Istri Capres Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti sering dipanggil Ibu Negara Tercantik oleh para ibu ibu saat blusukan. Tetapi Atikoh merasa tidak cantik, apalagi saat ini dia merasa sudah tua. (Foto : kredit media center TPNGM)
Surabaya – Harianindonesia.id :
Calon Ibu Negara, Siti Atikoh Supriyanti Ganjar sering dipanggil Ibu Negara tercantik pada saat blusukan mengaku dirinya tidaklah cantik benar, apalagi sekarang sudah tua. Tetapi Atikoh mengapresiasi panggilan itu dan menjadi energi untuk memperkenalkan Ganjar-Mahfud kepada kaum perempuan.
Atikoh sejak satu bulan terakhir ini memang getol melakukan blusukan ke pasar pasar di Pulau Jawa. Intensitasnya malah mengalahkan Ganjar yang jadualnya lebih banyak bertemu di ruangan tertutup.
Atikoh berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media yang mendengar berkali-kali masyarakat memanggil ibunda Alam Ganjar itu sebagai calon Ibu Negara tercantik.
Dari safari politiknya di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, lontaran spontan seperti “Ibu Ganjar cantik ya”, dan “Selamat datang calon ibu negara tercantik”, kerap terdengar.
Bagaimana tanggapan Atikoh?
“Saya soalnya enggak merasa itu. Enggak, sih, tetapi, ya, terima kasih. Namun, saya enggak merasa (cantik), orang (saya) sudah tua,” kata Atikoh menjawab awak media di Jawa Timur, Rabu (20/12) malam sambil tersenyum.
Tetapi Atikoh mengaku energi melakukan blusukan tidak pernah habis karena selalu disambut meriah saban alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) bertemu rakyat di daerah.
“Saya enggak menyangka, sih, ketika saya akhirnya memutuskan melakukan safari politik sendiri itu sambutannya seperti ini. Tentu ini memberikan energi positif luar biasa, memberikan semangat, motivasi luar biasa kepada saya pribadi dan tentu bersama tim. Jadi, enggak ada lelahnya, walaupun dari pagi sampai tengah malem, sampai jam 01.00 WIB itu ke-charge lagi energinya,” kata Atikoh.
Meski waktunya habis blusukan, wanita kelahiran Jawa Tengah itu mengatakan komunikasi dengan sang suami, Ganjar dan sang anak, Alam tetap berkualitas meskipun tiga tokoh melakukan kegiatan berbeda selama kampanye pilpres 2024.
Atikoh bersama Ganjar dan Alam selalu menyempatkan waktu di tengah kesibukan untuk saling berkontak sekadar bertanya kabar.
“Saat-saat tertentu pas makan, ketika mau tidur, atau ada waktu dua atau tiga menit saya ada jeda, biasanya mengontak. Mas Ganjar seperti itu, tetapi belum tentu responsnya saat itu juga. Termasuk sama Alam juga begitu, yang penting kami komunikasi, nanti kapan mereka bisa membalas iya, itu,” kata dia. (*)
Awaluddin Awe