Polri dan TNI Ungkap Kesulitan Prajurit Bebaskan Sandera KKB Papua

  • Bagikan

PAPUA, harianindonesia.id – TNI dan Polri sampai saat ini masih tengah berupaya membebaskan 1.300 warga dari Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pemerintah meminta aparat untuk mengedepankan langkah persuasif, walaupun penyanderaan itu dilakukan KKB sudah hampir sepekan yang lalu.

Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan anggotanya kesulitan untuk menembus wilayah penyanderaan yang dilakukan oleh KKB. Dia ingin agar secepatnya anggotanya itu menyelamatkan warga yang telah disandera. Namun, Tito tak ingin adanya korban yang berjatuhan (meninggal) saat ingin menyelamatkan warga, baik dari warga maupun dari KKB.

Dalam aksi penyelamatan ini, Tito mengungkapkan, anggota KKB di Papua menguasai medan dan memiliki kekuatan fisik tangguh. Bahkan, fisik mereka bisa bertahan pada ketinggian.

“Mereka menguasai medan, fisik mereka terbiasa di ketinggian juga. Itu ketinggian kan hampir 2.000 mdpl mungkin, cukup berat di sana,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/11).

Oleh karena itu Tito meminta terhadap anak buahnya untuk melakukan langkah-langkah secara persuasif dengan cara melalui jalur, gereja, jalur adat, jalur pemda dan lainnya. Dan semua itu all out sedang dilakukan oleh Polri. Tapi, jika cara persuasif tak bisa dilakukan, bukan berarti pihaknya akan diam begitu saja.

“Negara tidak boleh kalah. Kita harus melakukan tindakan, tapi tentunya tindakan itu dengan meminimalisir korban. Kalau mungkin ada korban, tidak terhindarkan baik di kalangan petugas, atau di kelompok bersenjata atau di masyarakat, kadang-kadang tidak bisa dihindarkan. Namanya operasi penegakan hukum, operasi bersenjata lawan bersenjata itu rentan terhadap korban,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah memutuskan jalan yang menghubungkan Tembagapura-Kimbeli dan Banti di tiga titik. Perusakan tersebut bertujuan agar masyarakat di perkampungan Tembagapura berkumpul di satu wilayah untuk memudahkan kelompok tersebut melakukan pengawasan.

SIMAK JUGA :  Cegah Klaster Baru Covid-19, Kapolri Terbitkan Maklumat Masa Pilkada 2020

“Ada tiga titik jalan yang diputus oleh KKB, dan ini memperkuat niat dari KKB untuk melakukan isolasi terhadap masyarakat,”

Dia menjelaskan, daerah yang sengaja diisolasi tersebut digunakan sebagai titik kumpul anggota KKB. Selain itu, kondisi jalan yang dirusak tersebut, kata Boy, akan mempersulit proses evakuasi warga dan perlu untuk diperbaiki terlebih dahulu. Sebab jika warga disuruh untuk berjalan kaki maka maka membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam dengan kondisi medan yang menanjak.

“Kalau yang dievakuasi ini masih muda mungkin bisa cepat. Tapi bagaimana keselamatan mereka saat jalan kaki. Ini yang kami pikirkan terhadap hal itu,” ucapnya.

Sedangkan, Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono mengaku, pihaknya telah mempersiapkan prajurit terbaiknya untuk membebaskan 1.300 warga sipil yang disandera oleh KKB di Papua. Namun, mereka masih menunggu sikap dan perintah dari pemerintah dan DPR soal kasus di Papua ini.

“Saya menunggu keputusan politik dari pemerintah dan DPR. Mau dibikin seperti apa Papua itu. Tapi, selama ini dan sampai saat ini kami masih mematuhi aturan. Namun, kami sudah siap untuk melaksanakan manakala dibutuhkan,” jelasnya. Namun, Mulyono tak merinci pasukan mana yang akan diterjunkan di Papua.

Untuk itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengimbau kepada aparat Polri maupun TNI yang bertugas di Papua agar tidak mudah terprovokasi. Dia meminta Polri dan TNI tetap menggunakan langkah persuasif untuk menangani konflik di Papua.

“Saya katakan tadi ada batas-batas. Kalau negosiasi terus tapi korban berjatuhan di kita bagaimana? Apa kita biarkan prajurit kita mati konyol hanya karena kita terus-menerus mengajak dan yang diajak tidak mau,” tegasnya.(Doni)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *