Disbud Gunungkidul Gelar Festival Teater Tradisi

  • Bagikan

GUNUNGKIDUL, harianindonesia.id –
Seni dan berkesenian, seni pementasan teater bisa menjadi wahana saluran kegelisahan atas problematika kehidupan di masyarakat, selain menjadi sarana hiburan alternatif bagi masyarakat di tengah gempuran arus teknologi informasi di jaman milenial ini.

Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul menyelenggaran Festival teater tradisi 29 – 31 Oktober di ikuti oleh 18 kecamatan se – Gunungkidul yang bertempat di Balai Desa Wiladeg, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.

Hadir dalam pertunjukan hari ke 2 Kabid Seni Adat Dan Tradisi dinas kebudayaan Kabupaten Gunungkidul Ristu Raharja saat di wawancarai awak media, Rabu malam (30/10/09) mengatakan fungsi Dinas Kebudayaan memiliki fungsi pelestarian seni budaya yang di miliki oleh masyarakat.

“Yang namanya pelestarian ada beberapa unsur di dalamnya diantaranya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan, seni teater tradisi ini sering luput dari perhatian kita semua maka dari itu kami mencoba mengangkat kembali teater tradisi ke tengah masyarakat,” katanya.

Ristu juga mengatakan Festival Teater Tradisi yang baru kali pertama di laksana di Gunungkidul ini nantinya dapat mencari bibit-bibit seniman muda dalam pementasan seni teater. ia juga mengatakan Festival Teater Tradisi ini akan di jadikan event tahunan dinas Kebudayaan Gunungkidul.

Saat di singgung mengenai gedung pertunjukan budaya, Ristu mengatakan saat ini pemerintah Kabupaten Gunungkidul sedang mengusahakan pembangunan taman budaya yang didalamnya terdapat gedung pertunjukan, pembangunan taman budaya yang akan berdiri di area lahan seluas 2,8 hektare tepatnya berada di ring road barat Siyono, Wonosari. Yang mana pekerjaannya sudah di mulai pada tahun 2018 dan akan rampung di tahun 2021.

Di waktu yang bersamaan awak media juga menemui pekerja seni teater sekaligus pemilik Sanggar Seni Taman Mekar Sari, Sri Suhartanti atau yang kerap di sapa Barbara ini mengatakan dengan diadakannya lomba Festival Teater Tradisi menjadi angin segar bagi para penggiat seni di Kabupaten Gunungkidul.

SIMAK JUGA :  Pegawai di Lingkungan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Ikuti Uji Kompetensi

“Sebagai pengiat Seni, saya merasa senang dengan kegiatan yang digelar oleh Dinas Kebudayaan Gunungkidul ini, Karna ini baru pertama kalinya,”katanya.

Sri menambahkan dengan event semacam ini bisa menjadi pemantik bagi generasi muda Gunungkidul dalam lebih mengenal lagi bagaimana seni pertunjukan teater dari awal persiapan sampai pada pementasan.

“Ya…selama ini anak-anak muda ini kan hanya mengetahui kalo kesenian itu jatilan, reog. Ya..Memang tidak salah, tapi seni pertunjukan teater ini menjadi sesuatu yang baru bagi mereka, memang seni lokal kontemporer jangan sampai kita tinggalkan, malah harus bisa di kolaborasikan dengan kesenian yang lain, sehingga bisa menambah khasanah munculnya seni pertunjukan yang baru. Seni pertunjukan itu kan berkembang mas tidak monoton, apa lagi saat ini eranya milenial,” imbuhnya.

Sri juga berharap Dinas Kebudayaan Gunungkidul bisa konsisten dalam semangat melestarikan kebudayaan yang ada di Gunungkidul.
(WAP)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *