Shadiq Nilai Mahyeldi tak Bijak Soal Bank Nagari, Harusnya Fokus ke Pasaman

  • Bagikan

SHADIQ PASADIQUE

PADANG – Mantan Bupati Tanah Datar dua periode Shadiq Pasadique menilai sikap Gubernur Sumbar Mahyeldi menyuruh mundur Direksi Bank Nagari yang disebutnya tak mendukung bank syariah, sangat tidak bijak.

“Apa urgensinya membahas masalah Bank Nagari di depan para ASN pada acara Subuh Mubarakah itu. Justru sikap Mahyeldi menyebut ada Direksi Bank Nagari tak mendukung konversi bank syariah agar mundur saja, malah akan menimbulkan ketidakpercayaan para ASN terhadap Bank Nagari. Itu berbahaya bagi Bank Nagari,” kata Shadiq kepada wartawan di Padang, Rabu (9/3/2022).

Menurut Shadiq, pembahasan masalah Bank Nagari dan persoalan yang sedang dihadapinya adalah bersifat internal antara Direksi dengan pemegang saham.

Alasannya, sebut Shadiq, pembahasan masalah perbankan harus bersifat hati hati (prudent). Sebab menyangkut kepercayaan masyarakat terhadap bank bersangkutan.

“Dengan membuka persoalan pertentangannya dengan Direksi Bank Nagari dalam masalah konversi bank syariah, sikap Mahyeldi malah akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap bank tersebut,” papar Shadiq mengulangi sikapnya.

Kondisi itu, menurut Shadiq, juga akan menimbulkan tanda tanya dari para pemilik dana di Bank Nagari. Bagi yang pernah trauma dengan pertikaian internal bank, bisa jadi akan menarik dananya dari Bank Nagari.

“Jadi saya nilai pak Gubernur tidak tepat membahas masalah internal Bank Nagari di depan para ASN. Sangat tidak bijak,” ketus Shadiq.

Selanjutnya, terkait dengan keinginan Mahyeldi mengkonversi Bank Nagari menjadi total bank syariah, Shadiq juga menilai tidak tepat.

Sebab, debitur dan deposan Bank Nagari bukan semuanya beragama Islam, tetapi banyaknya juga yang beragama non muslim. Lalu bagaimana Mahyeldi menempatkan posisi mereka, apakah akan dikeluarkan begitu saja dari Bank Nagari?, tanya Shadiq.

Mahyeldi harus memahami, untuk menarik dana masyarakat, terutama kalangan non muslim, sangat tidak mudah ke Bank Nagari. Sebab mereka sudah terbiasa dengan pelayanan maksimal dari bank lain.

Kini, ujar Shadiq, dengan pernyataan Gubernur meminta Direksi Bank Nagari yang tak setuju bank syariah supaya mundur saja, bisa menimbulkan kepanikan dari pemilik dana besar tersebut.

SIMAK JUGA :  Wapres : Jika Dilihat Praktik ABS-SBK, Bank Sumbar Mestinya Duluan Syariah

“Sebab, deposan besar mau menempatkan dananya di satu bank, terkait juga dengan kebijakan spesial yang diberikan manajemen bank. Kalau Direksinya mundur, ya otomatis mereka akan tarik dananya juga. Itu hukum biasa dalam bank,” katanya lagi.

Seperti diungkapkan sebuah sumber, sumber dana di Bank Nagari juga berasal dari pengusaha keturunan China di kota Padang dan kota lain di Sumbar. Jumlah dana yang mereka simpan di Bank Nagari relatif besar.

Selain itu, terdapat juga sejumlah pemilik dana dari perusahaan besar yang menempatkan dananya di Bank Nagari. Jika terjadi gunjang ganjing antara Mahyeldi selaku pemegang saham mayoritas Bank Nagari dengan Direksinya, maka dikuatirkan akan membuat resah pemilik dana senilai Rp8 triliun itu.

Fokus ke Gempa Pasaman

Shadiq juga berpendapat, seharusnya Gubernur Mahyeldi lebih fokus mengurus korban bencana gempa di Pasaman dengan membangun kerjasama dengan seluruh Bupati dan Walikota se Sumbar.

Jika Mahyeldi fokus mengurus gempa Pasaman, menurut Shadiq, pasti akan mengundang simpati dari masyarakat Sumbar dan publik di luar Sumbar.

“Sebab akan terlihat komitmen penanganan gempa Gubernur Sumbar oleh masyarakat dan publik di luar. Secara politis pasti akan menguntungkan bagi Mahyeldi ke depannya,” ujar Shadiq.

Tetapi dengan sikapnya menyampaikan “teguran” ke Direksi di depan ASNnya sendiri, tegas Shadiq, malah akan menimbulkan tanda tanya dari pihak luar, dan pasti dari para deposan juga, ada apa antara gubernur dan direksi bank tersebut.

Oleh sebab itu, tambah Shadiq, Gubernur harus memberikan penjelasan kepada publik yang intinya dirinya salah dalam membahas masalah internal Bank Nagari diluar forum pemegang saham dan direksi.

“Pernyataan gubernur itu perlu untuk menenangkan nasabah Bank Nagari,” pungkas Shadiq mengakhiri. (*)

Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *