JAKARTA – Pada 30 September 2009, tepat 16 (enam belas) tahun silam, pukul 08.45 WIB lahirlah seorang bayi perempuan di suatu kabupaten perbatasan antara Sumatera Barat dan Jambi, tepatnya di Kabupaten Muaro Bungo. Yang bernama Azzani Alifi Akmal. Putri dari seorang Insan SAR dan Bencana yang bertugas saat ini di Basarnas Pusat.
Saat Azzani Alifi Akmal dilahirkan, dia menangis tidak begitu keras. Setiap tangisnya bagaikan senyum yang selalu membahagiakan hati. Lalu, saat itu juga ku bisikan kepada ibunya “Maaa…Terima kasih kamu telah berjuang untuk anak kita,”. Lalu putri ku ini ku qomatkan, setelah itu, anugrah datang dari Allah SWT melalui hati ku untuk memberi sebuah nama bagi putri ku ini. Ku bisikan pada ibunya “Ma, mari kita beri nama anak kita ini AZZANI ALIFI AKMAL,”.
Ibunya tersenyum menampakan tanda dia terima. Alhamdulillah, pada saat disebut itu nama, putri ku tidak menangis, dia juga ikut tersenyum yang nampak dari lubuk hati ku. Buat yang tercinta orang tua dan mertua ku, maaf sebelumnya kami beri nama cucu mu tanpa berembuk dulu. Karena nama ini lahir sendirinya dari lubuk hati ku pada saat setelah mengqomatkannya. Maaf Abak dan Amak (ortuku) & Mama dan Papa (Mertuaku) di mana nama ini belum pernah ku siapkan sebelumnya, tapi tulus hadir dari hati ku yang paling dalam.
Beberapa jam setelah itu datang telepon untuk memberikan ucapan selamat, salah satunya teman dari istri ku (Neneng) dia mengatakan “Selamat ya Vi dan Bang Akmal,” ucapnya.
Neneng teman istri ku ini sekarang sudah tiada, karena dia salah satu korban gempa Sumatera Barat 30 September 2009 yang terjadi pukul 17.16 WIB. Pada saat hari, tanggal, bulan dan tahun yang sama melanda negeriku di ranah Minangkabau yang disebut Gempa Sumatera Barat 30 September 2009
Satu hari setelah anak ku dilahirkan dengan berat hati ku keluarkan dari rumah sakit dengan sebuah surat pernyataan dari dokter, bahwa bayi dikeluarkan dari rumah sakit atas permintaan sendiri, tapi aku yakin sekali kepada Allah SWT, bahwa tidak akan apa-apa.
Aku keluarkan bayi ku dari rumah sakit untuk ku bawa ke Sungai Rumbai Kab. Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Dimana tempat ibunya di lahirkan, karena pada hari itu panggilan jiwa ku sudah datang untuk melaksanakan tugas kemanusiaan di Ranah Minang yang terkena gempa.
Pada saat itu ibunya berkata “nak, papa sekarang pikirannya tidak lagi bersama kita, tapi sudah ke Padang untuk sebuah tugasnya,” kata istriku saat itu kepada buah hati kami.
Aku hanya menjawab di samping anak dan istri ku tercinta “Maaf ya nak, maaf ya Ma”. Seiring di hari ini aku juga tidak bisa hadir di samping istri dan anak ku karena aku melaksakan tugas yang telah di amanatkan. Sekali lagi aku sampaikan “Maaf ya nak, maaf ya Ma,”.
Buat anak ku yg tercinta “Selamat Hari Ulang Tahun mu yang ke-16, jadilah kamu seorang anak selalu menyangi Mama dan Papa. Insya Allah kelak apabila Allah SWT mengasih jodoh untuk mu, maka hormatilah suami mu, dua hal itu apabila kamu mampu untuk menjalakannya/melaksanakannya dengan tulus dan ikhlas, maka kamu Insya Allah akan hadir di dunia ini sebagai wanita sejati, maka dunia dan akhirat akan selalu hadir tersenyum untuk mu nak. Sekali lagi, selamat Ultah anaku. “Ma, jaga dan bimbinglah Azzani Alifi Akmal dengan baik dan jangan lupa juga jaga kesehatan mama selalu”.
16 tahun sudah waktu berlalu, Azzani Alifi Akmal yang lahir pada Gempa Sumbar 30 September 2009 itu. Dimana saat ini, Azzani Alifi Akmal, sedang berjuang dan beriqtiar untuk menimba ilmu di salah satu SMA Favorit di Kota Padang yaitu SMU N 4 Padang kelas 7 (Kelas 1 SMA). Semoga Azzani Alifi Akmal tumbuh jadi anak yang soleha, berbakti kepada kedua orang tua, bangsa dan negara. Semoga negeri ini jauh dari segala kejadian Bencana, Kecelakaan dan Kondisi Membayakan Manusia. Dan semoga juga, harapan kami sekeluarga. Agar negeri ini menjadi negara lebih maju yang menciptakan masyarakatnya makmur dan sejahtera. Aamiin YRA.
Avignam Jagat Samagram (Selamatlah Alam Semesta)