Ketum Pemuda Bulan Bintang : Andi Arief Kebanyakan Obat, Tidak Bisa Bedakan Profesi Pengacara dan Politikus

  • Bagikan

Andi Arief

Jakarta – Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang Wawan Sugiyanto menganggap kader Partai Demokrat kubu AHY, Andi Arief kebanyakan obat sehingga tidak bisa berpikir secara jernih dan tidak bisa membedakan mana profesi pengacara dan mana profesi politikus.

Hal itu Wawan ungkapkan setelah adanya percakapan imajiner yang dibuat oleh Andi Arief dimuat dalam sebuah pemberitaan dengan judul ‘Andi Arief Bikin Percakapan Imajiner Yusril Lupa Anaknya Didukung Demokrat.

“Prof Yusril Ihza Mahendra diminta menjadi pengacara 4 mantan kader Partai Demokrat (PD) bukan diminta untuk menjadi pengacara Partai Demokrat versi Pak Moeldoko,” tegas Wawan dalam siaran persnya, Sabtu (25/9/2021).

Jadi, menurut Wawan, tidak ada masalah kalau Yusril Ihza Mahendradiminta oleh 4 mantan kader untuk menggugat AD/ART yang itu melanggar konstitusi.

Wawan menilai, Andi Arief seperti kebakaran jenggot, sehingga menyerang secara individu. Lebih baik, kata dia, baca dan pahami terlebih dahulu sebelum menyerang orang secara individu.

“Apa salahnya 4 mantan kader Partai Demokrat meminta tolong kepada Prof Yusril Ihza Mahendra untuk mencari keadilan dimata hukum,” tegasnya.

Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang Wawan Sugiyanto (tengah). Istimewa
Wawan menyarankan lebih baik Andi Arief tidur dulu sebelum bermimpi, kalau memang Andi Arief tidak terima silakan saja Partai Demokrat cari pengacara untuk uji materil di Mahkamah Konstitusi (MK) bukan teriak-teriak di medsos apalagi menyerang secara pribadi.

Wawan juga mengingatkan kepada Andi Arief bahwa pada Pemilu 2004 tidak ada satu partai pun yang mau mendukung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla.

“Kalau PBB dan Prof Yusril Ihza Mahendra tidak mau teken, kemungkinan pada waktu itu Pak SBY tidak akan jadi Presiden ke-6,” ujarnya ke Abadikini.co /rif

SIMAK JUGA :  13 Tragedi Kelam dalam Sepak Bola Dunia, Peristiwa Berdarah di Kanjuruhan Malang Salah Satunya
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *