Banjir Gowa Dua Ribu Jiwa Mengungsi, Gubernur Sulsel Percepat Kunjungan ke Luwu

  • Bagikan

Personil Polrestabes Makassar evakuasi warga korban banjir.

GOWA, harianindonesia.id – Jumlah pengungsi akibat korban banjir di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan mencapai 2.121 jiwa. Data ini merupakan angka terakhir yang diperbaharui Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

“Data yang baru kami terima dari anggota di lapangan total pengungsi yang terdata di beberapa titik itu sudah 2.121 orang,” ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu (23/1).

Ia mengatakan pengungsi korban banjir tersebar di 13 titik diantaranya, Mesjid Baiatul Jihad Tompobalang sebanyak 70 jiwa, Kelurahan Samata (200 jiwa), Masjid Mangngalli (200 jiwa), Puskesmas Pallangga (21 jiwa). Di Kantor camat Pallangga (56 jiwa), BTN Pallangga Mas (33 jiwa), Puskesmas Kampili (6 jiwa), Mesjid Nurul Iman Yabani Bonto Ramba, Somba Opu (94 jiwa). Pasar Sungguminasa (600 Jiwa), Gardu Induk PLN Sungguminasa (40 jiwa), Pandang-pandang (120 Jiwa), Bukit Tamarunang (160 jiwa) serta Kompleks RPH Tamarunang (521 Jiwa).

Adnan mengatakan semua pengungsi korban banjir ini sudah ditangani oleh tim penanggulangan bersama yang terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di dalamnya. “Pertama yang kami lakukan memastikan keselamatan warga, kemudian kami bawa ke titik-titik pengungsian. Para warga kemudian diperiksa kesehatannya lalu dibuatkan dapur umum,” katanya.

Dalam musibah bencana alam itu, sebanyak enam orang warga juga dilaporkan telah meninggal dunia saat banjir dan longsor terjadi akibat dari meluapnya air sungai Jeneberang di Bendungan Bili-bili. Berdasarkan laporan yang diterimanya dari anggotanya di lapangan sebanyak enam orang di laporkan meninggal dunia. Ada yang meninggal karena tersengat listrik, ada juga karena tertimbun longsoran.

Keenam korban meninggal yakni, bocah Akram Al Yusran (3), warga Pangkabinanga, Rizal Lisantrio (48) warga BTN Batara Mawang karena tersengat listrik, Sarifuddin Dg Baji, serta seorang bayi yang belum teridentifikasi. Kemudian dua korban longsor lainnya juga belum teridentifikasi.

SIMAK JUGA :  DPR : Bongkar Mark-up Penjahat Kerah Putih Leasing Pesawat

Selain enam korban meninggal karena banjir, empat warga lainnya juga dinyatakan mengalami luka-luka serta 10 orang lainnya hilang atau belum ditemukan oleh pihak keluarganya masing-masing. Adnan menambahkan, dalam musibah itu, empat jembatan penghubung dinyatakan terputus. Satu diantaranya adalah jembatan Bongaya.

Gubernur Nurdin Percepat Kunjungan

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) HM Nurdin Abdullah sesuai rencana akan meninjau enam daerah yang terdampak banjir. Kunjungan akan dilakukan usai menghadiri peringatan ke-751 Hari Jadi Luwu dan Peringatan ke-73 Hari Perlawanan Masyarakat Luwu.

“Ini sebentar saya langsung pulang temui warga, dan kami harus ke Gowa dulu sambil singgah di Barru, Pangkep, Maros. Saya juga akan ke Takalar dan Jeneponto,” kata Nurdin Abdullah, di Kota Palopo, Rabu (23/1).

Menurutnya, untuk banjir yang terjadi saat ini dan yang terkena dampak diharapkan seluruh stakeholder agar bisa mengambil langkah-langkah cepat. Pemda juga sudah mengimbau kepada Basarnas untuk terus melakukan evakuasi terhadap korban dan meminta Kepala Balai Pompengan juga terus menjaga pintu-pintu air.

Menurut alumni Unhas Makassar ini, penyebab utama dari kejadian banjir tersebut merupakan masalah hulu yang sudah kritis, peradangan berpindah dan sebagainya, sementara lebih cepat pengrusakan hutan daripada konservasi yang kita lakukan. “Semua sudah bergerak dan dari kemarin itu semua sudah kami lakukan. Insyaallah, sebentar ini saya sudah pulang setelah acara ini, dan kita harus mengambil langkah-langkah penanganan,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel dan rombongan berencana pulang dari Palopo ke Makassar pada Kamis (24/1). Namun, karena bencana banjir di beberapa daerah, akhirnya memutuskan untuk pulang lebih cepat dan langsung meninjau lokasi banjir. (jen)

Sumber republikacoid

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *