Dua Pekerja Tambang Batubara Di Sawahlunto Tewas Kehabisan Oksigen

  • Bagikan

Sawahlunto, harianindonesia.id– Dua pekerja tewas, dan satu selamat dalam sebuah kecelakaan tambang batubara yang di eksploitasi CV Bara Mitra Kencana (BMK) di kawasan Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 wib, Jumat (24/1).

Sumber Kepolisian Resor Sawahlunto menyebutkan, pekerja tambang yang tewas terdiri dari Israwanto 36 tahun, warga Karang Anyar, Desa Santur, Kecamatan Barangin.  Dan korban kedua Tian Setiawan 34 tahun, warga Desa Salak, Kecamatan Talawi.

“Yang meninggal hanya dua pekerja itu. Satunya selamat, yakni, Dedi Margianto 30 tahun, asal Desa Sikalang, Kecamatan Talawi. Ketiganya bekerja dalam satu lokasi yang berdekatan di lubang 35 pada kedalaman sekitar 70 meter dari pintu masuk utama, masih dalam lokasi Izin Usaha Penambangan (IUP) yang dikeluarkan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.” ungkap Kapolres Sawahlunto, AKBP Junaidi Nur, SH,SIK, didampingi Kasat Reskrim AKP J.Ritonga, Senin (27/1).

Kapolres Junaidi Nur mengatakan, berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, tewasnya kedua penambang itu disebabkan masalah teknis penambangan. Menurut pihak kompeten dokter RSUD Sawahlunto yang melakukan visum, korban diduga tewas akibat kekurangan pasokan oksigen CO2. Bukan akibat adanya tindak kekerasan yang mengakibatkan kematian kedua pekerja tambang tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi yang selamat, Dedi Margianto, kepada pihak kepolisian menyebutkan, semula mereka bekerja dilokasi yang sama dalam lubang tambang batubara dikelola CV BMK. Saat itu, korban Israwanto sedang bekerja membetulkan cerobong ventilasi peranginan di persimpangan dua lubang tambang yang menurun sekitar 10 meter untuk mengambil plastik blower udara, Tapi dilarang oleh rekannya Tian Setiawan korban kedua.

Tian Setiawan, sebelum jadi korban sudah mengingatkan kepada korban pertama Israwanto agar jangan turun ke lubang bawah karena kondisinya cukup berbahaya karena udara disekitar itu cukup panas. Pernyataan itu disampaikan saat korban pertama Israwanto mau jalan sambil menurunkan ram penyangga kayu di cabang lubang tersebut, sembari mengatakan “kan ada kalian berdua yang melihat jika terjadi apa-apa” katanya kepada Tian Setiawan dan Dedi Margianto.

Berselang lama, Israwanto tak muncul tanpa ada suara panggilan. Tian Setiawan mulai curiga dan langsung menyusul ke lokasi yang ditelusuri Israwanto tadi.” saya mau lihat dia dululah (Israwanto)” kata Tian Setiawan. saat itu dia menyaksikan korban pertama sudah dalam posisi tertelungkup tak berdaya tak bergerak, dan ingin menariknya tapi tak mampu. Lalu Tian Setiawan naik lagi ke cabang lubang satu sambil bicara dengan saksi yang hidup Dedi Murgianto bahwa Israwanto sudah tergeletak dan mohon bantuan untuk disampaikan keatas atau lubang.

“Ternyata saat Dedi Murgianto turun lagi dan melihat arah kebawah, terlihat Tian Setiawan juga sudah tergeletak tak jauh dari korban pertama Israwanto sekitar 3 meter dari mulut cabang dua, dan korban kedua Tian Setiawan posisi tewasnya berjarak sekitar 5 meter dari mulut cabang” tutur AKP J.Ritonga, berdasarkan keterangan saksi hidup Dedi Murgianto.

SIMAK JUGA :  Melayani Sepenuh Hati, Polres Tabalong Raih Penghargaan WBK

Mengetahui kondisi genting itu, saksi hidup memberitahu rekan sekerjanya dengan menggunakan alat komunikasi mikropon tambang. Tak lama menunggu para pekerja lain langsung turun ke TKP melihat kondisi korban untuk dievakuasi keluar lubang tambang.

Setelah berhasil di evakuasi, kedua korban yang tak bernyawa tersebut dilarikan ke RSUD Sawahlunto untuk dilakukan visum dokter. hasil visum menyatakan, korban tidak terkena ledakan tambang dan terbakar, melainkan meninggal akibat kekurangan oksigen CO2.

Tidak ditemukan bekas penganiayaan dan tindak kekerasan di sekujur tubuh kedua korban. Polisi menawarkan kepada keluarga korban apakah  ingin di otopsi jika ada keraguan atas kematian korban. Namun menurut Kapolres Junaidi Nur, semua keluarga korban ikhlas atas peristiwa tersebut.

Kapolres Junaidi Nur menekankan, pihaknya hanya melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan peristiwa tragis itu, apakah kedua korban tewas diakibatkan oleh tindak kekerasan dan kriminal. Sementara yang berwenang untuk menyelidiki kecelakaan tambang tersebut adalah pihak Inspektur Tambang dibawah Kantor Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Barat.

“Kami melaksanakan penyelidikan apakah korban meninggal akibat tindak kekerasan. Sementara secara teknis kecelakaan tambang jadi domainnya Inspektur Tambang Dinas Pertambangan Provinsi Sumatera Barat. Hingga kini kami belum mengetahui dan mendapat laporan hasil penyelidikan inspektur itu” ulas Junai Nur, yang menyatakan penyebab peristiwa tersebut harus diungkap  secara riil dan nyata.

Sementara itu, Direktur CV BKM H.Jhon Reflita saat dikonfirmasi, Senin (27/1) mengatakan, kecelakaan itu terjadi seketika. namun dia tak melihat langsung dan hanya mendapatkan laporan dari perugas Kepala Teknik Tambang (KTT)-nya. Sebenarnya, kata tokoh yang juga politikus Partai Perindo ini, korban sudah diingatkan untuk tidak masuk ke lokasi yang sudah ada tanda larangannya.

Namun karena semua itu adalah  kehendak Allah Subhanahu Wa Taala, maka tragedi itu tak dapat terelakkan, sehingga saya kehilangan karyawan yang memiliki etos dan semangat serta kejujuran dalam bekerja. Untuk proses selanjutnya dia serahkan kepada pihak keamanan Polri dan Inspektur Tambang.

“Semua kejadian saya silahkan untuk diungkap dengan sebaik-baiknya tanpa ada yang disembunyikan sebagai bahan evaluasi kehati-hatian dalam bekerja. Untuk biaya penyelengaraan mayat, uang duka keluarga dan lainnya menjadi tanggung jawab saya selaku direktur, karena kedua korban merupakan karyawan yang sudah di asuransikan.” 

CV BMK mempekerjakan 441 orang pekerja tambang dengan komposisi  318 karyawan lepas dan 123 pekerja tetap yang menggantungjkan hidup dari usaha penambangan batubara ini. Sebagian besar dari mereka merupakan masyarakat lokal. Semua karyawan diasuransikan dan mendapat fasilitas BPJS yang dibiayai perusahaan. (id)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *