PT Hutama Karya Kebut Jalan Tol Trans Sumatra Padang – Sicincin Sepanjang 36 KM

  • Bagikan

Jakarta, Harianindonesia.id – PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 Padang-Sicincin (Pacin) sepanjang 36km. 

Dalam proses pembangunannya, ruas tol Pacin dihadapkan oleh kendala pembebasan lahan, sehingga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada agar pembangunan ruas tol Pacin dapat terus berlanjut dan bisa segera dioperasikan untuk masyarakat.

Terkait pembebasan lahan untuk ruas tol Pacin, Hutama Karya terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, Polda Sumatra Barat dan pihak-pihak terkait lainnya untuk kelancaran pembangunan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ini. 

Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno telah menandatangani penetapan lokasi (penlok) tahap ke-2 pembangunan ruas tol Pacin sebagai kelanjutan dari penlok tahap ke-1 yakni mulai dari KM 4,2 – KM 36 pada Senin (30/3/2020). Dengan adanya penetapan lokasi tersebut, maka proses pembebasan lahan dan konstruksi ruas tol Pacin sepanjang 36 km dapat berlanjut.

Penetapan lokasi tahap ke-2 ini telah tertuang dalam SK Gubernur Nomor 62_02-56_2020 tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Jalan Tol Ruas Padang-Pekanbaru. Proses penlok sendiri dilakukan melalui mediator yaitu Polda Sumatera Barat, kemudian penyerahan Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah oleh Subdit Pengadaan Tanah Jalan Tol BPJT kepada Gubernur Sumbar Irwan Prayitno pada Rabu, (11/2) silam. 

“Saya harap dengan bantuan para pihak terkait, proses pengerjaan Tol Padang-Sicincin mulai dari KM 4,2 sampai dengan KM 36 dapat segera diselesaikan hingga ujung Sumatra Barat.” Tutur Irwan.

Hingga hari ini, progres pembangunan ruas tol Pacin yang dikerjakan oleh PT HK Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor mencapai 18% proses konstruksi dan 11% pengadaan lahan (termasuk jalan akses).

Senior Execuitve Vice President Divisi Pengembangan Jalan Tol (PBJT) Hutama Karya, Agung Fajarwanto mengatakan bahwa trase ruas tol Padang-Sicincin telah mengalami perubahan sehingga panjang tol yang semula 31 km menjadi 36 km. 

SIMAK JUGA :  Dhyani Primaluminari Srikandi Demokrat DKI Jakarta, Siap Bertarung di Pemilu 2024 Mendatang

“Relokasi trase dipilih agar proses pembangunan dapat berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan. Keputusan ini diambil untuk mempertimbangkan masyarakat setempat yang menyatakan bahwa tanah pembangunan tersebut merupakan tanah pusaka dan produktif sehingga kita memilih relokasi trase.” ujarnya seperti dikutip CNBC Indonesia.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pesatnya kemajuan progres pembebasan lahan saat ini, tak lepas dari dukungan banyak pihak, salah satunya Polda Sumatra Barat.

“Dengan bantuan Polda Sumbar yang tidak hanya bertindak sebagai pengaman proyek ini, namun juga bergerak sebagai mediator terhadap masyarakat setempat sehingga proses berlangsungnya pembebasan lahan dapat berjalan dengan lancar,” imbuh Fajar.

Tak hanya itu, di lingkungan proyek tol Pacin, Hutama Karya menerapkan protokol kesehatan yang ketat mulai dari pengecekan suhu tubuh karyawan proyek setiap pergantian shift kerja, penyediaan hand sanitizer dan masker di lingkungan proyek, hingga melakukan sosialisasi masif tentang pencegahan Covid-19.

Tidak hanya melakukan pencegahan Covid-19 di lingkungan proyek, melalui anak perusahaanya sekaligus kontraktor pembanguna ruas tol Pacin, HKI memberikan bantuan penyemprotan disinfektan untuk masyarakat Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Hingga saat ini, sepanjang 500 km ruas tol JTTS telah terbangun dengan 368 km ruas tol telah beroperasi penuh. Adapun ruas Tol Pekanbaru-Padang sendiri terdiri dari 6 (enam) seksi yakni Seksi 1 Padang – Sicincin, Seksi 2 Sicincin – Bukittingi, seksi 3 Bukittinggi – Payakumbuh, Seksi 4 Payakumbuh – Pangkalan, seksi 5 Pangkalan – Bangkinang, dan seksi 6 Bangkinang – Pekanbaru. Secara keseluruhan ruas Tol Pekanbaru – Padang akan ditargetkan beroperasi pada tahun 2025. (awe)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *