Covid -19 Meledak di Sawahlunto, 26 Siswa Boarding School Positif

  • Bagikan

Tim Satgas pakaman jenazah tengah melakukan penguburan korban meninggal akibat positif COVID-19 di Kel.Durian II Sawahlunto. (Foto : Satgas)

SAWAHLUNTO – Dikira sudah aman dari pandemi corona virus desease COVID-19, ternyata meledak lagi. Sebanyak 26 siswa Boarding School SMP 2 Sawahlunto, Sumatera Barat, dinyatakan positif sehingga sekolah tersebut harus di lock down.

Angka ini mengagetkan, ketika masyarakat tampak abai bahkan mulai membiasakan diri ke kehidupan normal tanpa mengenakan masker, banyak kerumunan, dan jarangnya kegiatan operasi Prokes oleh Tim satgas COVID- 19 seperti Satuan Polisi Pamong Praja setempat, padahal pandemi masih belum berakhir.

Wakil Walikota Sawahlunto H.Zohirin Sayuti, saat di hubungi melalui telepon tidak menampik terjadinya ledakan kasus baru di boarding school atau sekolah unggulan satu-satunya di Sawahlunto tersebut.

Kini, menurut Zohirin, sekolah itu harus di lock down, dan seluruh siswa tetap berada di asrama setelah dilakukan rapid antigen, jika ada yang terkonfirmasi reaktif segera dilakukan swab test PCR agar penularan virus asal Wuhan, Tiongkok itu dapat diredam sesegera mungkin.

“Kami akan segera ambil tindakan, untuk sementara tidak satupun siswa dibenarkan keluar dari asrama. Dan kasus ini sangat mengagetkan karena meledak sampai 26 terkonfirmasi positif sehingga SMP 2 harus di lock down.” Ungkap Zohirin, saat dikonfirmasi Rabu (7/4) pagi.

Zohirin mengutarakan, kini pihak pemerintah dan Tim Gugus Tugas COVID-19 akan segera melakukan rapat koordinasi untuk melakukan upaya membendung kasus baru ini agar rantai penularannya bisa diputus sehingga kondisi yang semula sudah mulai melandai kembali dipertahankan.

Terkait tidak adanya gerakan sosialisasi dan penindakan terhadap pelanggaran protokol kesehatan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) diakui Zohirin sudah mulai kendor. Dengan adanya kasus ini sebut dia, pihak otoritas pemerintahan akan mempertanyakan hal ini kepada Kepala Pol PP.

“Terima kasih kami telah diingatkan terhadap jarangnya Pol PP turun kelapangan untuk melakukan tindakan terhadap kegiatan-kegiatan yang mengundang kerumunan tanpa menghiraukan protokol kesehatan. Pemerintah tak melarang adanya kegiatan, asal selalu menerapkan prokes” sambung mantan Sekdako Sawahlunto itu.

SIMAK JUGA :  BNN Sawahlunto Terus Pantau Peredaran dan Penggunaan Narkoba

Berdasarkan data yang diperoleh koran ini menyebutkan, terdata 26 siswa SMP 2 Sawahlunto positif COVID-19 setelah sempat kontak erat dengan seorang siswa di sekolah yang sama.

Para orang tua panik, namun pemerintah menghimbau untuk tetap tenang karena pihak Satgas COVID-19 dan Dinas Kesehatan segera turun menanganinya dengan cara melakukan isolasi dan karantina ditempat yang telah disediakan pemerintah yakni di SMP 2 itu sendiri.

Data yang dirilis operator Satgas COVID-19 Sri Wareski Ismal, S.KM dan Mulya Cahyana,S.KM menyebutkan angka kumulatif hingga hari ini sudah 464 warga Sawahlunto terpapar positif COVID-19 dan sembuh 415 orang, serta meninggal 7 orang, serta14 orang tengah dikarantina di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah (BDTBT) Sei Durian.

Korban Meninggal Bertambah

Sekretaris Satgas COVID-19 Adriyusman,S.Sos.MM dikonfirmasi terkait kondisi 26 siswa terkonfirmasi positif mengatakan, untuk karantina di SMP 2 berkemungkinan besar akan dipindah ke BDTBT dan Mess PT Bukit Asam W39 di Saringan dengan alasan kondisi ruangan asrama tidak layak dan pengap disebabkan kurangnya sirkulasi udara karena terbatasnya ventilasi.

Pihak Satgas, lanjut Adriyusman, kini sedang melakukan rapat bersama Forkopimda untuk membicarakan tindakan cepat yang harus dilakukan dalam memutus rantai penularan pandemi corona virus di daerah ini.

Apalagi, sambung dia, berdasarkan informasi terbaru disebutkan terdapat satu warga lagi meninggal akibat COVID-19 setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Padang tadi pagi, sehingga manambah jumlah angka tewas menjadi 7 orang. Korban segera dimaqamkan di Sawahlunto dengan prosedur Prokes.

“Hari ini terdapat satu warga lagi di Kelurahan Durian II meninggal terkonfirmasi COVID-19 setelah sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Padang tadi pagi dan akan dimaqamkan dengan standar perlakuan prokes. Menyikapi kasus ini, Satgas akan kembali mempertegas penerapan prokes untuk melandaikan kasus yang terjadi.” Tutur dia sambil memberitahu saat dihubungi sedang melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda. (*)

Indra Josep

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *