DRS H FAKHRIZAL MH
PADANG : Irjen Pol (purn) Drs H Fakhrizal MH bercerita panjang tentang sejarah maju dirinya ke Pilgub Sumbar, sampai kemudian ajang Pilgub Sumbar jadi pertarungan harga dirinya dan pasangannya Dr Genius Umar.
Awalnya, kata Fakhrizal, dirinya menerima amanah jadi gubernur dari berbagai kalangan, saat dirinya masih menjadi Kapolda Sumbar.
Lalu, permohonan itu dia proses melalui jalur pencalonan independen, dengan dukungan luar biasa dari berbagai relawan dan simpatisan.
Tetapi langkah itu gagal setelah hasil verifikasi faktual, yang disebut Fakhrizal aneh sebab meminta tambahan kopi ktp dengan kelipatan dari jumlah ktp yang disediakan, menyatakan gagal karena petugas KPU mayoritas tidak menemukan pemilik ktp sebagaimana alamat tercantum di ktp tersebut.
Padahal, sebut Fakhrizal, para pendonor ktp itu, saat verifikasi dilakukan banyak sedang bekerja di ladang atau disawah. Tetapi KPU tidak menggubris itu.
Lalu, lanjut Fakhrizal, dia dan Genius mencari peruntungan maju dari partai Poros Baru, Golkar, Nasdem dan PKB. sebagai pasangan setia, Fakhrizal ‘memaksa’ partai koalisi memerima dirinya dan Genius sebagai pasangan.
“Jika tidak, maka saya tidak akan maju jadi cagub dan memilih melanjutkan tugas sebagai Pati Polri di Mabes Polri,” ujarnya.
Akhirnya partai Koalisi mengalah dan bersedia mengusung Fakhrizal dan Genius Umar sebagai pasangan calon ke DPP partai masing masing.
Kemudian cerita politik mengenaskan mulai terjadi. Fakhrizal dan Genius Umar harus menghadapi fakta politik sebenarnya, yang tak pernah dia bayangkan selama ini.
Mulus di Partai Golkar, tapi macat di Partai Nasdem dan PKB. Di kedua partai terakhir Fakhrizal seperti dibenturkan dengan satu calon lain. Dia sempat frustasi, tak menyangka akan menghadapi kenyataan rumit dan sulit itu.
Fakhrizal merasakan saat menghadapi situasi pelik itu, ada tangan tangan yang bekerja ikhlas membantu. Mereka mencoba membicarakan perihal dan status Fakhrizal – Genius Umar sebagai calon masa depan di Sumbar dengan pimpinan partai terkait.
Akhirnya, ketiga partai Koalisi bulat mendukung Fakhrizal dan Genius Umar, dan itu datang pada saat last minute pendaftaran ke KPUD Sumbar.
“Sejak setelah turunnya dukungan ketiga partai saya menegaskan dalam diri saya bahwa Pilgub Sumbar bukan sekedar amanah rakyat tetapi juga pertarungan harga diri saya sebagai Putra Kamang Agam,” tegas Fakhrizal.
Fakhrizal kini sudah bisa merasakan dan memahami cara politik bekerja dalam Pilgub Sumbar dan dia harus bisa melakukan hal yang sama untuk memenangkan Pilgub Sumbar.
Sebagai anak tentara dan memegang pangkat Jenderal di kopolisian dirinya harus bisa menjelaskan kepada rakyat Sumbar bahwa pilihannya maju menjadi gubernur bukan lagi semata amanah tetapi sudah menjadi harga dirinya sebagai anak Kamang dan Sumando urang Pariaman.
Alhamdulillah, kata Fakhrizal, keluarga besar dan istri beserta keluarga dan orang kampung istri di Sungai Sirah, Sungai Limau Padang Pariaman juga memberikan semangat dan dukungan untuk dirinya memenangkan Pilgub Sumbar ini.
“Saya merasa bersyukur memiliki ratusan ribu relawan yang mau berjuang habis habisan tanpa dibayar untuk mengusung saya sebagai gubernur dan sekarang menjadi kekuatan ril dalam sistim pemenangan di partai pengusung dan pendukung saya,” aku Fakhrizal.
Hampir setiap hari, ada saja dukungan masyarakat masuk kepada dirinya dan Genius Umar, termasuk dari kalangan partai politik sendiri.
Fakhrizal melihat semua itu sebagai pembuktian bahwa dirinya memang diminta dan dipercaya untuk menjadi pemimpin di ranah Minang ini.
Oleh sebab itu, kata Fakhrizal, dirinya harus merawat, menjaga dan memelihara harapan rakyat Sumbar itu sebaik baiknya, sebagai modal dalam pencoblosan 9 Desember 2020 mendatang.
(awe)
