Padang – Wali Kota Padang Hendri Septa me-launching Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana Tingkat Kota Padang, di Hotel Axana, Rabu lalu
Kegiatan yang diselenggarakan Tim Penggerak PKK Kota Padang tersebut diikuti oleh unsur kelurahan yang menjadi pilot project dari 11 kecamatan di Kota Padang.
Wako Hendri Septa mengatakan, Pemerintah Kota Padang melalui dinas terkait terus berupaya memberikan pengetahuan lingkungan dan keluarga yang sehat, maupun mitigasi bencana kepada masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, tanggap dan tangguh bencana.
“Kita berharap melalui kegiatan ini, keluarga sehat, tanggap dan tangguh bencana di Kota Padang dapat terwujud, mengingat kesehatan lingkungan dan keluarga merupakan hal yang tidak dapat diabaikan,” tutur, Wako.
“Di samping itu, lingkungan yang rawan bencana juga menuntut masyarakat kita untuk senantiasa waspada dan tanggap bencana,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Padang, Ny. Genny Hendri Septa mengatakan, gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, diri sendiri dan keluarga untuk tanggap dan tangguh menghadapi berbagai tantangan di sekelilingnya.
“Untuk itu telah ditetapkan 1 kelurahan di masing-masing kecamatan di Kota Padang sebagai pilot project untuk gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana,” ungkap Genny.
“Adapun kelurahan tersebut yakni, Kelurahan Kampung Olo di Kecamatan Padang Barat, Kelurahan Air Tawar Barat di Kecamatan Padang Utara, Kelurahan Jati di Kecamatan Padang Timur, Kelurahan Bukit Gado-Gado
di Kecamatan Padang Selatan, Kelurahan Gurun Laweh di Kecamatan Nanggalo, lalu Kelurahan Sungai Sapih di Kecamatan Kuranji,” urainya.
“Selanjutnya, Kelurahan Lambung Bukit di Kecamatan Pauh, Kelurahan Baringin di Kecamatan Lubuk Kilangan, Kelurahan Parak Laweh Pulau Aie Nan XX di Kecamatan Lubuk Begalung, dan Kelurahan Pasie Nan Tigo di Kecamatan Koto Tangah,” lanjutnya.
“Sedangkan untuk pilot project tingkat Kota Padang ditetapkan Kelurahan Bungus Barat di Kecamatan Bungus Teluk Kabung,” imbuhnya.
“Penetapan kelurahan pilot project tersebut didasarkan kepada identifikasi yang terdiri dari situasi, kondisi dan potensi serta permasalahan yang dihadapi masing-masing kelurahan, terkait kondisi kesehatan keluarga yang kurang baik, kondisi lingkungan hidup di kelurahan yang kurang baik dan perencanaan sehat yang kurang baik,” pungkas Genny. (richard)
