Denny JA: Zaman yang Susah akan Melahirkan Karya Puisi yang Gemilang

  • Bagikan
Denny JA. Satupena

JAKARTA – Masa dan keadaan yang susah melahirkan tidak hanya banyak pahlawan dan pejuang kemanusiaan, tapi juga menghadirkan karya besar berupa puisi-puisi gemilang yang menyentuh.

Hal itu diungkapkan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, mengomentari baca puisi pada Obrolan Hati Pena #14 yang ini berlangsung di Jakarta, Minggu, 14 November 2021.

Acara itu bertema “Bagimu Negeri, Kunyalakan Puisi: Memperingati Hari Pahlawan” ini menghadirkan narasumber seorangh dosen, penyair, dan penulis, Ahmad Gaus AF.

Sebagai pemandu acaranya dalah Elza Peldi Taher dan Swary Utami Dewi.

Denny menjelaskan, makna pahlawan sudah bergeser. Pahlawan bukan hanya mereka yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia 1945, tetapi juga tenaga kesehatan yang berjuang menyelamatkan nyawa manusia dari Covid-19. Mereka disebut adalah pahlawan kemanusiaan.

Di sisi lain, Denny memaparkan, pandemi Covid dan zaman sulit lain telah melahirkan atau menginspirasi berbagai karya puisi.

Ada puisi-puisi yang lahir dari momen merdeka. Misalnya: Persetujuan dengan Bung Karno (Chairil Anwar); Gerilya (WS Rendra), Atas Kemerdekaan (Sapardi Djoko Damono), Sukmaku Merdeka (Wiji Thukul); dan Kita Pemilik Sah Republik Ini (Taufik Ismail).

Sedangkan puisi yang berkait dengan Hari Pahlawan, antara lain: Diponegoro (Chairil Anwar); Doa Seorang Serdadu Sebelum Berperang (WS Rendra); dan Karawang Bekasi (Chairil Anwar). *

SIMAK JUGA :  Tuamese, Raja Ampatnya Nusa Tenggara Timur
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *