Menulis Novel Memagar Budaya Minang.

  • Bagikan

JAKARTA – Penerbit Candi berkolaborasi dengan Ikrar Sedunia akan menggelar Diskusi dan Sarasehan Budaya Minangkabau: “Menulis Novel, Memagar Budaya Minang”.

Diskusi sekaligus sarasehan budaya itu direncanakan berlangsung di hari Rabu, 1 Februari 2023 merujuk dan mengeksplorasi pengalaman Dr. Andi Mulya, S. Pd., M. Si, penulis dua novel bernuansa budaya Minangkabau yakni Mak Adang dari Nagari Keramat dan Mak Adang dan Tragedi Bunga Setangkai.

Ketua Panitia Firdaus Rasyad, MM., mengatakan sejak disosialisasikan dalam dua pekan terakhir, animo masyarakat Minang khususnya asal Rao-Rao, Batusangkar, untuk bisa hadir terbilang tinggi.

“Kami memfasilitasi sekitar 300 orang partisipan untuk hadir dalam diskusi dan sarasehan budaya Minangkabau tersebut melalui webinar, ” kata Firdaus di Jakarta, Rabu (25/1) saat dihubungi.

Novel Mak Adang dari Nageri Keramat pertama kali direlease
2015 lalu dan pernah diresensi di sejumlah media dan radio nasional. Sementara novel kedua Mak Adang dan Tragedi Bunga Setangkai terbit di masa Pandemi dan dicetak terbatas. Meski begitu dibagikan juga dalam format pdf.

Lebih lanjut Firdaus Rasyad berucap satu hal yang menggembirakan adalah meningkatnya minat generasi muda Minangkabau untuk membaca kisah-kisah di kampung halaman belakangan ini. “Bisa jadi karena Doktor Andi Mulya dalam novel Mak Adang itu mampu menghadirkan sebagian cara hidup masyarakat Minangkabau di kampung halaman Selain itu alur ceritanya juga mudah dipahami oleh pembacanya dari semua kalangan dan lintas generasi,” ujarnya.

Dari data calon peserta terungkap yang berminat hadir beraneka ragam. Mulai dari pelajar dan mahasiswa, guru dan dosen hingga ibu rumah tangga dari dalam dan luar negeri. “Sedari dulu orang-orang Minangkabau terbiasa merantau. Bahkan keberadaannya tersebar di banyak negara dan menjadi diaspora Indonesia di luar negeri,” tegas Firdaus.

SIMAK JUGA :  Update Kasus Covid-19 Di Bartim, 1 Sembuh Kecamatan Benua Lima

Senada dengan ini Ketua Ikrar Sedunia, H. Erimen Amir, membenarkan bahwa peminat kajian budaya Minangkabau terus meningkat. “Terlihat dari tingginya antusias warga Minang mengikuti setiap ada siaran langsung di media sosial seperti facebook,” ucap Erimen yang juga penggiat sosial.

Perantau Minangkabau yang kini bermukim di Malaysia, Prof. Firdaus Abdullah Ph.D, berkenan menjadi Penanggap atas kedua novel tersebut Bahkan Ketua Persatuan Organisasi Minangkabau di negeri Jiran itu mengapresiasi atas adanya diskusi dan sarasehan budaya Minangkabau. “Ini kegiatan yang layak diapresiasi. Bisa jadi pengobat rindu bagi kaum Minang di perantauan,” tegasnya.

Penanggap lainnya adalah Hasril Chaniago, wartawan dan penulis biografi yang bermukim di Sumatera Barat. Sementara Dr. Zulham M. Si, Dosen Universitas Negeri Jakarta, akan bertindak selaku moderator yang akan memandu selama kegiatan berlangsung.

Bagi masyarakat umum dan pengamat budaya Minangkabau yang tertarik menjadi calon peserta dapat mendaftar melalui whatsapp Ikrar Sedunia +628111016611. (*)

Rilis

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *