Begini Analisis Gempa Darat yang Melanda Bukittinggi Minggu Malam

  • Bagikan

PADANG, harianindonesia.id – Minggu,23 Desember 2018 pada pukul 20:55:40 WIB, masyarakat Bukittinggi dan sekitarnya dikejutkan dengan adanya goncangan gempabumi. Dari hasil analisa BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang diperoleh parameter gempabumi dengan kekuatan M=2.8 SR. Pusat gempabumi ini berada di darat pada koordinat 0,35 Lintang Utara dan 100.51 Bujur Timur, sekitar 15 kilometer Tenggara Bukittinggi, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer.

Berdasarkan laporan dari masyarakat goncangan tersebut dirasakan Bukittinggi II MMI,

Menurut Kasgeof Padang Panjang, Irwan Slamet, ST, M.Si, jJlika memperhatikan letak sumber gempabumi tersebut dengan kedalaman hiposenter yang dangkal ini mencirikan sebagai aktifitas sesar sumatera, khususnya segmen Sianok.

Segmen Sianok memanjang dari sisi timur danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km.

Gempa terbesar pernah tercatat pada tanggal 4 agustus 1926 sebesar 6,8 SR, dengan pusat hancuran antara Bukittinggi, Padang Panjang dan Danau Singkarak, data terbaru mencatat bahwa 6 Maret 2007 terjadi dua kali gempabumi dengan magnitudo 6.4 SR dan 6.3 SR dan juga gempabumi merusak pada segmen ini yang mengakibatkan kerusakan di Batusangkar, Padang Panjang dan Solok.

Segmen Sianok mempunyai kecepatan pergeseran 23 mm/tahun dengan tipe pergeseran strike-slip (mendatar)

Hasil monitoring BMKG atas gempa yang baru terjadi, hingga saat ini belum terjadi gempabumi susulan. Untuk itu masyarakat khususnya di sekitar Bukittinggi dihimbau agar tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

(rel/jen)

SIMAK JUGA :  Siwel.SE Maju Sebagai Calon Kades Demi Perubahan yang Lebih Baik di Desa Mekar Sari
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *