Hikmahanto Juwana: Sebagai Presiden G20, Indonesia Perlu Dorong Kesepakatan Ukraina-Rusia

  • Bagikan
Hikmahanto Juwana. Foto: Satupena.

JAKARTA – Posisinya sebagai Presiden G20, Indonesia perlu mendorong Ukraina dan Rusia membuat kesepakatan tentang netralitas Ukraina, yang tidak akan menjadi anggota Uni Eropa dan NATO.

Hal itu disarankan Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Indonesia, Prof. Hikmahanto Juwana, SH., L.LM, PhD., dalam website seminar di Jakarta, Kamis 10 Maret 2022 malam yang diadakan oleh Perkumpulan Penulis Indonesia, Satupena.

Pemandu diskusi tersebut adalah Elza Peldi Taher dan Amelia Fitriani.

Menurut Hikmahanto, Rusia dan Urkaina juga perlu membuat kesepakatan tentang status Crimea, Donetsk, dan Luhansk.

Menurut Hikmahanto, upaya lain yang perlu dilakukan Indonesia adalah mendorong Rusia dan Ukraina menyepakati gencatan senjata.

Indonesia juga perlu mendorong Amerika Serikat dan NATO membuat pernyataan tertulis untuk tidak akan menerima Ukraina menjadi anggota.

Hikmahanto menjelaskan, politik luar negeri Indonesia itu diabdikan untuk kepentingan nasional, sehingga semua negara adalah sahabat.

Ditambahkannya, dalam situasi dua negara atau kelompok negara berhadap-hadapan, katanya, Indonesia harus menjaga jarak yang sama, dan memunculkan alternatif dari posisi yang saling berhadap-hadapan.

Implikasinya, Indonesia harus menjaga jarak yang sama dengan Ukraina dan Rusia.

“Indonesia seharusnya jangan buru-buru menghakimi tindakan Rusia di Ukraina sebagai ‘invasi’, katanya.

Hikmahanto mengutip Presiden Joko Widodo, yang menjawab desakan dari negara-negara Barat untuk mempertimbangkan kembali keikutsertaan Rusia pada G20.

Presiden Joko Widodo menegaskan, G20 berfokus pada kerja sama politik antarnegara, bukan jadi panggung politik. ***

SIMAK JUGA :  BPIH Jamin Dana Haji Aman dan Dikelola Secara Profesional
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *