Memalukan, Sepasang LGBT Diamankan Warga dan Pol PP di Lapangan Bola

  • Bagikan

PAYAKUMBUHPOS, harianindonesia.id – Kelurahan Sawahpadang Aua Kuniang Kecamatan Payakumbuh Selatan, Kota Payakumbuh Sumbar, tercoreng. Adalah perilaku yang ditunjukkan oleh dua laki-laki yang dipergoki warga diduga melakukan “Hubungan Sesama Jenis” di Lapangan Sepakbola Saribulan Selasa (9/1) malam.

Awalnya salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku pada Selasa malam pukul 22.45 WIB yang saat itu baru pulang bekerja, membenarkan melihat motor warna hitam putih yang diparkir di dekat warung yang ada di Lapangan Bola Saribulan. Namun, karena katanya sudah sering dijadikan tempat beristirahat orang yang berkendara disana, dia tidak curiga dan lewat saja menuju rumahnya yang tak beberapa jauh dari lokasi.

Selang beberapa lama, seorang warga RT02/RW05 Zaidul Majeri dan beberapa warga lainnya yang sudah beberapa hari curiga dengan adanya motor yang sering parkir di hari malam di Lapangan Sepakbola Saribulan memutuskan untuk mendatangi langsung ke lokasi, ternyata ditemukan dua orang laki-laki, dimana salahsatu berpakaian layaknya seorang wanita yang memakai jilbab, dan seorang lagi berpakaian seperti laki-laki normal, sontak ketika hendak di gerebek, salahsatu pelaku sempat kabur.

Setelah diamankan oleh warga, seorang pelaku yang diduga LGBT tersebut dibawa ke Palanta Khamtibmas untuk dimintai keterangannya terkait apa yang dikerjakan kedua lelaki muda ini di Lapangan Sepakbola Saribulan itu.

Tak menunggu waktu lama, Petugas Satpol PP Kota Payakumbuh yang sudah ditelpon wargapun datang untuk mengamankan pelaku yang berinisial RA warga Kelurahan Padang Tiakar Mudik untuk langsung dibawa ke Kantor SatpolPP untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

YB Dt. Parmato Alam selaku Ketua DPRD ketika dihubungi wartawan Via Telepon, Rabu (9/1) sore mengatakan sangat mengapresiasi tindakan yang telah dilakukan oleh Anak Nagari Aua Kuniang yang telah melakukan pengamanan kepada pelaku LGBT yang dinilai merusak norma-norma di masyarakat,

SIMAK JUGA :  Longsor di Sawahlunto, Puluhan Rumah Rusak

“Dengan menunjukkan kepedulian terhadap melawan maksiat, kita sangat berterimakasih kepada anak nagari yang sudah ikut serta melakukan tindakan pengamanan kepada para pelaku LGBT ini,” ujar Dt. Parmato Alam.

Politisi Golkar yang sudah dua periode di DPRD ini menambahkan sudah menjadi komitmen masyarakat dan pemerintah terhadap permasalahan LGBT, apalagi pada 5 November kemaren, Kota Payakumbuh telah melaksanakan Deklarasi Anti Penyakit Masyarakat (Pekat).

“Kedepannya kita harapkan kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan dan terhadap penyakit masyarakat dengan ikut serta mengawasi, mencegah dan melakukan penindakan terhadap apa-apa saja yang akan merusak norma-norma di masyarakat,” tambahnya.

Ketua DPRD berpesan tentu perlu masyarakat terlibat langsung dalam mengawasi perilaku yang merusak lingkungan, mengawasi penyakit masyarakat yang mungkin saja bisa terjadi.

“Untuk Perda Pekat, kita akan lakukan revisi tantang ketertiban umum dan penyakit masyarakat, salahsatunya dengan mempertajam masalah LGBT, keterlibatan masyarakat sangat menentukan karena keterbatasan personal dari instansi pemerintah sangat terbatas, dan masyarakat harus ikut andil dalam menciptakan suasana kondusif,” tutupnya. (tata)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *