PONTIANAK – Anggota DPRD kabupaten Sintang, Kalimantan Barat dari fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Zulherman membantah opini yang berkembang bahwa dia dituding berkait proyek jembatan dua di Kecamatan Ketungau Tengah.
Bantahan Zulherman ini dia sampaikan ketika dihubungi wartawan, Jumat (27/8/2021) di kantornya, DPRD Sintang.
Bantahan Zulherman ini berkait opini yang berkembang menyusul berita di salah satu media bahwa dia berkait dengan proyek jembatan dua.
Menurutnya, proyek jembatan dua tahap satu tahun 2017 pemenang tendernya adalah PT. Nokanayan kerja sama operasional (KSO) dengan PT. Kreasindo Putra Bangsa dan di- subkontrakan kepadanya.
Zulherman lalu menceritakan kronologinya.
Pada tahun 2018, tambahnya, Pemerintah Sintang melalui Dinas Pekerjaan Umum kembali menganggarkan untuk melanjutkan proyek jembatan dua Ketungau Tengah.
Pada waktu itu, katanya, PT. Kreasindo Putra Bangsa kembali memenangkan tendernya. Pada waktu itu, dia bertindak selaku kuasa direktur.
“Pengerjaan proyek d itahun 2018 tahap dua selesai, dan tidak ada permasalahan,” ungkapnya.
Pada tahap 3 tahun 2019, Zulherman mengaku tidak lagi mengerjakan, karena mencalonkan diri sebagai anggota DPRD kabupaten Sintang.
Pada April tahun 2019, Zulherman terpilih sebagai anggota DPRD kabupaten Sintang periode 2019-2024.
Zulherman menegaskan tidak terlibat proyek jembatan dua Ketungau Tengah tahap 3 pada 2019.
Zulherman juga memastikan bahwa dia tidak pernah membuat catatan aliran dana ke beberapa pihak, termasuk ke Bupati berkait proyek jembatan.
“Jika ada, tentu ada bukti kuitansi atau bkti otentik yang lain. Jadi, hal tersebut hanya isu,” tuturnya.
Ketua DPRD Sintang yang sefraksi dengan Zulherman, Florensius Ronny, membela rekannya itu.
Menurutnya, Zulherman sejak 2019 sudah tidak terlibat proyek jembatan dua Ketungau Tengah.
“Setelah Zulherman menjadi anggota DPRD kabupaten Sintang, sudah tidak lagi melakukan kegiatan proyek jembatan dua Ketungau Tengah,” ujar Ronny tegas.* (Fyan)
