Palangka Raya, harianindonesia.id – Indonesia itu dikenal oleh bangsa-bangsa luar sebagai Negara yang menjadi laboratorium pluralisme. Karena semua perbedaan suku, ras dan Agama ada, tetapi bisa rukun.
Hal tersebut disampaikan Mahfud MD saat ditemui wartawan usai menghadiri undangan Natal Kebangsaan di rumah Betang Jalan RTA Milono Km 3,5 Kota Palangka Raya, Sabtu (19/1/2009) pagi.
Menurutnya, acara Natal Kebangsaan ini menjadi sebuah miniatur Indonesia.” Nah di Indonesia secara umum seperti ini. Kita bersatu, bersama, menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan,” ujar Mahfud.
Ditambahkannya, kegiatan tersebut sangat penting dan perlu dikembangkan disaat sekarang ini.” Karena sekarang ini dikalangan bangsa kita memang sudah mulai muncul gejala radikalisme yang ingin mengobrak-abrik kesatuan, kebersamaan yang nyaman seperti ini, harus kita lawan,” tegas Mahfud.
Ditempat yang sama, Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Anang Revandoko mengatakan, pluralisme merupakan paham perbedaan dan fitrah yang diciptakan. Sebagai manusia siap menerimanya dan maju terus saling bekerjasama, menghargai, tolong menolong.
“Sikap saling menghargai dan toleransi inilah yang menjadi salah satunya untuk sama-sama menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini,” kata Kapolda mengutif di twiter Mahfud MD saat menyampaikan sambutannya.
(Parlin/Masroby)
