Optimis Industri Pariwisata Gunungkidul Tidak Berdampak Kasus Suspect Antrax

  • Bagikan

GUNUNGKIDUL, harianindonesia.id –
Wabah suspect antrax yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul akhir-akhir ini menghiasi pemberitaan baik internet mau media televisi, hal ini diharapkan tidak berdampak pada sektor pariwisata dan perdagangan khususnya hewan ternak.

Kepala Dinas pariwisata Kabupaten Gunungkidul Ir. Asti Wijayanti MA saat di temui media Rabu (15/1/2020) di kantornya mengatakan walaupun saat ini terisar kabar wabah suspect antrax di kecamatan Ponjong dan Semanu namun pariwisata Gunungkidul masih tetap menjadi primadona bagi wisatawan yang singgah di Gunungkidul, itu di tandai dari masih ramainya wisatawan dari pantauan petugas.

“Jadi untuk saat ini menurut laporan belum ada dampak dari pemberitaan di media mengenai kasus suspect antrax ini, dan semoga kasus ini tidak berdampak pada sektor pariwisata. Karena kasus yang terjadi di Gunungkidul regional Utara sedangkan destinasi wisata kita andalannya masih pantai di selatan, mudah-mudahan tidak menyebar ke arah selatan,” ungkapnya.

Asti mengatakan untuk saat ini pemerintah kabupaten Gunungkidul melalui instansi terkait terus melakukan upaya penangan yang terbaik dalam kasus ini, sehingga tidak berdampak pada sektor-sektor yang lain.
Ia optimis pariwisata Gunungkidul tetap menjadi primadona bagi wisatawan yang datang ke Yogyakarta, optimisme itu dapat di lihat dari di naikkannya target pendapatan daerah dari sektor pariwisata pada tahun 2020 ini dari yang semula 27% menjadi 29%.

Sementara itu senada dengan Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Camat Karangmojo Drs. Marwatahadi M.Si berharap agar kasus suspect antrax ini bisa cepat terselesaikan dengan menyeluruh, ia juga menambahkan agar masyarakat juga ikut berperan serta dalam memberikan informasi yang dapat memberikan dampak kondusif sehingga tidak menimbulkan kepanikan.

“Harapan kita dengan kasus ini tidak berdampak pada sektor Pariwisata di Gunungkidul, karena dari instansi pertanian, dan jajaran termasuk UPT peternakan sudah berupaya semaksimal mungkin agar wabah antrax ini tidak menyebar, cukup di isolasi tingkat pedukuhan saja,” kata Marwatahadi.

SIMAK JUGA : 

Marwatahadi mengatakan dari pantauannya kunjungan wisata goa Pindul tidak ada perubahan, bahkan di hari libur antrian bus dari luar kota masih terlihat di obyek wisata Goa Pindul Bejiharjo.

“Alhamdulillah kunjungan wisata Goa Pindul masih tetap rame terlihat dari antrian bus yang masuk ke Bejiharjo, kami pun optimis dalam memasuki libur Imlek ini Goa Pindul masih menjadi primadona bagi wisatawan,” ungkapnya.

Iya berharap agar masyarakat tetap beraktifitas seperti sediakala, dan menjaga kebersihan lingkungannya. Ia menambahkan dari kasus ini kita bisa belajar sehingga tidak terulang di kemudian hari.

(WAP)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *