Bom Sibolga, Dua Terduga Teroris Diamankan, Kapolri: Istri Abu Hamzah Diduga Berniat Bunuh Diri

  • Bagikan

PADANG, harianindonesia.id – Kasus bom di Sibolga Sumatera Utara dan aksi bunuh diri istri dan anak terduga teroris Husain alias Abu Hamzah, disebutkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, diduga niat Solimah, istri terduga teroris Sibolga itu sendiri.

Pasalnya, sambung Jenderal Tito, kepada polisi, Suaminya menyampaikan istrinya itu ingin bunuh diri terus, dalam istilahnya istimata. The fastest way to the heaven. Cara paling cepat masuk surga.

Hal ini dikatakan Tito Karnavian saat menghadiri Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia IX (Konaspi IX) di auditorium Universitas Negeri Padang, Kamis (14/3/2019).

Polisi, sambung Tito, memastikan ada delapan bom di rumah Abu Hamzah di Jl KH Ahmad Dahlan, Gang Sekuntum, Sibolga.

“Kita menemukan yang meledak dua, yang tidak meledak lima. Jadi total yang meledak dengan ledakan pertama ada tiga. Ada delapan totalnya,” terang Tito.

Penangkapan terduga teroris Sibolga, dijelaskan Tito, merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris berinisial R di Lampung pada Sabtu (9/3).

“Ditangkap di Lampung pelakunya. Ngasih tahu temannya di Sibolga punya bom. Berangkat tim ke sana, dengan (cara) biasa, silent. Nggak mau grabak-grubuk. Targetnya suami ditangkap baik-baik. Anggota masuk ke dalam rumah, nggak sadar ternyata sekeliling rumah sudah dipasang jebakan. Begitu kawat ditendang, meledak. Anggota kita terluka,” katanya.

“Jadi bom yang dibuat switching itu dari istrinya,” imbuhnya.

Polisi berupaya melakukan negosiasi dengan istri Abu Hamzah berjam-jam. Namun istri terduga teroris Sibolga itu meledakkan bom dan tewas bersama anaknya.

Dari penyelidikan, diketahui Abu Hamzah belajar merakit bom secara online.

“Belajarnya secara online. Ini teknologi luar biasa. Mereka namanya sekarang istilahnya disebut lone wolf. Ini tidak memiliki jaringan yang luas, tapi bergerak sendiri. Membaca, ikut grup radikal, kemudian pemahamannya mulai diadopsi,” kata Tito.

SIMAK JUGA :  Ada Lautan Manusia Hadiri Kampanye Prabowo di Lombok

Polisi Amankan 2 terduga Teroris di Tanjung Balai

Sementara itu, pascapenangkapan terduga teroris di Kota Sibolga, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (12/3/2019), Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri terus bergerak melakukan pengembangan. Densus 88 berhasil mengamankan seorang terduga teroris di Kota Tanjungbalai, Rabu (13/3/2019) malam.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto saat dikonfirmasi membenarkan penangkapan terduga teroris di Kota Tanjungbalai. “Benar, diamankan seorang perempuan dengan inisial R,” ujar Agus di Kota Sibolga, Kamis (14/3/2019).

Agus menolak memberikan keterangan lebih jauh terkait R. Namun, dari informasi yang berhasil dihimpun, R diduga terlibat dalam jaringan teroris yang diamankan di Kota Sibolga. Selain itu, R juga dikabarkan sebagai istri dari Hendri Syahli Manurung (27), warga Tanjungbalai, salah satu tersangka teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditembak mati oleh Densus 88 pada Oktober 2018 lalu.

“M dan R ini ditangkap berdasarkan pengembangan dari pemeriksaan terduga teroris Abu Hamzah dan Ameng (AHH), yang ditangkap setelah ledakan bom di Sibolga,” ungkapnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror mengamankan tiga orang terduga teroris di Kota Sibolga, Sumut, pada Selasa (12/3/2019). Ketiganya yakni, Husain alias Abu Hamzah, Asmir Khoir alias Ameng, dan Halimah. Densus 88 juga mengamankan 300 kg bahan peledak dari dua lokasi penggerebekan.

Saat penangkapan itu, Solimah, istri terduga teroris Abu Hamzah menolak menyerahkan diri kepada petugas kepolisian. Solimah selanjutnya melakukan aksi bunuh diri dengan meledakkan bom jenis bom lontong yang juga menewaskan anaknya. (editor)

Sumber detikcom dan pontas.id

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *