DPRD Gelar Paripurna HUT Kota Payakumbuh ke 51 dengan Khidmat

  • Bagikan

PAYAKUMBUH – Suasana hangat dan bersahaja menghiasi Rapat Paripurna Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Payakumbuh Ke-51 digelar di Kantor DPRD Kota Payakumbuh, Jumat (17/12).

Kilas balik 51 Tahun Kota Payakumbuh ditampilkan dalam video yang diproduksi oleh Bidang Kehumasan Diskomifo Payakumbuh, sementara itu acara itu juga disaksikan secara daring di media sosial resmi Instagram, Youtube, dan Facebook Pemerintah Kota Payakumbuh.

Rapat dipimpin Ketua DPRD Hamdi Agus didampingi Wakil Ketua DPRD Wulan Denura dan Armen Faindal. Turut hadir Wali Kota Riza Falepi, Gubernur Sumbar diwakili Sekdaprov Benni Warlis, Ketua DPRD Provinsi Sumbar Supardi dan Wakil Ketua DPRD Irsyad Syafar, serta tampak anggota DPRD Kota Payakumbuh, Sekwan Yon Refli, Kepala OPD, dan tokoh masyarakat.


Ketua DPRD Hamdi Agus menyampaikan Berdasarkan Peraturan Perundangan Undangan yang berlaku dan kesepakatan para pendahulu, tanggal 17 Desember 1970 ditetapkan sebagai Hari lahirnya Kota Payakumbuh. Oleh karena itu, setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kota Payakumbuh dengan berbagai rangkaian kegiatan yang salah satunya dengan melaksanakan Rapat Paripurna DPRD Kota Payakumbuh.

“Rapat Paripurna ini merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat dan rahmat yang diberikan oleh Allah SWT, sehingga sampai pada usia yang ke -51 Tahun berdirinya Kota Payakumbuh. Dalam kesempatan ini kepada Warga Kota Payakumbuh, dan jajaran Pemerintah Daerah kami sampaikan Selamat Hari Ulang Tahun Kota Payakumbuh ke-51 pada tanggal 17 Desember 2021,” kata Hamdi.

Politikus PKS itu berharap, peringatan ini bukanlah sekedar mengulang-ulang peristiwa bersejarah dan mengingat kronologis lahirnya Kota Payakumbuh. Namun kegiatan ini akan jauh lebih bermakna, jika peringatan ini dijadikan sebagai momen untuk melakukan koreksi, instropeksi dan evaluasi terhadap jalannya pemerintahan di Kota Payakumbuh.

“Pada peringatan HUT Kota Payakumbuh tahun ini kita masih berada pada Pandemi Covid-19. Namun kita akui bahwa perkembangan Covid-19 di Indonesia secara umum dan Kota Payakumbuh khususnya sudah mulai melambat dan berkurang, tetapi kita juga harus tetap hati hati dan selalu mematuhi protokol kesehatan sampai Pandemi ini benar benar dinyatakan berakhir. Oleh karena itu kepada undangan yang hadir, kami ucapakan terimakasih atas kepatuhan kita semua terhadap protokol kesehatan, kami berharap semoga kepatuhan ini juga diterapkan tidak hanya dalam kegiatan Hari Ulang Tahun Kota Payakumbuh, tetapi juga disetiap kegiatan di Kota Payakumbuh,” ujarnya.

Hamdi menyampaikan meskipun peringatan ini dilaksanakan ditengah pandemi Covid-19 yang sudah mulai menurun perkembangannya, tetapi tidak mengurangi semangat dan kebahagiaan menyambut Hari Ulang Tahun Kota Payakumbuh tercinta ini.

“Semoga semangat semuanya selalu membara untuk memajukan kota ini, sehingga mampu mengharumkan Kota Payakumbuh di tingkat nasional, bahkan mungkin internasional,” harap Hamdi.

Dijelaskannya, menapaki usia yang ke-51 pada Tahun 2021 ini, Kota Payakumbuh telah banyak monoreh catatan-catatan dan prestasi penting dengan segala permasalahan dan dinamikanya, yang tentunya merupakan bagian yang tidak mungkin terpisahkan dari sejarah perjalanan dan perkembangan Kota Payakumbuh dari tahun ke tahun.

Angka 51 berdirinya Kota Payakumbuh merupakan angka yang terbilang cukup besar, jika kita merujuk kepada apa yang telah berhasil kita perbuat untuk kota ini. Usia 51 tahun menunjukan kedewasaan dan kemapanan Kota Payakumbuh, namun masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus dibenahi, ketidak sempurnaan yang harus diperbaiki demi mengukir dan merubah wajah serta penampilan Kota Payakumbuh, sehingga bisa berdiri sejajar dengan Kota-Kota yang telah maju lainnya di negara Indonesia yang kita cintai ini,” kata Hamdi.

Hamdi menambahkan, di bawah kepemimpinan seluruh wali kota, Kota Payakumbuh selalu bergerak ke arah kemajuan dan kebaikan. Karena masing-masing wali kota telah meninggalkan berbagai pembangunan yang monumental baik secara fisik maupun non fisik yang tidak bisa kita pandang sebelah mata.

“Demikian juga dengan Wali Kota Riza Falepi dan Wakilnya Erwin Yunaz telah banyak mencapai kemajuan dan perubahan yang signifikan dalam pembangunan baik fisik maupun mental di Kota Payakumbuh. Kita sangat senang pada saat ini kita melihat wajah Payakumbuh yang begitu mempesona dan pembangunan fasilitas umum yang begitu pesat. Banyak bermunculan destinasi wisata baru, serta sarana dan prasarana umum yang bertujuan untuk mensejahterakan masyarakat. Namun demikian, kita juga masih menyisakan banyak pekerjaan yang musti kita selesaikan secara bersama sama, baik permasalahan dibidang sosial, ekonomi, budaya dan pembangunan fisik lainnya yang berguna untuk kemaslahatan masyarakat,” kata Hamdi.

Hamdi juga menyampaikan kepemimpinan wali kota untuk periode yang kedua ini telah berlangsung lebih kurang empat tahun dan masih tersisa selama kurang satu tahun lagi.

“Kami menyadari bahwa peringatan HUT Kota Payakumbuh yang ke 51 ini merupakan peringatan HUT yang terakhir begi beliau selaku wali kota, dan melalui kesempatan ini pula Kita sangat berharap kepada wali kota dan wakil wali kota tetap bersemangat meningkatkan sinergitas dengan DPRD untuk mewujudkan Payakumbuh Maju, Sejahtera dan di Ridhoi Allah SWT,” ujarnya.

Selanjutnya, Hamdi menyampaikan harapan kepada Wali Kota Payakumbuh agar setiap program daerah yang telah direncanakan dapat secepatnya direalisasikan agar manfaatnya dapat dirasakan seluruh masyarakat. DPRD selaku wakil rakyat Kota Payakumbuh akan selalu mendukung program dan kebijakan yang telah ditetapkan.

“Di samping itu kami juga berharap kepada semua komponen masyarakat Kota Payakumbuh, tetap semangat bekerja dan beraktivitas memberikan karya-karyanya demi kemajuan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Payakumbuh. Begitu juga komunikasi, koordinasi dan sinergi antar semua pihak dapat terus dikembangkan sehingga semua bisa bahu membahu membangun dan menata kota Payakumbuh,” tukuknya.

“Semoga petuah-petuah dan nasehat-nasehat dari para ulama, niniak mamak, tokoh masyarakat, cadiak Pandai kita selalu tercurah sehingga kota kita ini selalu tenteram, nyaman dan diberkahi oleh Allah Subhanahu Wata’ala, Amin Ya Rabbal Alamin. Kami berharap dengan kebersamaan kita semua disini yang mewakili semua lapisan masyarakat, pembangunan Kota Payakumbuh dapat memperoleh hasil maksimal. Karena sesungguhnya kebersamaan dan saling mendukung itulah yang dapat dikatakan sebagai prestasi dan kemajuan Kota Payakumbuh,” tambahnya.

Di akhir sambutannya, Hamdi menyebut hampir sepanjang Tahun 2021 kita berada dan dilanda Pandemi Covid 19 yang mengakibatkan terganggunya seluruh aktifitas masyarakat. Namun hal ini tidak menghalangi Kota Payakumbuh meraih prestasi yang sangat bergengsi dan membanggakan baik ditingkat Provinsi maupun tingkat Nasional. Penghargaan itu pada hakikatnya adalah milik masyarakat Kota Payakumbuh, terutama semua pihak yang telah memainkan peran masing-masing sesuai porsi dan kompetensinya.

“Apa yang kita lihat dengan Kota Payakumbuh hari ini adalah merupakan upaya maksimal yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Payakumbuh. Pembangunan tidak pernah bisa dilaksanakan tanpa adanya sebuah pemerintahan yang kuat, yaitu sinergitas antara Pemerintah Kota Payakumbuh dan DPRD Kota Payakumbuh. Dirgahayu 51 Tahun Kota Payakumbuh, Tumbuh Bangkit dan Menang “Payakumbuh Menanam, Payakumbuh Lestarikan Alam”,” pungkas Hamdi.

Sementara itu, Wahyu Hidayat, tokoh masyarakat sekaligus pengusaha Randang di Kota Payakumbuh menyampaikan selaku anak muda bangga menjadi bagian dari kota ini, berharap anak-anak muda ini pula yang bisa melanjutkan estafet pembangunan kedepan.

“Terimakasih kepada Pemko yang telah menciptakan lingkungan kota yang ramah UMKM dan generasi muda, terlihat dari hadirnya sarana prasarana baru, serta sport senter sebagai wadah sosialisasi dan mengembangkan bakat. Apalagi dengan adanya Mal Pelayanan Publik (MPP) yang memudahkan UMKM mengurus perizinan, adanya sentra IKM seperti kampung randang, tenun, dan makaman ringan,” kata Wahyu.

Ditambahkannya, anak-anak muda kedepannya harus bisa menjadi aselerator terbaik bagi UMKM, bagaimana mereka menghasilkan produk unggulan berdaya saing. Di masa pandemi, mayoritas UMKM yang punya produk unggulan seprrti randang yang dikenal global kesulitan untuk pemasaran, lalu kemudian mau tak mau, harus bertransformasi marketing secara digital.

“UMKM di daerah luar, sekarang bertransformasi melakukan ekspor produk. Digital marketing dan jasa pemasaran digital dibutuhkan untuk itu. Payakumbuh di bawah satu wadah bersatu mengumpulkan ide kreatif, anak mudanya harus dilatih memasarkan produk UMKM terbukti unggul dan berdaya saing,” kata Wahyu.

Terakhir, Wahyu berharap melalui sinergi UMKM dengan anak muda. UMKM berporduksi, anak muda yang mengurus promosinya sebagai lokomotif perekonomian dan tulang punggung perekonomian Payakumbuh.

“Anak-anak muda sibuk dengan gadget, bukan untuk game saja, bukan untuk hal tak produktif, tetapi untuk melakukan pekerjaan besar, menjalankan bisnis. Sementara dalam sektor agama, ulama dapat memanfaatkan kampung digital yang diurus anak muda sebagai syiar digital, gampang diakses pemuda lain, nuansa kekinian,” tukuknya.


Dari sisi Gubernur Sumatera Barat, yang diwakili Sekdaprov Benni Warlis menyampaikan bangga dengan Kota Payakumbuh. Benni pernah menjadi Sekda Kota Payakumbuh dan mendampingi Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi selama 6 tahun.

Selamat HUT ke 51 Kota Payakumbuh. Ini menjadi momentum evaluasi dan aktualiasai pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tantangan kedepan tentu semakin berat, apalagi di tengah pendemi. Kami yakin pemerintah kota bersama forkopimda mampu membangun daerah. Ekonomi mulai bangkit dan menang. Kita jawab dengan kreasi, inovasi dan pribadi yang kuat,” kata Benni.

Benni juga mengapresiasi capaian vaksinasi Covid-19 di Kota Payakumbuh yang sudah 75 persen lebih. Memasuki usia 51, Kota Payakumbuh semakin menujukkan diri sebagai daerah otonom. Dimana berbagai prestasi dan pembangunan sudah dicapai. Penghargaan dari tingkat provinsi, regional dan nasional.

SIMAK JUGA :  Ketua DPC Partai Gerirdra Bartim Berterima Kasih kepada Pemerintah Menumbuhkan WUB

“Kota payakumbuh adalah kota yang ramah untuk investor, optimalisasi perantau untuk berinvestasi di kampung halaman adalah suatu alternatif dalam mewujudkan pembangunan Kota Payakumbuh. Kami memberikan apresiasi kepada Wali Kota dan Wakil Wali kota, DPRD dan masyarakat Kota Payakumbuh. Tingkatkan terus harmonisasi dan persaudaraan,” pungkasnya.

Wali Kota Riza Falepi dalam pidatonya menyampaikan Perayaan HUT Kota Payakumbuh yang ke 51 hari ini juga menjadi sangat bermakna bagi Riza secara pribadi, karena hari ini menjadi momen terakhir baginya untuk menyampaikan pidato peringatan hari ulang tahun kota sebagai Wali Kota Payakumbuh, karena pada September tahun 2022 Riza akan menyelesaikan amanah sebagai Wali Kota Payakumbuh periode 2017-2022.

“Tanpa terasa, hampir 10 tahun sudah kami mengemban amanah sebagai wali kota, dan sebagai pelayan masyarakat Kota Payakumbuh. Waktu begitu cepat berlalu, rasanya seperti baru kemarin, peristiwa 10 tahun yang lalu masih terbayang jelas bagaimana awalnya beberapa tokoh dari berbagai komponen masyarakat meminta saya untuk mau maju sebagai calon wali kota ketika itu,” kata Riza.

Riza juga berterima kasih dan mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas dukungan pimpinan dan anggota DPRD Kota Payakumbuh baik periode 2012-2017 maupun periode 2017-2022. Walaupun dalam perhelatan demokrasi pada pilkada 2012 dan 2017 terdapat perbedaan haluan politik, akan tetapi hakikatnya mereka mempunyai tujuan dan kepentingan yang sama yaitu ikut berkontribusi bagi kemajuan Kota Payakumbuh dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

“Kami merasakan betul selama 2 periode ini jalannya roda pemerintahan diwarnai hubungan yang harmonis antara eksekutif dan legislatif. Hampir semua program kerja kami didukung oleh DPRD, dalam bentuk dukungan legislasi kebijakan, dukungan penganggaran, serta ikut mengawasi proses pelaksanaan pembangunan. Sepanjang ingatan kami tidak pernah terjadi gesekan yang berarti antara eksekutif dan legislatif selama dua periode ini,” kata Riza.

Masih ada waktu sembilan bulan kedepan bagi Riza Falepi untuk menuntaskan pekerjaan dan menggenapkan amanah sebagai wali kota payakumbuh. Ada beberapa hal yang menjadi fokus Riza dengan waktu yang tersisa seperti membuatkan naskah akademis Ranperda Tentang Pengelolaan Kawasan Strategis Batang Agam dan juga Ranperda Tentang Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Batang Agam.

Masjid Agung Kota Payakumbuh dan Stadion Sepak Bola Berstandar Nasional, keduanya sudah menjadi satu kesatuan utuh dalam Ranperda Tentang Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Batang Agam.

“Jadi peruntukan dan fungsi ruangnya sudah dikunci di dalam perda tersebut, sehingga siapapun kepala daerah setelah ini mempunyai dasar hukum yang kuat untuk melanjutkan pembangunannya,” kata Riza.

Ditambahkan Riza, untuk lokasi Masjid Agung seluas 5 hektar yang sudah tuntas dibebaskan lahannya, kawasan ini direncanakan menjadi konektor antara kawasan Water Front City Batang Agam dengan kawasan Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah.

“Alhamdulillah pada hari Rabu tanggal 8 Desember yang lalu, Atase Agama Kedubes Arab Saudi sudah datang langsung melihat lokasi tersebut. Semoga cita-cita kita bersama dapat terwujud segera. Terkait proses wakaf Raja Salman untuk pembangunan Masjid Agung ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Gubernur Buya Mahyeldi Ansharullah yang telah merekomendasikan dan mengarahkan wakaf Kerajaan Arab Saudi ini ke Kota Payakumbuh,” kata Riza.

Jika ini terwujud nantinya, kata Riza, maka ini menjadi anugerah dan keberkahan yang tak terhingga bagi seluruh masyarakat Kota Payakumbuh, karena bila membangun masjid agung dengan APBD, mungkin butuh waktu 10 tahun untuk menuntaskan proyek ini secara keseluruhan dan akan membebani anggaran belanja pembangunan yang begitu besar sehingga Pemerintah Kota Payakumbuh harus “mengencangkan ikat pinggang” untuk belanja prioritas yang lain.

Fokus berikutnya Riza dalam 9 bulan kedepan adalah dalam beberapa waktu ini dia sudah mulai membangun komunikasi dengan pemilik modal untuk membangun industri dan risetnya di Kota Payakumbuh, komunikasi ini juga melibatkan unsur perguruan tinggi di sumatera barat. Hal ini adalah dalam rangka menyongsong era “high speed connectifity” yaitu terkoneksinya tol Padang- Pekanbaru dengan tol Trans Sumatera yang menempatkan Payakumbuh berada di antara dua pelabuhan eksport import internasional di Pulau Sumatera yaitu Pelabuhan Teluk Bayur sebagai hub ke arah Timur Tengah dan Eropa, serta pelabuhan Dumai sebagai hub ke arah Asia Pasifik dan Amerika.

“Kita siapkan Payakumbuh sebagai daerah industri berbasis bio teknologi dan agro industri, karena Payakumbuh dikelilingi oleh daerah penghasil komoditi perkebunan dengan produksi cukup besar seperti sawit, gambir, kulit manis, pinang dan lain-lain yang produktifitasnya masih memungkinkan untuk ditingkatkan dan kebutuhan dunia akan derivatif produk dari komoditi ini terus meningkat. Industri berbasis bio teknologi dan agro industri inilah yang akan kita kembangkan kedepan,” kata Riza.

Saat ini Riza sedang menyiapkan sebuah road map untuk pertumbuhan ekonomi Kota Payakumbuh kedepan. Menyongsong era industri 5.0 berbasis big data, membutuhkan sebuah leverage/daya ungkit yang besar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi guna menciptakan kesejahteraan masyarakat.

“Melalui pengalaman saya di bisnis sektor keuangan dan mempelajari strategi moderen dan klasik dalam menghimpun dana publik sebagai modal pembangunan, mulai dari cara-cara lama dengan strategi berhutang, kemudian dengan strategi yang mutakhir melalui Sovereign Wealth Funds (SWF), lalu kita coba komparasikan dengan konsep pemberdayaan ekonomi ummat dalam ajaran islam, saya justru menemukan sebuah jawaban melalui konsep syari’at yaitu wakaf produktif,” kata Riza.

Melalui penghimpunan wakaf produktif yang masif, menurut Riza, dengan pengelolaan yang profesional, jujur, dan amanah maka Payakumbuh akan mampu melakukan ekspansi bisnis skala nasional bahkan internasional dengan berbasis sumber daya lokal.

“Tantangannya untuk menjalankan konsep ini adalah modal trust atau kepercayaan masyarakat, modal kohesi sosial atau rasa kebersamaan, dan jiwa filantropi atau semangat untuk berkontribusi. Konsep ini hanya akan berjalan dengan baik melalui kerjasama sinergis setiap elemen masyarakat dibawah komando seorang pemimpin yang mempunyai kriteria seperti yang digambarkan dalam al-qur’an surah yusuf ayat 55 yaitu ; ‘‘hafiizhun ‘aliim” pemimpin yang mampu dan amanah,” kata Riza.

Satu hal yang menggembirakan dan membuat Riza optimis adalah meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) di saat pandemi. Walaupun dana perimbangan yang diterima mengalami penurunan akibat kondisi keuangan negara yang juga dalam kondisi defisit, akan tetapi Pendapatan Asli Daerah (PAD) justru mengalami kenaikan dan mencatatkan pendapatan tertinggi sepanjang sejarah Kota Payakumbuh yaitu sebesar 115,96 milyar rupiah, naik sebesar 11,43% dari PAD tahun sebelumnya sebesar 104,07 milyar rupiah.

“Kenaikan ini justru terjadi disaat pandemi dimana beberapa pos pendapatan justru berkurang karena kita melakukan kebijakan relaksasi sebagai bagian dari penanganan dampak ekonomi terhadap masyarakat dan pelaku ekonomi. Kebijakan relaksasi kita berlakukan terhadap pembayaran retribusi pasar dan pembayaran air minum bagi masyarakat kurang mampu,” kata Riza.

Ditambahkannya, salah satu sumber pendapatan daerah yang mengalami kenaikan cukup signifikan adalah dari pos penerimaan BPHTB (Biaya Peralihan Hak Atas Tanah Dan Bangunan). Ini adalah pertanda baik karena ini menunjukkan Kota Payakumbuh sudah mulai dilirik menjadi kota tujuan investasi.

“Secara kasat mata kondisi dilapangan pun juga dapat kita lihat bermunculan usaha dan bisnis-bisnis baru baik dengan brand lokal maupun nasional. Ini menjadi bukti keberhasilan kita membangun iklim investasi yang kondusif dengan menghadirkan pelayanan publik yang prima serta birokrasi yang bersih dan profesional, ditunjang dengan keterbukaan informasi tata guna lahan melalui perangkat Perda RTRW, RDRT, RTBL dan Perda Bangunan Gedung yang dapat diakses dengan mudah,” kata Riza.

PDRB perkapita Kota Payakumbuh dalam sembilan tahun terakhir terus naik. PDRB per kapita berdasarkan harga berlaku (ADHB) naik dari angka 27,06 juta rupiah pada tahun 2012 sempat tumbuh menjadi 50,67 juta rupiah pada tahun 2019, dan tahun 2020 saat pandemi mengalami penurunan sedikit menjadi 49,28 juta rupiah.

Angka pengangguran dalam sembilan tahun terakhir juga mengalami penurunan yang signifikan dari angka 7,42% pada tahun 2012 sempat turun ke level terendah tahun 2017 diangka 3,45% dan tahun 2020 akibat pandemi naik lagi pada angka 6,68%.

Angka kemiskinan juga mengalami penurunan secara konsisten dalam 9 tahun. Pemko mampu menurunkan angka kemiskinan di Kota Payakumbuh sebesar 3,35% yaitu dari angka 9,00% pada tahun 2012 menjadi 5,65% pada tahun 2020.

Indeks gini rasio Kota Payakumbuh juga konsiten turun selama lima tahun terakhir dari angka 0,340 pada tahun 2015 menjadi 0,280 pada tahun 2019 dan pada saat pandemi kembali naik menjadi 0,325.

Dari sisi pembangunan sumber daya manusia yang diukur melalui indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dalam sembilan tahun terakhir IPM Kota Payakumbuh naik sebesar 3,01 poin dari angka 75,89 pada tahun 2012 menjadi 78,90 pada tahun 2020. Dari 19 kabupaten kota di Provinsi Sumatera Barat IPM Kota Payakumbuh masih berada di peringkat ketiga setelah Kota Padang dan Kota Bukittinggi.

“Dari angka-angka tersebut diatas menunjukkan bahwa indikator makro Kota Payakumbuh mengalami perkembangan cukup menggembirakan,” pungkas Riza (*)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *