Update Banjir Sulsel: 57 Orang Meninggal, Korban Hilang Terus Dicari Tim Penyelamat

  • Bagikan

MAKASSAR, harianindonesia.id – Data korban banjir, longsor dan angin kencang di Provinsi Sulawesi Selatan terus bertambah. Tim penyelamat gabungan teres melakukan evakuasi guna mencari korban yang hilang.

Berdasarkan data media center bencana banjir dan longsor Biro Humas dan Protokol Pemprov Sulsel, hingga Kamis (24/1/2019) pukul 18.00 WITA, total korban meninggal saat ini, mencapai 57 orang. Terbanyak di Kabupaten Gowa, korban meninggal dunia mencapai 42 orang.

Di Kabupaten Gowa, hingga saat ini tercatat korban yang dinyatakan hilang mencapai 21 orang, korban meninggal 42 jiwa, sementara warga yang dirawat mencapai 46 orang. Dan total pengungsi ada 2.121 jiwa serta dilaporkan sejumlah kerusakan.

“Di Gowa, yang terendam banjir ada 4 rumah di Desa Lonjoboko. 600 Rumah di Kecamatan Palangga, 5 rumah tertimbun di Desa Bilanrengi. Ada jembatan yang rusak di Kecamatan Moncongloe serta sawah di 8 Kecamatan 16.393 Ha,” kata Kabag Humas Sulsel, Devo Khadaffi Dilansir harianindonesia.id dari ginewsonlinedotcom, Jumat (25/1/2019).

Sedangkan Kabupaten Maros, banjir juga merendam sebanyak 400 kepala keluarga atau sekitar 1.200 warga menjadi korban banjir. Dan korban yang dinyatakan meninggal dunia mencapai empat orang.

“Di Maros, 400 rumah terendam di Kecamatan Moncongloe. Satu tempat ibadah dan sawah di 8 Kecamatan 16.393 Ha,” tambahnya.

Sementara di Kabupaten Jeneponto, banjir mengakibatkan 10 orang meninggal dunia dan 3 orang dinyatakan hilang. Sebanyak 32 rumah hanyut terbawa arus dan 19 rumah rusak berat.

Kerusakan lainnya yakni, ratusan rumah terendam banjir di Wajo. Delapan Jembatan dinyatakan rusak serta sejumlah sarana ibadah. Banjir dan angin kencang terjadi di Kabupaten Kepulauan Selayar mengakibatkan satu orang meninggal dan 109 orang mengungsi.

Beberapa daerah lainnya yang terdampak bencana serupa, yakni Kota Makassar, 477 rumah terendam banjir, di Kabupaten Soppeng ribuan hektar sawah terendam banjir. Serta angin kencang merusak sejumlah pemukiman di kabupaten Sinjai.

SIMAK JUGA :  Menko Polhukam Minta Tanggal Pemilu 2024 Segera Ditetapkan

Banjir dan angin kencang pun terjadi di Kabupaten Pangkep, merusak belasan rumah, tempat ibadah dan sekolah serta satu orang dinyatakan hilang. (***)

Sumber ginewsonlinedotcom dan vivacoid

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *