JAKARTA – Turis Australia mencapai 15,92 persen seluruh turis yang berkunjung ke Bali sampai Maret 2022. Di bawah Australia adalah Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis.
Hal itu dinyatakan Prof. Dr. I. B. Raka Suardana, SE., M.M., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiknas University, dalam diskusi secara online di Jakarta, Kamis 12 Mei 2022 malam.
Diskusi bertema “Kebangkitan Pariwisata Bali” itu diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena dengan pemandunya Swary Utami Dewi dan I Nengah Suardhana.
Setelah vakum sepanjang 2021, kata Raka, lalu dibuka penerbangan langsung Australia-Denpasar memberi pengaruh positif pada naiknya kedatangan turis ke Bali.
Menurut Raka, meski masih terkontraksi pada 2021, ekonomi Bali diperkirakan akan tumbuh positif pada 2022.
Raka menjelaskan, Bali tidak memiliki sumber daya alam potensial, seperti tambang maupun hutan, sehingga pembangunan ekonominya bertumpu pada tiga sektor utama.
Tiga sektor utama itu adalah primer atau pertanian dalam arti luas, sebesar 15,68 persen; sektor sekunder berupa industri kecil dan menengah, sebesar 15,99 persen; dan sektor tersier atau pariwisata, sebesar 68,33 persen.
“Jadi peran pariwisata sangat signifikan.” ***
