Tamiang Layang – Warga Desa Kandris Kecamatan Karusen Janang Kabupaten Barito Timur (Bartim) provinsi Kalimantan Tengah, demo menutup aktivitas tambang batubara CV. Mandiri Jaya Makmur (MJM), dan sampai saat ini hingga pukul 10.00 WIB warga masih berjaga mencegah CV. MJM melakukan aktivitas di desa setempat.
“Aksi demo yang dilakukan warga desa kandris menutup aktivitas tambang batu bara CV. MJM sejak hari Senin kemarin”
Saat diwawancara awak media Harisa (45) merupakan salah satu warga diantara para pendemo mengatakan mereka menutup aktivitas tambang karena MJM telah ingkar janji terhadap warga Desa Kandris, MJM lupa warga Desa Kandris merupakan ring 1 perusahaan saat sosialisasi.
“Sebelumnya mereka berjanji kepada warga Desa Kandris sebagai ring 1 perusahaan diprioritaskan terlebih dulu untuk bekerja di MJM kalau ada kemauan,” ucapnya Selasa, (16/11/2021).
Namun setelah mereka mulai beroperasi, CV. MJM justru banyak mempekerjakan orang dari luar Desa Kandris atau bahkan dari luar Barito Timur. “Sementara orang Kandris sendiri yang kerja di MJM sampai saat ini baru lima orang”.
Dengan adanya itu, kami sekitar enam orang melakuka aksi demo dan minta dipekerjakan, dan besic kami rata-rata sopir tapi terserah perusahaan dimana kami akan ditempatkan, yang penting bekerja.
Harisan dan teman-temannya sebelum demo tanggal 8 November 2021, terlebih dahulu mengajukan permohonan untuk diterima bekerja di MJM. Namun sampai saat ini tidak ada tanggapan, “sehingga kami kemabali melakulan aksi demo dengan menutup aktivitas MJM”, ungkapnya.
Sementara, Kepala Desa Kandris, Ferdinand Ginting saat dimintai keterangan terkait masalah tersebut, beliau mengaku bahwa CV. MJM tidak pernah melapor ke pemerintah desa setempat terkait kegiatan perusahaan yang beroperasi, “Ia mengharap perusahan dapat duduk satu meja dengan pemerintah desa untuk menanggapi permintaan warga karena memang Desa Kandris lah yang ring satu perusahaan CV. MJM diprioritaskan terlebih dahulu,” pungkasnya.
Humas CV. MJM, Santo berpesan kepada awak media saat dihunungi melalui sambungan telepon, beliau hanya menjanjikan akan memberikan penjelasan terkait masalah tersebut setelah istirahat siang dini hari. Namun hingga waktu yang telah dijanjikan kepada awak media, Santo hanya mengirim pesan via handphone, “Sampaikan aja Pak apa yang diinginkan oleh masyarakat,” tulisnya singkat. (Snn).
