PDAM Kapuas Akan Laksanakan Program Hibah Air Minum Perkotaan

  • Bagikan

Direktur Utama PDAM Kapuas, Agus Cahyono

Kuala Kapuas, harianindonesia.id – Perusahaan Daerah Air Minum( PDAM) Kapuas berupaya maksimal meningkatkan pelayanan pada masyarakat pelanggan atau konsumen air.

Direktur Utama PDAM Kapuas, Agus Cahyono yang dibincangi media ini Sabtu (14/12) mengatakan bahwa pada tahun 2019 nanti pihaknya kembali akan melaksanakan Program Hibah Air Minum Perkotaan.
Ini adalah program dari kementerian PU pusat yang setiap tahun dan sudah dilaksanakan sejak tahun 2011.

Menurutnya program ini adalah pemasangan sambungan baru dengan biaya murah karena ada bantuan subsidi dari pemerintah yang terbagi menjadi dua kategori yaitu wilayah luar kota dan dalam kota. Jika selama ini secara reguler biaya pemasangan sambungan baru yang ditetapkan sebesar Rp 550.000,-
maka biaya pada program hibah ini untuk sambungan rumah yaitu luar kota sebesar Rp 130.000,- dan dalam kota Kuala Kapuas Sebesar Rp 240.000,- .

Lebih lanjut Agus Cahyono menjelaskan bahwa dalam rangka program tersebut sekarang sudah didata masyarakat yang ingin menyambung atau memasang leideng dirumahnya karena pada bulan februari atau maret nanti mudahan nama nama calon pelanggan tersebut sudah final dan segera dilaksanakan.

Nanti biayanya dibantu subsidi dari pemerintah daerah uang dari penyertaan modal dan sharing dengan pemerintah pusat. Istilahnya pemerintah daerah menalangi dana hibah yang nantinya akan diganti atau direalisasikan pada akhir tahun dari pemerintah pusat.
Kenapa masyarakat mesti membayar sebagian atau tidak gratis, menurutnya agar ada tanggung jawab dan rasa memiliki dari para pelanggan.

“Untuk tahun 2019 nanti daerah atau wilayah yang akan disasar adalah diwilayah Anjir sekitar 500 , Palingkau 100, Basarang 500 -1000 dan dalam kota Kuala Kapuas 500”. Lanjutnya seraya menambahkan bahwa targetnya sekitar 2000 sambungan pemasangan baru. Tapi semua tergantung SPPH dari kementerian pusat ,kita memberikan datanya kemudian diverifikasi.

SIMAK JUGA :  Anggota DPRD Bartim Tanggapi Seminar Kementerian Perindustrian RI

Menyinggung tentang kondisi PDAM yang dikelolanya, Direktur yang masih berusia tampak muda ini ,pihaknya ingin memberikan pelayanan yang baik pada pelanggan.

“Kami ingin meningkatkan pelayanan dan kualitas air agar sekiranya tidak ada lagi air yang keruh dan mengalir dengan lancar, ” tandasnya.

Saat ini kata Agus harga tarip yang dipakai adalah tarip tahun 2006 dengan tarip per meter kubik Rp 2.800,- sedangkan biaya produksi dan operasional mencapai Rp 5.000,- ,jadi memang cukup berat dengan kondisi senin kemis, tapi setidaknya tetap maksimal dan berusaha dengan efesiensi untuk melayani masyarakat.

Terhadap adanya keluhan dari pelanggan atau konsumen seperti tagihan rekening air yang melonjak mahal, dia menyarankan untuk datang berkonsultasi pada pihaknya.

“Kami khawatir jika ada hal demikian mungkin saja ada kebocoran di meteran air. Silahkan datang ke bagian pelayanan untuk menyanyakannya,” kata Agus seraya menambahkan walaupun demikian pihaknya berupaya mengkondisikan untuk dicari solusinya.

“Saya berpesan agar masyarakat menggunakan air secara baik dan bijak serta efesien dengan tidak membuang buang air, jangan nanti ada istilah bayar air merasa mahal padahal penggunaannya tidak terkendali,” ungkapnya.

(Handry/Sofyan Hadi)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *