Romahurmuziy Kena OTT, Pengamat: Menyulitkan PPP ke Senayan

  • Bagikan

Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Sabtu (16/3/2019).

JAKARTA, harianindonesia.id – Pengamat menyebutkan, kasus OTT terhadap Romahurmuziy, bisa menyulitkan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) melangkah ke Senaysn. Menurut CEO dan Founder Alvara Research Center Hasanuddin Ali, meski tren elektabilitas PPP sempat mengalami kenaikan, bahkan survei terakhir Alvara, elektabilitas PPP berada di angka 3,5 persen, kejadian ini bisa akan lain 30 hari kedepan.

Menurut Hasanuddin dilansir dari Republika.co.id, Ahad (17/3), adanya kasus yang membelit Ketua Umum PPP non-aktif M Romahurmuziy (Romy) tersebut diprediksi bakal menyulitkan PPP untuk menaikan elektabilitas agar bisa lolos PT. Selain itu kasus tersebut juga dinilai bakal menganggu soliditas partai, terutama dari caleg yang akan bertarung. Apalagi pemilu menyisakan waktu 30 hari lagi.

“Jadi saya kira kasus romy ini akan berdampak sangat signifikan terhadap suara elektabilitas dari PPP,” ujarnya.

Ia menambahkan, pascapengangkatan Suharso Monoarfa sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, partai berlambang Ka’bah itu harus segera menggelar konsolidasi secara masif terhadap organ-organ partai. Hal itu dinilai perlu untuk menjaga solidias partai.

“Apalagi kalau kita lihat PPP ini sejak pertikaian partai itu sangat kuat ya. Sejak misalkan bagaimana dengan Pak Djan Faridz yang dulu punya sejarah pertikaian yang masih cukup kuat. Jadi saya kira tugas plt Pak Suharso monoarfa sangat berat karena harus segera melakukan konsolidasi partai,” katanya.

Sebelumnya Plt Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengaku optimis partainya bisa lolos ambang batas parlemen. Sejarah panjang yang dimiliki PPP membuat Suharso cukup yain partainya meraih empat persen.

“Kami punya keyakinan, karena kami punya kemampuan, Kami punya sejarah yang panjang, kami punya kader-kader terbaik, Kami punya generasi penerus dari partai ini,” ungkapnya.

SIMAK JUGA :  Kapolres dan Forkopimda Bukittinggi Razia Kesehatan di Pintu Masuk Kota

Selain itu ia juga mengajak seluruh kader PPP untuk tidak berlarut dalam kesedihan ditetapkannya Romy sebagai tersangka oleh KPK. Ia berharap adanya peristiwa tersebut bisa semakin membuat partainya semakin besar.

“Mudah-mudahan cobaan ini akan membawa partai ini menjadi besar, tinggal waktu dan sejarah yang akan mencatat dalam sisa-sisa waktu kedepan apakah kami dapat membuktikan bahwa partai ini akan eksis dan tetap hadir, lolos dari parlementary threshold,” tuturnya. (editor)

Sumber : republika.co.id

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *