Di India Biaya PCR Rp 97 Ribu, di Indonesia Rp 900 Ribu, HPH : Kapan Murahnya?

  • Bagikan

Hotman Paris saat wawancara dengan awak media 2017 silam. Terbaru, Pengacara Hotman Paris Hutapea buka suara soal mahalnya tes PCR di Indonesia yang mencapai Ro 900 ribu, Kamis (12/8/2021).

HARIANINDONESIA.ID – Pengacara Hotman Paris Hutapea buka suara soal mahalnya tes PCR di Indonesia yang mencapai Rp 900 ribu.

Padahal, di India tes PCR jauh lebih murah ketimbang di Indonesia, yakni sekitar Rp 97 ribu.

Dalam akun Instagram-nya @hotmanparisofficial, Kamis (12/8/2021), Hotman pun menuliskan sindiran pedas terkait ketimpangan harga PCR ini.

“Mari berdoa: Oh Tuhan kapan harga PCR di buat murah ! Oh Tuhan: Rumah Sakit & Klinik makin kaya dari test Pcr!

Setiap travel harus Pcr! Betapa kayanya Rumah sakit dan klinik! Amin,” tulis Hotman.

Unggahan akun Hotman Paris itu pun menuai beragam komentar dari warganet.

Kritik serupa banyak diungkapkan warganet di kolom komentar akun Instagram Hotman.

“Thankyou for speaking up tulang..,” komentar @margarethsiagian.

“Rakyat di sana diperlakukan sbg rakyat… bukan sbg ‘peluang pasar’..,” tulis @susirian1602.

“Harga mahal..bantuan dinkorup…pejabat jualan obat..ppkb TKA masuk…tapi di bilang konspirasi gak mau…..lalu apa ini namanya?,” komentar @indra-tiga.

Kritik dari Asosiasi Buruh

Tingginya harga tes PCR itu juga menuai kritik dari Asosiasi Massa Buruh.

Wakil Sekjen DPP Konfererasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Arnod Sihite menyebut pihaknya telah menerima banyak keluarhan soal mahalnya biaya tes PCR.

Padahal, kata dia, biaya PCR murah bisa membantu masyarakat dan dinilai penting untuk meningkatkan testing.

“Coba bayangkan saja bagaimana baik pekerja atau pengusaha tentu sangat dirugikan jika ada kasus Covid di tempat kerja lalu dengan biaya sendiri atau perusahaan untuk lakukan PCR,” ujar Arnod, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/8/2021).

SIMAK JUGA :  Kembangkan Industri Kreatif Cilacap - Banyumas Avari Studio dan Yayasan Miftahul Huda Launcing " Mifda Creative Hub"

“Itu pun belum lagi kalau setelah PCR ulang bisa beberapa kali untuk mengetahui Negatif dan positif. Sekarang harga PCR di kita sekitar Rp 574 ribu itu pun harga promo.”

“Bayangkan betapa sangat membebankan biaya begitu.”

Arnod menyebut murahnya biaya PCR di India merupakan kebijakan orang tua.

Karena itu, ia mengimbau pemerintah menurunkan biaya PCR agar masyarakat terbantu.

“Di India bisa murah kenapa di kita sangat mahal ya. Kami dorong Satgas untuk menindaklanjuti ini karena sangat penting dan tentu saja membantu di tengah situasi seperti sekarang ini,” lanjutnya.

Di India biaya tes PCR hanya 500 Rupee atau sekitar Rp 97.079.

Jika sampel diambil di rumah maka akan ada tambahan biaya menjadi 700 Rupee atau Rp 135.912.

Sedangkan biaya antigen sebesar 300 Rupee atau Rp 58.243.

Karena itu, Arnod berharap pemerintah segera menurunkan biaya PCR hingga seharga dengan di India.

“Makanya 3T di India bisa berjalan masif karena biayanya murah sehingga infeksi Covid-19 bisa di deteksi secara dini dan perawatan di RS untuk pasien dengan kondisi berat bisa diturunkan jumlahnya,” katanya.

“Tidak heran juga kasus positif kita masih tinggi diatas 30 ribu/hari pada Rabu (10/8/2021) jumlah kasus 32.081. Jadi tolong ini segera ditindaklanjuti (*)

Dilansir dari: Tribunwow.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *