Pasar Wisata Sumbar masih Besar, Ian Hanafiah : Segmen Milineal Belum Tergarap

  • Bagikan

Ketua DPD ASITA Sumbar, Ian Hanafiah

PADANG, HARIANINDONESIA.ID – Ceruk pasar pariwisata Sumbar masih terbuka lebar. Terbukti sampai saat ini arus kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara masih didominasi oleh kegiatan MICE, sementara pasar milineal belum tergarap maksimal.

“Total kunjungan wisatawan nusantara atau domestik ke Sumbar mencapai 7,6 juta orang per tahun, sedangkan kunjungan wisman baru sekitar 56.113 orang, itu pun masih didominasi oleh turis asal Malaysia yakni 75,23 persen,” kata H. Ian Hanafiah, Ketua DPD ASITA Sumbar, kepada wartawan akhir pekan kemarin, di Padang.

Menurut Owner PT EURO Padang, salah satu perusahaan wisata terbesar di Sumbar ini, kegiatan kunjungan turis domestik melalui meeting dan convensi, serta sedikit bisnis.

Sebaliknya arus kunjungan wisatawan asing ke Sumbar selama ini juga masih didominasi oleh Malaysia yakni mencapai 75,23 persen dari total turis selama 2019 yakni 56.113 orang.

“Sisanya adalah para peselancar yang rutin pergi ke Mentawai,” ujar Ian Hanafiah yang juga aktif sebagai dosen tamu di sejumlah perguruan tinggi di Padang.

Pasar terbesar saat ini yakni kaum milineal, menurut Ian Hanafiah belum tersentuh oleh perusahaan biro perjalanan wisata Sumbar.

“Jujur kami disampaikan  bahwa kita belum mampu menggaet market ini lebih baik padahal kita punya potensi besar. Karakter milenial suka tantangan dan kita baru sebatas mengandalkan potensi alam saja, sementara pendukung lain yang dibutuhkan dan disenangi oleh kaum milenial belum,” papar praktisi perjalanan wisata yang memiliki pengalaman 35 tahun lebih.

Berkaitan dengan kondisi ini,  Ian meminta para pemain wisata Sumbar harus bisa mengambil benang merahnya. Apakah potensi besar ini belum digarap maksimal atau kita tidak tau bagaimana cara menggarapnya agar sesuai selera wisman yang kita inginkan.

SIMAK JUGA :  Padang Pariaman Promosi Baju Kurung Basiba di Anjungan Taman Ismali Marzuki

Sebaliknya, katanya,  image baik Sumatra Barat dimata wisnu cukup baik khususnya di segmen market korporasi harus tetap didorong menjadi lebih besar lagi. Sebab Market korporasi, MICE adalah salah satu cara mendatangkan orang dalam jumlah besar dan berpotensi menggerakan ekonomi masyarakat.

Berkaitan dengan itu, Ian menyaranjkan, sebaiknya pemerintah mengagendakan expose potensi minimal satu kali setahun dengan tajuk *minangkabau night* dan diadakan di jakarta dengan mengundang korporasi potensi mice ; perusahaan multi nasional, asosiasi, partai politik, komunitas dan lain lainnya.
“Ini akan lebih baik dari pada sekedar Expo,” papar Ian Hanafiah. (*)

Penulis
Awaluddin Awe

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *