Sujiwo Tedjo: Kali ini Aku Bela Jokowi

  • Bagikan

JAKARTA,- Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan para relawan yang menggelar Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul, Bogor menjadi polemik. Pasalnya ada seruan “berantam” dalam pidato tersebut.

“Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantam juga berani,” kata Presiden Jokowi di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8).

Terkait polemik itu, budayawan Sudjiwo Tedjo kali ini sepakat dengan kata-kata yang dilontarkan oleh Jokowi. Melalui cuitan di akun Twitternya, Minggu (5/8/2018), Sudjiwo Tedjo memberikan pembelaannya untuk Jokowi.

“Kali ini aku bela Pak Jokowi soal anjurannya ke pendukungnya agar tak cari musuh tapi siap berkelahi.

Ingat matkul Kewiraan bahwa “kalau ingin damai, selalu bersiaplah utk berperang.”

Kali lain, kalau Prabowo benar, aku akan belain. Krn aku bebas, job2ku dr Tuhan. Tak dari mrk.”

Cuitan ini pun juga mengundang pro dan kontra dari warganet.

Hingga kemudian Sudjiwo Tedjo menuliskan cuitan baru untuk menegaskan cuitan sebelumnya.

“Aku bukan pendukung Pak Jokowi atau siapa pun.

Tapi janganlah kebencianmu pada Pak Jokowi sampai menghapus kutipan depan beliau “jangan mencari musuh” dan hanya kutip belakangnya (tapi) “kita harus siap berkelahi”.

Menurutku ini gak fair, Cuk.”

Sementara itu Juru Bicara Presiden, Johan Budi, meminta masyarakat tidak salah mengartikan maksud pernyataan Presiden Jokowi.

“Saya kira yang disampaikan pak Presiden Jokowi kiasan. Jangan diartikan secara fisik, bukan begitu,” ujar Johan Budi, ditemui dalam acara pembekalan kepada seluruh bacaleg PDI Perjuangan di Hotel Mercure, Ancol, Minggu (5/8/2018).

Dia menegaskan, kata ‘berantam’ yang dimaksud Jokowi bukan saling baku hantam dalam arti adu fisik.

“Konteks bukan fisik berantam. Jangan berantam diartikan fisik, saya rasa tidak. Sebelum bicara pak presiden berpesan untuk menjaga jangan memfitnah dan lain sebagainya menjaga persatuan dan kesatuan,” tambahnya.

SIMAK JUGA :  Pilpres 2024 Paling Tidak Demokratis Sejak Reformasi ‘98, Hasto Minta Masyarakat Jadikan HP Alat Juang
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *