BUNTOK, harianindonesia.id – Terkait adanya pengaduan dan keluhan dari masyarakat di sejumlah desa tentang masalah pencemaran lingkungan hidup ataupun Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barito Selatan (Barsel) melakukan kunjungan untuk memonitoring sejumlah proyek pembangunan di tiga desa di daerah Barsel pada Rabu (06/11/2019)
“Kita turun kelapangan di tiga desa yakni, Desa Muara Singan, Palu Rejo dan Wayun, untuk monitoring dan menanggapi keluhan masyarakat,” kata Ketua Komisi I H Raden Sudarto, kepada awak media di sela-sela kegiatan.
Ia menjelaskan, selain itu pihaknya juga memantau pekerjaan-pekerjaan atau proyek, yang ada di beberapa desa tersebut. Hal tersebut untuk mengetahui apa saja yang diperlukan masyarakat dan berusaha untuk memperjuangkannya.
“Di Desa Muara Singan kita mendapatkan keluhan tentang Sungai Ayuh, yang sekarang ini airnya tidak layak untuk dikonsumsi ataupun digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan di Desa Palu Rejo, masyarakat mengeluh tentang perusahaan MUTU yang tidak memperhatikan Amdal nya, seperti pencemaran udara, air dan lainnya,” terangnya.
Ia menerangkan, terkait keluhan yang didengar langsung dari masyarakat, pihaknya akan melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan memanggil pihak perusahaan.
“Kita akan gelar RDP menindaklanjuti keluhan ini, untuk mendapatkan solusi dan penanganan terkait keluhan itu,” tandasnya.
Di tempat berbeda, anggota Komisi I Tamarzam, menyatakan, pihaknya bukan hanya menampung tapi juga akan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
“Saya sangat kecewa dengan sistem penganggaran pemerintah daerah, karena wilayah sebesar Desa Palu Rejo dan Wayun, dalam beberapa tahun belakangan ini, hanya masuk proyek Pemda sebesar Rp 149 juta,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Desa terpilih Desa Palu Rejo, Misli, meminta wilayah tersebut dibuatkan kanal saluran air kepada PT. MUTU, untuk mencegah banjir masuk ke wilayah Desa Palu Rejo.(SUNIN)
