyakini bagian dari Bait Suci menjadi tempat peribadatan umat Yahudi dan dikenal sebagai Tembok Ratapan. (*)
Sumber: indonzine
