Wasekjen DPP Golkar : Pernyataan Sirajuddin Ngawur

  • Bagikan

JAKARTA, harianindonesia.id – Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Bidang Kajian Strategis dan Intelijen, Viktus Murin, menilai pernyataan Sirajuddin Abdul Wahab yang menyoroti kebijakan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait penggantian Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI, bersifat ngawur dan tendensius karena mencurigai pergantian tersebut dengan upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Seperti diketahui, Kamis kemarin (8/3/2018), Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F. Paulus telah menyampaikan surat DPP Partai Golkar kepada pimpinan DPR RI mengenai pergantian Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI dari Robert Jopie Kardinal kepada Melchias Markus Mekeng yang kini masih menjabat Ketua Komisi XI DPR RI.

Siradjudin Abdul Wahab, inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) , sebagaimana dilansir Tribunnews.Com, Jumat (9/3/2018), mempertanyakan alasan di balik pergantian itu, bahkan ia curiga pergantian dilakukan untuk menekan KPK. “Justru menyisakan tanya besar, apakah pergantian Robert Kardinal kepada Melchias Mekeng, untuk melakukan tekanan-tekanan politik terhadap KPK,” tegas Sirajuddin.

Terhadap pernyataan Sirajuddin tersebut, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Viktus Murin memandang sebagai sesuatu yang aneh, ngawur, dan tendensius. “Jelas itu pernyataan ngawur dan tendensius. Apa korelasinya antara Ketua Fraksi dijabat oleh Melchias Markus Mekeng dengan tekanan Fraksi Golkar terhadap KPK? Posisi Partai Golkar terhadap eksistensi KPK sejak awal sudah jelas, yakni mendukung upaya-upaya penguatan KPK. Bagaimana mungkin Fraksi Partai Golkar di DPR RI bertindak di luar kebijakan partai?” tanya Viktus Murin, mantan Sekjen Presidium GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), yang juga mantan aktivis mahasiswa era 1998.

Viktus Murin, putera Nusa Tenggara Timur yang telah berkiprah di Partai Golkar sejak awal tahun 2003 ini, menilai pernyataan Sirajuddin Abdul Wahab bersifat tendensius karena tidak memiliki dasar-dasar argumentasi yang kuat terhadap premis politik yang dilemparkan ke publik.

SIMAK JUGA :  Di Singapura, Pria Ini Viralkan video Istrinya Berhubungan Seks dengan Bos

“Pernyataan Sirajuddin dapat ditafsirkan sebagai serangan politik yang tendensius terhadap Ketua Umum Airlangga Hartarto sekaligus serangan politik terhadap Melchias Markus Mekeng yang telah memperoleh amanah partai untuk memangku jabatan Ketua Fraksi Golkar DPR RI. Sebaiknya kita tidak boleh memastikan sesuatu hal berdasarkan asumsi-asumsi kosong yang terbangun atas dasar kecurigaan atau lamunan,” terang Viktus Murin, mantan Pemred Website Partai Golkar di era kepemimpinan Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung hingga era Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla.

Terhadap keberadaan organ yang menamakan dirinya sebagai Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG), Viktus Murin menyarankan agar organ ini lebih produktif dalam mengelaborasi problematika kebangsaan dan kemasyarakatan berbasikan pada ide-ide dan spirit karya-kekaryaan sebagaimana yang menjadi karakter Partai Golkar.

“GMPG bukan bagian dari struktur resmi Partai Golkar. Namun, apabila orang-orang yang berhimpun di situ masih merasa sebagai kader Partai Golkar, maka seharusnya mereka memiliki tanggung jawab untuk menjaga marwah dan martabat Partai Golkar, bukan justru menggerogoti dan merongrong kebijakan struktural Partai Golkar,” pungkas Viktus Murin, mantan Wakil Sekjen DPP AMPI yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang pada Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI.

(Rezki)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *