16 Rumah Rusak Akibat Tanah Retak di Sawahlunto

  • Bagikan

Gambaran tanah retak di Sawahlunto.

Sawahlunto, harianindonesia.id – Hujan Deras sejak tiga hari yang lalu mengakibatkan tanah retak dan rengkah di Dusun Karanganyar, Desa Santur, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto.

Peristiwa tanah merengkah di Perumnas Lembah Santur tersebut, berdampak terhadap 16 rumah. Diperkirakan total kerugian materil sebesar Rp2,1 milyar.

Dari pantauan, 16 dinding rumah yang terdampak retak dari bawah hingga batas atap, dengan berbagai ukuran. Dibagian lantai rengkahan tanah juga terlihat. Sebuah rumah milik Ahmad Fauzi (50), terpaksa dirobohkan oleh Dinas Sosial Kota Sawahlunto bersama BPBD Kota Sawahlunto dibantu warga sekitar. Kemudian jalan menuju rumah warga, yang sudah betonisasi juga amblas sepanjang 30 meter.

Ahmad Fauzi mengaku, retakan tanah tersebut terjadi sejak hujan deras yang terjadi dari malam hingga pagi hari pada Senin lalu. Pada hari itu, retakan tanah sudah terlihat pada jalan didepan rumah, namun pada Selasa malam tanah retak berdampak pada dinding rumahnya.

“Malam tadi kami tidak tidur di rumah, saya bersama keluarga menginap di posko dasa wisma, khawatir dengan retakan dinding yang sewaktu-waktu bisa roboh,” katanya, saat merobohkan bangunan rumahnya, Rabu 31 Oktober 2018.

Warga lainnya, Yulia (33) juga merasakan hal yang sama, meski tak separah rumah Ahmad Fauzi, dinding rumahnya juga retak dan dibagian dapur sudah kelihatan retaknya sekitar tiga centimeter.

“Tetangga sudah ada yang pindah, ada juga yang menginap di rumah saudaranya,” ungkapnya Yulia.

Kepala Dusun Karanganyar, Oktaviandry mengatakan dari 16 rumah terdapat 9 KK, 4 unit diantaranya tidak dihuni dengan jumlah semuanya 35 jiwa.

“Diperkirakan kerugian materil sekitar Rp2,1 milyar itu baru dihitung dari harga rumah satu unit Rp130 juta. Belum termasuk isinya,” jelasnya.

SIMAK JUGA :  KAMI Minta Polisi Tak Menghalangi Kegiatan Nonton Bareng Film G30S PKI

Kepala Dinas Sosial Kota Sawahlunto, Dedi Syahendry mengatakan, retakan tanah disebabkan oleh tidak bagusnya drainase sehingga air tergenang di dalam tanah sehingga mengakibatkan keretakan.

“Dari kami sudah diturunkan tim Tagana, dua rumah dilakukan pembongkaran dan satu lagi diputus slotnya karena kami dari Dinas Sosial mengutamakan keselamatan jiwa. Tindakan selanjutnya, mendirikan posko di posisi yang aman dan bantuan logistik. Di posko dasa wisma tempat pak Fauzi saya lihat juga tidak aman dari retakan,” katanya di lokasi kejadian. siu/rilis/jen

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *