DPRD Kabupaten Limapuluh Kota Kunker ke Pemko Batam Sekalian Pelesir ke Singapura

  • Bagikan

Sarilamak,- Harian indonesia.id
Masyarakat Luak Limapuluh Kota mengecam sikap 20 orang wakilnya yang kini dipercaya di Legislatif setempat. Pasalnya, akibat keteledoran salah seorang petinggi Partai, posting keberadaannya di sebuah Casino (tempat judi- red) di negeri Singapura bersama dua petinggi partai lainnya di akun Instagram pribadinya beredar luas di media sosial.

Dari investigasi media ini, terungkapnya kebijakan blunder dari 20 orang wakil rakyat yang ikut dalam rombongan “Pelesiran” ke negeri Singa tersebut konon dilakukan secara ilegal, karena selain tidak ada dalam agenda resminya. Selain kepergian 20 wakil rakyat tersebut ke negera Singapura dilaksanakan pada hari kedua Selasa, 20/2 lalu diselah-selah acara resmi kunjungan kerja 35 anggota DPRD Kab. Limapuluh Kota ke Pemko Batam, dari Senin, 19/2 hingga Jumat, 23/2.

Masyarakat Luak Limapuluh Kota, sontak kaget ketika Selasa malam itu, beredar luas di media sosial foto tiga petinggi yakni, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, Ketua DPRD bersama dua petinggi Partai lainnya, Yusrizal Dt. Parmato, Sekretaris PAN dan Wirman Dt. Pangeran Nan Putiah, Sekrtaris PPP sembari peragakan uang Dolar ditangan dengan latar belakang sebuah Casino ( Arena Judi rolet) di Singapura itu.

Salah seorang wakil rakyat yang mengaku ikut dalam rombongan kunjungan kerja ke Pemko Batam juga ke Singapura itu, paparkan kepada media, dirinya sebenarnya merasa kesal dengan sikap serta kebijakan para petinggi partai yang duduk sebagai wakil rakyat itu, yakni Ketua DPRD, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, sekaligus Ketua DPD Partai Golkar, Wakil Ketua DPRD, Denni Asra juga Ketua DPD Partai Gerindra disebutkan turut memboyong anak isterinya, Wirman Dt. Pangeran Nan Putiah, Sekretaris Partai PPP, Yosrizal Dt. Parmato, Sekretaris Partai PAN, dituduhkan tidak amanah dengan jabatan yang telah dipilih konstituennya serta sengaja kangkangi Undang- Undang berlaku, demikian pungkasnya.

Masih menurut wakil rakyat tersebut, bahwa kepergian 20 wakil rakyat Luak Limapuluh Kota itu “Pelesiran” ke Singapura disela- sela kunjungan kerja ke Pemko Batam dengan anggaran negara, disebutkannya memang telah direncanakan, namun dirinya tidak bisa protes, dilapangan dibagi dua kelompok, ujarnya.

SIMAK JUGA :  Bayu Vesky Terpilih Jadi Ketua Bamus 2018-2021

Dimana, dua kelompok keberangkatan 20 wakil rakyat ke Singapura itu masing- masing di koordinir oleh Aida yang juga boyong keluarga, dari Demokrat dan Afri Yunaldi dari Golkar, sebutnya”seperti yang di kutip audit.post.

Menyikapi kepergian wakil rakyat kunjungan kerja dinas hanya ke Batam. Sedangkan kepergian 20 wakil rakyat tersebut, bahkan ada yang sengaja memboyong keluarganya sampai ke luar negeri dilakukan tanpa izin Mendagri itu ditanggapi miring oleh tokoh Islam/ Mubaligh, Buya Wetrizon. SHi katakan hal tersebut adalah sebuah penyimpangan serta merugikan keuangan negara, agar di sidik Tipikor atau Kejaksaan, ujarnya.

Lebih tamburansangnya tokoh muda Islam Luak Limapuluh Kota, Syech Muliadi Ketinggian, kepada media ini, “Yach beginilah sebenarnya mental dan kepribadian dari wakil rakyat kita yang telah dipercayai pemilihnya. Ketika masyarakatnya bertarung sengit setiap harinya bagaimana mencari beras segantang dan belanja sekolah anak- anaknya, sedangkan para wakil rakyatnya jika benar hamburkan uang negara kerumah judi ( Casino- red) Singapura, agaknya perlu kita renungkan, kesal Syech. Mulia.

Tapi, jika direnungkan kunjungan wakil rakyat tersebut ke rumah judi, negara tetangga yang kaya itu agaknya perlu juga di apresiasi. Mungkin para wakil rakyat tersebut, berpikir bagaimana kemakmuran anak kemanakannya di Luak Limapuluh Kota, bisa juga dijalarkan ala negeri jiran tersebut, demikian sindir tokoh muda muslim itu.

Sementara Wakil Bupati, Ferizal Ridwan.yang akrab dipanggil Buya, yang berhasil dimintakan tanggapannya. “Ya secara etika hal itu tentu tidak baik dan telah melukai hati rakyat. Soalnya, masa iya para wakil yang dipilihnya berstudi banding di tempat judi. Kira- kira adakah relevansinya dari kunjungan kerja itu”, demikian pungkas Buya
(yy)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *