JAKARTA – Sepuluh penyair perempuan dari berbagai provinsi, dari Aceh sampai Papua Barat, akan hadir bergantian membaca puisi sebagai ekspresi diri. Acara ini berkait dengan momentum perayaan Oktober, sebagai bulan bahasa dan sastra.
Menurut siaran pers yang diterima Kamis, 14 Oktober 2021 di Jakarta, kegiatan bertema “Empu Punya Kata: Pembacaan Puisi Perempuan Nusantara” itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, melalui acara Obrolan HATI PENA #9.
Acara ini akan berlangsung di Jakarta pada hari Minggu, 17 Oktober 2021, pukul 14.00-16.00 WIB. Pemandu acaranya adalah Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.
Majelis pembaca yang akan tampil membaca puisi adalah: De Kemalawati (Aceh), Desi Bantuni (Papua Barat), Shantined (Kaltim), Kunni Masrohanti (Riau), Anil Hukma (Sulsel), Sonia Piscayanti (Bali), Fatin Hamama (Sumbar), Ritawati Jassin (Gorontalo), Nenden Lilis Aisyah (Jawa Barat), dan Dhenok Kristianti (DI Yogyakarta).
Menurut panitia, masing-masing dari mereka akan membaca dua puisi yang sama. Satu dibaca dalam bahasa ibu, dan satunya lagi dalam bahasa Indonesia.
Pembacaan puisi ini adalah untuk memperkuat bahasa daerah dan bahasa nasional.
Kata “perempuan” berasal dari “per-empu-an.” Perempuan adalah empu. Empu bisa diartikan nakhoda, sarjana, pemilik, ahli, yang menguasai.
Perempuan sebagai empu menguasai dan ahli dalam berbagai hal, dalam berbagai unsur kehidupan.
Perempuan juga menguasai dan melestarikan bahasa. Sang Empu menurunkan kemampuan berbahasa kepada anak melalui senandung, dongeng jelang tidur, pantun, dan berbagai bentuk pengelolaan pengetahuan berbahasa lainnya.
Sehingga bisa dipahami jika bahasa yang dimiliki turun-temurun dan dipelajari semenjak dini dinamai Bahasa Ibu.
Website seminar ini bisa diikuti di link zoom: https://s.id/hatipena9 atau livestreaming di Youtube Channel: Hati Pena TV. Juga di Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Selain itu disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan. *
