Presiden Wajibkan Vaksin Booster Syarat Mudik, PKS : Stop Buat Aturan Aneh

  • Bagikan

Jakarta – Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menentang kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mewajibkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan pada mudik lebaran tahun 2022.

Politikus PKS itu menilai mewajibkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan adalah kebijakan yang aneh dan menyusahkan rakyat yang sudah dua tahun tidak mudik.

“Sesuai dengan pernyataan Kemenkes, booster itu tidak wajib tapi pilihan bagi masyarakat yang ingin menambahkan kekebalan. Karena sifatnya pilihan, jangan dijadikan syarat wajib perjalanan dong. Bikin susah masyarakat saja yang mau mudik. Setop buat aturan aneh,” kata Sigit dalam keterangan tertulis, Senin (28/3/2022) seperti dilansir KompasTV

Menurut dia, selama dua tahun terakhir pemerintah selalu mengeluarkan kebijakan yang membingungkan dan menyusahkan rakyat disaat menjelang mudik lebaran. Namun, untuk momentum lain pemerintah terkesan memberikan kelonggaran.

“Sudah dua tahun aturan perjalanan untuk mudik sangat ketat, bahkan ada pelarangan dan penyekatan. Tapi lihat, saat hari libur lain kebijakannya lebih longgar. Bahkan, yang tadinya direncanakan ada pengetatan, malah dihapus dan dilonggarkan syarat perjalanannya,” ujarnya.

Ia mendesak pemerintah tidak mewajibkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan saat mudik lebaran nanti. Menurutnya, aturan perjalanan yang saat ini berlaku sudah cukup untuk mencegah Covid-19.

“Aturan itu harus jelas dan jangan selalu berubah-ubah sesuka hati. Bikin susah masyarakat saja. Cukup vaksin lengkap dan jaga prokes. Juga tidak perlu antigen atau PCR lagi.”

“Waktu pelaksanaan MotoGP aja syarat mutlak prokes dilanggar, kenapa setiap mudik aturannya selalu buat susah. Sebagian masyarakat juga menolak vaksin booster menjadi syarat perjalanan dan menjadi trending topic di media sosial,” kata dia.

Di sisi lain, penerapan vaksin booster sebagai syarat perjalanan akan menyebabkan sektor transportasi kembali terpuruk seperti tahun sebelumnya. (Abil)

SIMAK JUGA :  Tokoh adat dan ulama tak percaya Covid-19 diajak Melihat kondisi Pasien di RSUP M Jamil
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *