Diskusi SATUPENA, Satrio Arismunandar: Konsep Kanon Sastra di Amerika Dikritik Karena Kurang Beragam

  • Bagikan
Satrio Arismunandar

JAKARTA – Konsep kanon sastra di Amerika Serikat telah banyak dikritik karena kurang beragam dan inklusif. Hal itu dikatakan doktor filsafat dari Universitas Indonesia, Satrio Arismunandar.

Satrio Arismunandar mengomentari diskusi dalam yang dikemas dalam bentuk webinar bertema Pentingnya Kanon Literasi Bagi Bangsa.

Diskusi itu diselenggarakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA, yang diketuai oleh penulis senior Denny JA pada Kamis 4 Mei 2023 malam.

Diskusir yang dikomentari Satrio Arismunandar itu menghadirkan pembicara, seorang dosen Institut Kesenian Jakarta, Martin Suryajaya.

Satrio Arismunandar memaparkan, kanon literasi mengacu pada kumpulan karya yang dianggap sebagai bacaan penting dalam bahasa, budaya, atau bidang studi tertentu.

Kanon sastra di AS adalah kumpulan karya yang dianggap sebagai bacaan penting dalam sastra Amerika.

“Kanon ini terus berkembang dan dibentuk oleh berbagai faktor, termasuk peristiwa sejarah, gerakan budaya, dan tren sosial dan politik,” ujarnya.

Namun, kata Satrio, banyak cendekiawan berpendapat, kanon tradisional cenderung memprioritaskan perspektif dan pengalaman penulis kulit putih, laki-laki, dan Eurosentris, sambil mengabaikan kontribusi kelompok yang terpinggirkan dan budaya non-Barat.

“Akibatnya, telah terjadi gerakan yang berkembang untuk memperluas dan mendiversifikasi kanon sastra, untuk memasukkan suara dan perspektif yang lebih luas,” kata Satrio.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi gerakan diversifikasi kanon sastra Amerika, yang berupaya menantang gagasan tradisional tentang sastra “hebat.”

Satrio mengungkapkan, gerakan diversifikasi ini mengakui kontribusi kelompok terpinggirkan. Seperti: wanita, orang kulit berwarna, dan anggota komunitas LGBTQ+.

“Akibatnya, banyak penulis kontemporer yang sebelumnya terpinggirkan kini diakui sebagai kontributor penting kanon sastra Amerika. Termasuk penulis seperti Toni Morrison, James Baldwin, Alice Walker, dan Junot Diaz,” tambah Satrio.

Beberapa karya paling berpengaruh dalam kanon sastra AS yang tradisional termasuk karya penulis Amerika awal, seperti Nathaniel Hawthorne, Edgar Allan Poe, dan Herman Melville, yang dikenal karena kontribusinya terhadap perkembangan Gotik dan Romantisisme Amerika.

SIMAK JUGA :  DPRD Minta PJ. Wali Kota Payakumbuh Ganti Kadis Pendidikan, Dasril S.Pd. M.Pd

Penulis penting lainnya termasuk Mark Twain, Ernest Hemingway, F. Scott Fitzgerald, dan William Faulkner, yang dikenal karena eksplorasi identitas Amerika dan kompleksitas masyarakat modern. ***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *