Sawahlunto, Harianindonesia.id- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sawahlunto di penghujung tahun ini terus melakukan aktifitas pemantauan dan pencegahan terhadap peredaran dan penggunaan narkoba serta zat adiktif lainnya baik dilingkungan masyarakat, instansi pemerintah dan swasta.
Jumat (15/11) kemarin, lembaga ini menyasar lembaga Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Sawahlunto, dengan menurunkan enam anggotanya dipimpin Erlina Juita,SKM, Kasi P2M BNNK untuk melakukan pengampilan contoh urine terhadap kalangan wartawan di Kantor PWI setempat, apakah yang di tes urine bersih atau tidak dari mengkonsumsi narkoba dan zat adiktif lainnya.
Namun, karena keterbatasan alat pengetes urine tidak tersedia cukup, pihak BNNK Sawahlunto minta empat anggota PWI dilakukan tes urine. Padahal, Ketua PWI Sawahlunto terpilih Indra Yosef D. berharap, BNNK Sawahlunto tidak hanya meklakukan tes urine untuk empat orang, melainkan berharap seluruh wartawan dilakukan tes urine.
Menanggapi keinginan PWI Sawahlunto, Kasi P2M Erlina Juita akan mempertimbangkan hal itu untuk diajukan tahun depan. “Untuk tahun ini, kami hanya mampu melakukan tes urine sebanyak empat orang karena keterbatasan alat. Insya Allah tahun depan akan kami ajukan penambahan alat tes tersebut” ungkapnya.
Ketua PWI Sawahlunto terpilih, Indra Yosef D, didampingi Sekretaris Nova Hendra, menyambut baik upaya yang dilakukan BNNK Sawahlunto dalam membendung laju peredaran dan penggunaan narkoba serta zat adiktif lainnya di Kota Sawahlunto. Untuk itu, katanya, PWI Sawahlunto siap bekerjasama dengan BNNK dalam mewujudkan Sawahlunto bebas narkoba.
Dari hasil tes yang dilakukan, ke empat wartawan Sawahlunto dinyatakan negatif dari zat adiktif narkoba.Tim teknis yang melakukan tes terdiri dari dr. Rantih Pernata Sari (dokter klinik rehabilitasi BNNK), Reviza Shinta Dewi,S.Pr, (penyuluh), Hesti Dharnayanti,S.I.Kom (penyuluh ahli pertama), Rosi Pebriana,A.md, dan Geri Zakaria (masing-masing staf). (id)
